Setelah meninggal dunia, manusia akan memasuki tahapan kehidupan selanjutnya di alam barzah. Lantas apa yang akan dialami manusia di alam barzah kelak?
Alam barzah juga biasa disebut sebagai alam kubur atau alam perantara antara kehidupan yang berlangsung setelah kematian dan kebangkitan di hari kiamat. Saat berada di alam barzah, manusia hanya akan ditemani oleh amal perbuatannya selama hidup di dunia.
Kehidupan di alam barzah setiap manusia akan berbeda-beda sesuai amal perbuatannya. Dilansir dari detikHikmah, berikut penjelasan tentang gambaran kehidupan manusia di alam barzah kelak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gambaran Manusia di Alam Barzah
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa kehidupan manusia di alam barzah bergantung pada amal perbuatannya. Dijelaskan dalam buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali karya M. Abdul Mujieb, dkk., apabila seseorang memiliki keimanan yang saleh, maka ia akan mendapatkan balasan nikmat dari Allah SWT. Sebaliknya, jika seseorang banyak melakukan perbuatan dosa atau tidak beriman kepada Allah SWT, maka ia akan mendapatkan berbagai kesulitan.
Penjelasan lainnya juga dipaparkan dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah kelas IX karya Harjan Syuhada & Fida' Abdilah. Diterangkan bahwa kehidupan alam barzah dapat digambarkan sebagai keadaan tidurnya dua orang.
Orang pertama dapat tidur nyenyak sepanjang malam, lalu terbangun menjelang fajar untuk sholat tahajud dan sholat subuh. Sementara orang kedua tidak dapat tidur dengan nyenyak karena memiliki banyak masalah.
Orang pertama dapat merasakan malam itu sangat singkat, tetapi sebaliknya orang kedua merasakan malam itu sangat panjang dan menyiksa. Orang pertama itulah gambaran orang yang selama masa hidupnya di dunia selalu menjalankan syariat, sedangkan orang kedua menjadi gambaran orang yang semasa hidupnya mengingkari syariat.
Bahkan, gambaran manusia di alam kubur ini juga dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW. Dalam surat Ghafir ayat 46, Allah SWT berfirman:
...ٱلنَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ
Artinya: "Kepada mereka ditampakkan neraka pada pagi dan petang..." (QS Ghafir: 46).
Adapun hadits yang menerangkan tentang gambaran manusia di alam kubur, sebagaimana dikatakan Rasulullah SAW dalam sabda beliau:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا مَاتَ عُرِضُ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَاْلعَشِيِّ. إِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ . يُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى يَبْعَثَكَ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ورواه البخاري ومسلم
Artinya: "Sesungguhnya apabila seseorang di antara kamu meninggal dunia, ditampakkan kepadanya tempat tinggalnya (nanti) di waktu pagi dan petang. Apabila (yang ditampakkan) ahli surga, ia termasuk ahli surga. Sebaliknya, apabila (yang ditampakkan) ahli neraka, ia termasuk ahli neraka. Kala itu dikatakan kepadanya, "Inilah tempatmu sampai nanti saatnya Allah membangkitkan kamu di hari kiamat." (HR. Bukhari dan Muslim).
Cobaan yang Akan Dilalui Manusia di Alam Barzah
Manusia akan mengalami berbagai macam cobaan saat berada di alam barzah. Adapun di antara cobaan yang dihadapi setiap manusia di alam barzah antara lain:
1. Pertanyaan Kubur
Di alam barzah, malaikat Munkar dan Nakir akan mendatangi setiap orang yang meninggal dan telah dikubur. Manusia akan ditanya tentang Tuhannya, nabi dan rasulnya, serta amalannya selama hidup di dunia. Apabila manusia tidak bisa menjawab, malaikat akan menghukumnya dengan siksaan.
2. Siksa Kubur
Siksa kubur akan didapatkan manusia apabila tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat sebelumnya. Siksa kubur tidak akan pernah berhenti hingga hari kiamat tiba, bahkan masih akan berlanjut ketika orang tersebut masuk neraka.
Rasulullah SAW mengatakan bahwa siksa kubur merupakan hal yang pasti. Adapun bentuk siksa kubur, di antaranya yaitu ditunjukkan pemandangan neraka, disempitkan kuburnya dan diremukkan tulang belulangnya, ditemani amalan buruk, dan dipukul menggunakan godam dari besi oleh malaikat.
Itulah gambaran manusia di alam barzah hingga hari Kiamat tiba, wallahu 'alam bish shawab.
(alk/asm)