Apa Itu Hari Tasyrik? Ini Pengertian, Asal-Usul, Larangan dan Amalannya

Apa Itu Hari Tasyrik? Ini Pengertian, Asal-Usul, Larangan dan Amalannya

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Jumat, 30 Jun 2023 12:47 WIB
Lebaran Haji 2023 bertepatan dengan Idul Adha 2023. Lalu, Lebaran Haji 2023 tanggal berapa? Simak tanggal Lebaran Haji 2023 menurut SKB dan Muhammadiyah.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sensvector
Makassar -

Hari tasyrik kerap disebut pada momen Hari Raya Idul Adha. Mungkin detikers bertanya-tanya tentang apa itu hari tasyrik.

Memang sebagai umat muslim sudah seharusnya memahami tentang hari tasrik. Karena pada hari-hari tersebut terdapat sejumlah ketentuan yang wajib diketahui oleh umat muslim, salah satunya larangan berpuasa.

Agar lebih memahami tentang hari tasyrik, yuk disimak ulasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Hari Tasyrik

Mengutip buku The Miracle of Fast karya Amirulloj Syarbini, hari tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan menyebut (mengingat Allah SWT). Hari tasyrik merupakan tiga hari sesudah Idul Adha, yakni jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhulhijah.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Nabisyah Al-Hadzali, bahwa Rasulullah SAW bersabda "Hari-hari tasyrik adalah hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah." (HR. Muslim).

ADVERTISEMENT

Dijelaskan dalam laman Immim Pangkep kata "tasyrik" itu sendiri berasal dari kata [شرقت الشمش] yang artinya matahari terbit, dan [شَرَّقَ الشَيْءَ لِلشَّمْشِ] yang artinya menjemur sesuatu.

Penyebutan hari tasyrik ini merujuk kepada kehidupan umat muslim pada masa zaman Rasulullah, yang menjemur daging kurban untuk dibuat dendeng.

Larangan Puasa di Hari Tasyrik

Pada hari tasyrik umat muslim dilarang untuk berpuasa. Hal ini disandarkan dari Amr ibn 'Ash, ia meriwayatkan:

"Bahwa hari-hari tasyrik itu merupakan hari ketika Rasulullah memerintahkan kita untuk berbuka dan melarang kita puasa."

Selain itu dijelaskan pula dalam hadits riwayat Imam Ahmad:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولُ اللهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمٌ بَعَثَ عَبْدَ اللهِ بنَحْذافة يَدُوفُ فِي مِنى أنْ لَا تَصُومُوا هَذِهِ الأَيَّامَ فَأَنَّهَا أَيَّامُ أَكل وَسُرْبِ وَذِكْرِ اللَّهِ عَزَّوَجَلَّ

"Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah saw., mengutus Abdullah bin Hudzafah untuk berkeliling Mina dan menyampaikan: "Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik), karena ini merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah Azza wa jalla." (HR. Ahmad).

Amalan-Amalan Hari Tasyrik

Hari tasyrik merupakan hari yang istimewa. Karena di hari ini hukumnya setara dengan hari Id.

Sehingga terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan dilaksanakan pada hari Tasyrik. Melansir Kemenag NTB, berikut beberapa amalan yang dapat dikerjakan umat Muslim saat hari tasyrik:

1. Menyembelih Hewan Kurban

Menyembelih hewan kurban bagi umat muslim yang mampu merupakan salah satu ibadah sunnah di hari tasyrik. Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang di sekitar berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.

2. Menikmati Hidangan Makan dan Minum

Alasan utama dari larangan puasa di hari tasyrik adalah agar umat muslim menikmati makan dan minum. Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

3. Hari Utama Berdzikir dan Bertakbir

Dalil keutamaan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-Quran dan Hadits nabi Muhammad SAW.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:

"Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang." (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik, juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).

Saat hari tasyrik, dzikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban). Rasulullah SAW bersabda:

"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah," (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa'i)

4. Membaca Doa Sapu Jagad

Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa. Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik doa sapu jagad yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 201.

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka." (Al-Baqarah: 201)

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut.

Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Demikian penjelasan apa itu hari tasyrik dan larangan serta amalan yang dianjurkan. Semoga bermanfaat ya detikers!




(alk/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads