Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengajak 50 wali kota se-Indonesia untuk menyalurkan gagasannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2023. Gagasan tersebut nantinya diharapkan bisa menjadi bekal bagi calon pemimpin bangsa selanjutnya.
"Pemimpin yang baik itu yang mempersiapkan pemimpin berikutnya. Maka digagaskan Youth City Changers bagaimana pemuda mampu menjadi tokoh-tokoh perubahan mulai hari ini dan akan menjadi pemimpin ke depan," kata Danny dalam sambutannya di pembukaan Rakernas Apeksi 2023 di Makassar, Rabu (12/7/2023).
Danny mengatakan pada Rakernas Apeksi 2023 ini ada 50 kota yang hadir. Selain itu juga ada 5 delegasi dari Singapura yang ikut andil dalam kegiatan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah 50 kota hadir bergabung dengan 5 delegasi Singapura. Tadi malam kita telah melaksanakan gala dinner. Insyaallah sebentar kita akan pleno," tutur Danny.
Menurut Danny kegiatan puncak Rakernas Apeksi 2023 ini akan berlangsung pada Kamis (13/7) besok. Sehingga para wali kota dari seluruh Indonesia diharapkan dapat memberikan gagasan untuk calon-calon pemimpin bangsa ke depannya.
"Puncaknya adalah tanggal 13. Kita berharap tetap hadir karena gagasan dari kota yang kita akan inspirasikan dan aspirasikan kepada calon-calon pemimpin bangsa itu sangat penting karena pengalaman sebagai wali kota begitu mahal," ujarnya.
"Banyak yang tidak bisa kita cerita, banyak perasaan yang tidak bisa kita ungkap, kita ungkap dalam gagasan-gagasan untuk menjaga Indonesia, NKRI harga mati, dan menjaga Indonesia bisa mencapai Indonesia Emas di tahun 2045," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Danny juga mengatakan akan mengajak seluruh peserta Rakernas untuk berfoto bersama di Pantai Losari. Selanjutnya para wali kota akan menandatangani prasasti di batu marmer seberat 48 ton.
"Kemudian kita berfoto dalam panorama kota, kita meresmikan panggung budaya dan habis itu kita akan menandatangani prasasti agar semua wali kota yang hadir akan terpahat di batu marmer seberat 48 ton yang kami ambil dari gunung di Pangkep khusus untuk mengenang kehadiran bapak-bakap, ibu-ibu di Kota Makassar," ungkapnya.
"Insyaallah selama masih ada Pantai Loasari pasti marmernya masih ada karena di Makassar tidak gempa bumi, tidak tsunami juga. Selama batu itu tidak hancur nama bapak tetap ada di sini," katanya.
(asm/sar)