Fakta-fakta Mengerikan Bocah Tewas Dililit-Diterkam Ular Piton di Muna

Sulawesi Tenggara

Fakta-fakta Mengerikan Bocah Tewas Dililit-Diterkam Ular Piton di Muna

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Minggu, 09 Jul 2023 11:28 WIB
Ular piton 8 meter di Muna, Sultra.
Foto: Ular piton 8 meter di Muna, Sultra. (Dok. Istimewa)
Muna -

Bocah bernama Laode Ardin (8) di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) tewas dililit hingga diterkam ular piton berukuran 8 meter. Korban sedang tidur di rumah kebun milik neneknya hingga ular itu datang menyerangnya.

Peristiwa mengerikan itu terjadi di Desa Lapole, Kecamatan Maligano, Muna pada Kamis (6/7) sekitar pukul 20.30 Wita. Awalnya korban bersama saudara dan neneknya ke kebun saat hari mulai gelap.

Kepala Desa Lapole, Kamarudin mengatakan korban kemudian tidur di rumah kebun bersama nenek dan saudaranya. Pada saat mereka tidur, tiba-tiba ular piton melilit dan menerkam korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya dia meninggal digigit, dililit ular piton sekitar 8 meter saat tertidur di rumah kebun," kata Kepala Desa Lapole, Kamarudin kepada detikcom, Jumat (7/7).

Dirangkum detikcom, Minggu (9/7/2023) berikut ini fakta-fakta bocah tewas dililit hingga diterkam ular piton di Muna:

ADVERTISEMENT

Korban Nyaris Ditelan Ular Piton

Kamarudin mengatakan korban nyaris saja ditelan ular piton tersebut. Beruntung nenek korban menyadari saat ular piton tersebut melilit badan Laode.

"Gigitan ular itu sudah di kepalanya, mungkin kalau neneknya tidak sadar sudah ditelan anak itu," kata Kamarudin.

Saat kejadian korban dalam kondisi tidur bersama saudara dan neneknya. Sang nenek kemudian menyadari cucunya dililit ular saat hendak memeluk korban.

"Neneknya ini dia peluk korban tapi dia rasa licin, lalu dia terbangun kaget ular sudah melilit korban," terangnya.

Kamarudin menyebut posisi korban saat itu berada di tengah, sedangkan saudara dan neneknya berada di pinggir. Kemudian sekitar pukul 20.30 Wita sang nenek terbangun.

"Jadi korban ini memang posisi sedang tertidur, dia itu posisi tidurnya di tengah-tengah," ujarnya.

Warga Tebas Kepala Ular Piton

Kamarudin menuturkan nenek korban saat itu langsung berteriak meminta pertolongan. Pada saat itu, seorang warga bernama La Fery yang kebetulan juga menginap di rumah kebunnya langsung mendatangi mereka.

"Tetangga mereka di kebun juga ada yang bermalam, jadi sekitar 15 menitan warga bernama La Fery datang membantu setelah mendengar nenek korban teriak," ujarnya.

La Fery kemudian membantu melepas gigitan ular itu dari kepala korban. Dia menebas kepala ular tersebut pakai parang yang dibawanya.

"Kepala ularnya dipotong dan badannya dibawa ke kampung," katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Ular Piton Dibakar Warga

Ular piton yang memangsa Laode Ardin dibakar sebelum korban dikuburkan. Hal itu dilakukan berdasarkan saran dari sesepuh kampung.

"Orang-orang tua di kampung sampaikan sebelum korban dimakamkan, ularnya dimusnahkan dulu. Jadi dibakar sama warga," kata Kamarudin kepada detikcom, Sabtu (8/7).

Warga awalnya lebih dulu mengevakuasi jasad korban ke rumah keluarganya. Kemudian, keesokan harinya warga mengambil ular tersebut dari kebun nenek korban.

"Subuh itu ularnya dijemput di kebun dan dibawa ke kampung," ungkapnya.

Ular tersebut kemudian dibawa ke rumah keluarga korban untuk diperlihatkan kepada orang tua korban.

"Dibawa karena untuk memperlihatkan kepada orang tuanya yang datang dari luar daerah yang gigit anaknya," ujar dia.

Selanjutnya, ular piton 8 meter itu pun dibakar di dekat rumah korban. Setelah ular dibakar, barulah jasad korban dimakamkan.

"Jadi ularnya dibakar di dekat rumahnya sekitar korban, baru korban dikebumikan," beber Kamarudin.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hsr)

Hide Ads