KPU Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan ada 25.426 wajib pilih belum memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Mereka terancam tidak bisa menyalurkan hak pilih di Pemilu 2024 jika belum juga punya e-KTP.
"Warga yang belum memiliki e-KTP sebanyak 25.426 yang tersebar di 27 kecamatan. Perlu didorong secara progresif ini perekaman, kalau model konvensional tidak akan tercapai dan bisa selesai itu," kata Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Bone Nuryadi Kadir kepada detikSulsel, Selasa (4/7/2023).
Nuryadi mengatakan, situasi ini juga sudah dilaporkan ke Forkopimda Bone. Pemkab Bone melalui Disdukcapil diharap bisa segera menyelesaikan persoalan itu agar masyarakat bisa menyalurkan hak pilihnya dalam pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kami juga ketemu Ketua DPRD menyampaikan persoalan ini agar disikapi. Kami juga bertemu dengan Bapak Sekda untuk memperhatikan dan mengingatkan Disdukcapil soal 25.426 warga yang belum memiliki e-KTP," tambahnya.
Dia mengasumsikan, perekaman mesti dilakukan 150 orang per hari. Pihaknya akan ikut membantu Disdukcapil Bone untuk menyelesaikan perekaman.
"Kita belum bisa target kapan bisa rampung dalam 7 bulan ini. Kami hitung-hitungannya per hari itu harus terekam 150 orang. Jika itu dilakukan pasti semua bisa terpenuhi," jelasnya.
"Kalau perlu Disdukcapil juga harus keliling ke semua kecamatan untuk melakukan jemput bola. Sebab di kecamatan itu ada banyak lansia, kalau kelompok anak muda bisa diajak untuk merekam di kantor saja," sambung Nuryadi.
Sementara Kepala Disdukcapil Bone Andi Saharuddin menyampaikan, pihaknya siap memberikan pelayanan maksimal. Dia berharap perekaman e-KTP bisa segera tuntas.
"Untuk sementara diarahkan dulu ke kantor melakukan perekaman, insyaallah kami siap memberikan pelayanan maksimal," ucap Saharuddin.
Namun Saharuddin mengatakan pihaknya terkendala keterbatasan anggaran. Pihaknya mengaku kesulitan untuk turun langsung di tiap kecamatan.
"Untuk menjemput bola tetap kami lakukan tapi kemungkinan tidak maksimal karena kami terbentur persoalan anggaran untuk melakukan pelayanan keliling sekarang,"jelasnya.
(sar/ata)