Mahfud Md Minta ASEAN Kolaborasi Berantas TPPO: Sebulan Terakhir 1.943 Korban

Mahfud Md Minta ASEAN Kolaborasi Berantas TPPO: Sebulan Terakhir 1.943 Korban

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Kamis, 13 Jul 2023 15:29 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD menghadiri Seminar Nasional di Unhas Makassar, Sulsel.
Menko Polhukam Mahfud Md menghadiri seminar nasional di Unhas, Makassar, Sulsel. (Ahmad Nurfajri Syahidallah/detikSulsel)
Makassar -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menghadiri seminar nasional di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mahfud Md mengajak agar bersama-sama memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang semakin banyak terjadi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Mahfud Md di hadapan para peserta seminar nasional yang bertajuk 'Kepemimpinan Strategis Indonesia di ASEAN di Tengah Rivalitas Geopolitik dan Ancaman Kejahatan Transnasional'. Seminar nasional itu digelar di Ballroom Unhas Hotel and Convention Makassar, Kamis (13/7/2023).

"Jadi kita masih punya orang yang tersebar di berbagai negara yang berpeluang menjadi korban TPPO. Indonesia akan terus mengajak negara-negara ASEAN untuk memberantas TPPO," kata Mahfud dalam pemaparannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud mengatakan, dalam sebulan terakhir, ada 1.943 korban TPPO yang telah diselamatkan. Kemudian sebanyak 698 orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus TPPO.

"Dalam satu bulan kita itu berhasil menyelamatkan 1.943 korban TPPO dan menjadikan orang yang suka mengirimkan, menjual, dan menjadi agen pengiriman orang dengan tindak pidana perdagangan orang itu sebanyak 658 orang sebagai tersangka," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Mahfud mengatakan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) saat ini juga melakukan pengawasan yang sungguh-sungguh. Terkhusus kepada para pekerja Indonesia yang ada di luar negeri.

"Jumlah pekerja migran Indonesia di luar negeri itu menurut catatan BP2MI jumlahnya 9.200 orang dan 4.600 di antaranya adalah pekerja ilegal dari Indonesia," bebernya.




(ata/nvl)

Hide Ads