Ketua DPRD Bantaeng Hamsyah Ahmad sempat menuai sorotan setelah mengamuk kepada oknum sekuriti RSUD Anwar Makkatutu. Kini keduanya mengaku sama-sama khilaf atas insiden tersebut.
Komisi C DPRD Bantaeng juga melakukan rapat bersama dengan perwakilan rumah sakit. Masing-masing pihak sepakat tak memperpanjang polemik tersebut.
Dirangkum detikSulsel, Jumat (7/7/2023), berikut 5 hal terungkap dari viralnya aksi Ketua DPRD Bantaeng mengamuk ke sekuriti RSUD Anwar Makkatutu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Momen Ketua DPRD Bantaeng Mengamuk di RSUD
Dalam video beredar, tampak Hamsyah berada di tengah-tengah sejumlah petugas di rumah sakit. Hamsyah tampak berteriak-teriak ke arah seseorang.
Dia bahkan berusaha melangkah maju. Seorang pria berbaju hitam tampak berusaha melerai dan menenangkan Hamsyah.
"Kurang ajar, kurang ajar. Saya saja tidak nahargai, apalagi masyarakat," ungkap Hamsyah.
2. Duduk Perkara Kejadian
Hamsyah sendiri langsung buka suara setelah insiden dirinya mengamuk ke sekuriti viral pekan lalu. Dia mengatakan insiden tersebut berawal ketika dia dan istrinya menjenguk Wakil Ketua DPRD Bantaeng Irianto pada Kamis (29/6) malam.
"Setelah saya menjenguk saya turun sudah mau pulang di rumah. Waktu saya turun saya mau kompas karena motor saya simpan di depan rumah sakit, ada jalanan kompas namanya ruangan radiologi di rumah sakit sini," ujar Hamyah kepada detikSulsel, Sabtu (1/7).
Saat itulah Hamsyah dan istri ditegur seorang pria yang mengaku sebagai sekuriti rumah sakit. Hamsyah dan istri tidak diperbolehkan melalui jalan di ruangan radiologi itu karena bukan jalanan umum.
"Saya hargai. Saya jalan pulang tetap jalur umum," ungkap Hamsyah.
Masalah kemudian muncul karena Hamsyah merasa tersinggung dengan sikap pria yang diduga sekuriti tersebut. Hamsyah pun kembali menegur sekuriti tersebut.
"Saya jalan saya menoleh ke belakang, dia lihat sinis baru ketawa. Pokoknya dengan sikapnya saya tersinggung, saya pergi tanya apa masalahmu kenapa kau perlakukan saya seperti itu," ujar Hamsyah.
3. Komisi C Turun Tangan
Komisi C DPRD Bantaeng langsung turun tangan terkait kasus ini. Komisi C langsung merencanakan pemanggilan pihak rumah sakit dan sekuriti setelah insiden ini viral.
"Rencana ini dalam waktu dekat melalui komisi C yang bermitra dengan rumah sakit akan panggil semua pihak termasuk kepala sekuriti atas kejadian ini," kata Hamsyah.
Hamsyah menegaskan pemanggilan itu tidak semata-mata karena dirinya. Dia menilai pengawasan memang perlu dijalankan.
"Bukan ceritanya saya ketua DPRD, bukan itu. Tetapi kami selaku fungsi pengawasan ceritanya memang harus mengevaluasi apa saja yang terkait mitra kerja dari komisi C," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya....
4. Penjelasan RSUD Anwar Makkatutu
RSUD Anwar Makkatutu juga angkat bicara terkait kasus Ketua DPRD Bantaeng Hamsyah Ahmad yang mengamuk ditegur sekuriti rumah sakit. Pihak RSUD meyebut sekuriti yang bertugas sudah sesuai standard operating procedure (SOP).
"Jadi pada prinsipnya apa yang dilakukan oleh sekuriti sudah sesuai SOP ya, mengarahkan pasien seperti apa, seperti apa jalurnya, itu sesuai," ujar Wadir Pelayanan RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng dr Hikmah kepada detikSulsel, Minggu (2/7).
Hikmah menjelaskan pihaknya telah memanggil dan memeriksa oknum sekuriti tersebut. Menurutnya, pihak rumah sakit telah menindaklanjuti terkait kejadian Hamsyah Ahmad mengamuk dan viral.
"Sudah kita sudah lakukan klarifikasi, investigasi (ke sekuriti yang bersangkutan), sudah. Jadi rumah sakit sudah menindaklanjuti," ungkapnya.
5. Masing-masing Pihak Akui Sama-sama Khilaf
Pihak Hamsyah dan oknum sekuriti terkait masing-masing telah dipertemukan dalam rapat yang digelar Komisi C DPRD Bantaeng pada Selasa (4/7) pagi. Manajemen RS turut dihadirkan. Kedua belah pihak belakangan mengaku khilaf usai dipertemukan.
"Ketua DPRD mengakui kesalahannya karena dia lewat lift pasien bukan lift pembesuk, sedangkan sekuriti juga khilaf attitude-nya yang kurang, kita simpulkan sopan santun, attitude," ujar Ketua Komisi C DPRD Bantaeng Muhammad Asri Bakri kepada detikSulsel, Kamis (6/7).
Asri mengatakan rapat tersebut digelar bersama wakil direktur bagian umum, bagian pelayanan RSUD Bantaeng. Selain itu, pihak sekuriti hingga dewan pengawas rumah sakit juga dihadirkan dalam rapat
"Dari kesimpulannya kemarin intinya kedua belah pihak, baik sekuriti dan Ketua DPRD kita hadirkan dan mereka masing-masing mengakui kekhilafannya," jelasnya.