- Niat Puasa Sunnah Hari Kamis Bacaan Niat Puasa Kamis (malam) Bacaan Niat Puasa Kamis (siang)
- Tata Cara Puasa Sunnah Hari Kamis 1. Niat 2. Makan Sahur 3. Menahan Diri 4. Menjaga Diri 5. Menyegerakan Berbuka
- Doa Berbuka Puasa Sunnah Hari Kamis 1. Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah 2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar 3. Kitab Fathul Mu'in 4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Membaca niat ketika hendak berpuasa merupakan salah satu hal yang dianjurkan, termasuk ketika puasa sunnah hari Kamis. Puasa di hari Kamis adalah salah satu puasa sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Sesuai namanya, puasa ini dapat dilakukan di hari Kamis. Puasa ini dapat dilaksanakan kapan saja di hari Kamis, kecuali pada hari-hari diharamkan puasa.
Nah, bagi detikers yang ingin mengamalkan amalan sunnah tersebut, berikut ini bacaan niatnya, lengkap dengan tata cara dan doa berbukanya sebagaimana dihimpun dari laman NU Online.
Niat Puasa Sunnah Hari Kamis
Bacaan Niat Puasa Kamis (malam)
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'ala."
Bacaan Niat Puasa Kamis (siang)
Selain niat di atas, ada juga bacaan lainnya yang bisa dibaca jika seseorang lupa membaca niat pada malam harinya. Niat ini bisa dibaca dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur) selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Adapun bacaan niatnya yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala."
Tata Cara Puasa Sunnah Hari Kamis
Setelah mengetahui niat puasa sunnah hari Kamis, umat muslim juga perlu mengetahui tata cara pelaksanaannya. Hal ini penting diketahui agar umat muslim yang melaksanakan puasa Senin-Kamis dapat memperoleh keutamaannya.
Adapun tata cara pelaksanaan puasa sunnah hari Kamis yaitu:
1. Niat
Saat seorang muslim akan melaksanakan puasa sunnah hari Kamis, hendaknya membaca niat terlebih dahulu. Niat ini bisa diucapkan dalam hati, namun lebih disunnahkan untuk mengucapkannya secara lisan.
2. Makan Sahur
Makan sahur menjelang puasa sangat dianjurkan. Waktu sahur yang lebih utama yaitu dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan Diri
Setiap muslim yang melaksanakan puasa Kamis hendaknya mampu menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya. Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
4. Menjaga Diri
Selain menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, muslim yang melaksanakan puasa sunnah hari Kamis hendaknya menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa.
5. Menyegerakan Berbuka
Seseorang yang melaksanakan puasa sunnah hari Kamis sebaiknya menyegerakan berbuka ketika tiba waktu magrib dan tidak menunda-nundanya.
Doa Berbuka Puasa Sunnah Hari Kamis
Doa buka puasa sunnah hari Kamis tidak ada perbedaan dengan doa buka puasa pada umumnya. Terdapat beberapa versi doa buka puasa yang dijelaskan dari berbagai keterangan hadits, yaitu:
1. Riwayat sahabat Mu'adz bin Zuhrah
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."
2. Riwayat Sahabat Abdullah bin 'Umar
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Arab latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah
Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."
3. Kitab Fathul Mu'in
Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu'adz bin Zuhrah.
Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:
وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.
"Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."
4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna
Adapun doa berbuka puasa yang dijelaskan dalam kitab tersebut, yaitu:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ
Arab latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu
Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."
Nah, demikianlah ulasan tentang niat puasa sunnah hari Kamis lengkap dengan tata cara dan doa berbuka puasa. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/edr)