Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Papua Barat mencatat ada 3.380 kejadian gempa bumi terjadi di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya sejak tahun 2020 hingga 2022. BMKG menyebut ada 8 daerah di dua provinsi itu yang masuk kategori rawan gempa.
"Selama periode tahun 2020 hingga 2022 telah terjadi kejadian gempa bumi dengan total kejadian 3.380 kejadian gempa bumi," ungkap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Papua Barat Dedy Irjayanto kepada detikcom, Kamis (13/7/2023).
Dedy merincikan pada tahun 2020 dilaporkan terjadi 1.040 kali gempa, sedangkan tahun 2021 sebanyak 1.485 kejadian. Sementara pada tahun 2022 sebanyak 855 kejadian gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan 128 kejadian gempa bumi yang dirasakan," tambah Dedy.
Menurutnya Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya merupakan kawasan dengan tingkat aktivitas kegempaan yang tinggi di Indonesia. Dia menyebut ada 8 kabupaten/kota yang sering kali diguncang gempa.
"Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya merupakan daerah yang rawan gempa bumi dengan tingginya aktivitas kegempaan di daerah tersebut," ucapnya.
"Kalau di Papua Barat, daerah yang rawan itu Manokwari, Manokwari Selatan dan Kaimana. Sedangkan Papua Barat Daya, daerah yang rawan gempa bumi itu Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Tambrauw," sebut Dedy.
Dedy mengungkapkan Papua Barat dan Papua Barat Daya masuk kawasan aktivitas kegempaan yang tinggi karena dua hal. Hal ini karena aktivitas subduksi lempeng dan sesar aktif.
"Kawasan ini rawan gempa bumi dikarenakan aktivitas subduksi lempeng dan sesar aktif," tegas Dedy.
Menurutnya selama tiga tahun itu tidak ada gempa yang berdampak pada kerusakan. Menurutnya gempa besar hanya terjadi pada tahun 2015 di Sorong Papua Barat Daya yang menyebabkan puluhan korban dan kerusakan bangunan.
"Hanya gempa Sorong pada 25 September 2015 silam sekitar pukul 53.28 WIT. Dengan magnitudo 6,8 Mw, episenter: 0,59 dejarat lintang selatan dan 131,27 derajat bujur timur dengan kedalaman 10 Km," ujarnya.
Menurutnya gempa saat itu dirasakan hingga di tiga kabupaten. Di antaranya Kabupaten Raja Ampat, Manokwari dan Maybrat.
"Gempa itu dirasakan di wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Manokwari serta Kabupaten Maybrat. Dampaknya, 67 orang luka-luka dan skala intensitas VI MMI lebih 300 bangunan mengalami kerusakan di wilayah Sorong," jelasnya.
(sar/sar)