Klarifikasi Walkot Bukittinggi Usai Dipolisikan Soal Inses Ibu dan Anak

Sumatera Barat

Klarifikasi Walkot Bukittinggi Usai Dipolisikan Soal Inses Ibu dan Anak

Tim detikNews - detikSulsel
Jumat, 30 Jun 2023 05:13 WIB
Erman Safar
Foto: dok. Pemko Bukittinggi
Bikittinggi -

Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Erman Safar buka suara usai dipolisikan karena mengungkap kasus inses ibu dan anak ke publik. Erman Safar menjelaskan awal mula dirinya mengetahui dan mengungkap hubungan terlarang tersebut.

"Awalnya saya memperoleh informasi dari lembaga resmi yang memperoleh izin dari Kementerian Sosial bahwa ada warga kami, warga Bukittinggi yang sedang direhabilitasi di tempatnya (karena melakukan inses)" kata Erman seperti dikutip dari video 20Detik, Rabu (28/6/2023).

Erman mengatakan pelaku inses yang direhabilitasi itu adalah sang anak. Dia pun segera mengeceknya secara langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu saya berkunjung ke sana, dalam kunjungan itu sebelumnya sudah disampaikan oleh pengelola, diduga ada perbuatan salah satu anak di dalamnya itu yang melakukan hubungan dengan ibunya lalu saya tanya langsung kepada anak," kata Erman.

Dia mengatakan sang anak tak menampik telah melakukan inses dengan ibu kandungnya. Erman seketika kaget dengan pengakuan sang anak.

ADVERTISEMENT

"Si anak menyampaikan hal yang sama dan itu mengagetkan saya. Perbuatan ini harusnya tidak terjadi lagi di tengah masyarakat. Itu sekitar 3 bulan yang lalu," kata Erman.

Erman mengatakan dirinya mulai mengungkap kasus tersebut saat melakukan sosialisasi soal bahaya pernikahan di usia dini. Dia mengaku mengungkap kasus inses itu karena salah satu pelakunya merupakan anak di bawah umur.

"Di sana (saat kegiatan sosialisasi) saya sampaikan informasi-informasi penyimpangan karena temanya itu waspada pernikahan di bawah usia. Saya sampaikan keadaan-keadaan dengan bentuk informasi yang sudah kami olah lebih general begitu, tidak menyebut nama bahwa di bukit tinggi ini kami mendapatkan informasi ada anak yang berhubungan dengan orang tuanya, lalu juga LGBT, lalu korban pelecehan seksual anak lalu bahaya narkoba saya sampaikan," ungkap Erman.

Kasus Inses Bertahun-tahun Ibu dan Anak

Sebelumnya, kasus inses yang diungkap Erman tepatnya disampaikan pada saat Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Rabu (22/6).

"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman Safar, seperti dikutip dari detikSumut.

Erman juga mengungkap fakta miris lainnya dengan kejadian tersebut. Pasalnya, peristiwa inses itu justru terjadi saat keluarga sedang utuh.

"Bapaknya ada. Ada bapaknya di rumah. Satu rumah. Coba bayangin, dunia sudah tua," katanya lagi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Erman Dipolisikan karena Dianggap Sebar Hoax

Kasus inses bertahun-tahun antara ibu dan anak yang diungkap oleh Erman Safar itu akhirnya berbuntut panjang. Pasalnya dia dituding telah menyebarkan hoax terkait kasus tersebut hingga sejumlah pihak melaporkannya ke polisi.

Erman dilaporkan ke Polresta Bukittinggi dengan tuduhan menyebar berita bohong dan pencemaran nama baik. Laporan itu dibuat pada Senin (26/6).

"Kami menerima dua pengaduan dari masyarakat. Pertama, dari saudari EY melalui kuasa hukumnya yang melaporkan tentang pencemaran nama baik terhadap pemberitaan yang sebelumnya sudah viral. Pengaduan kedua adalah dari ninik mamak Kurai V Jorong terkait dengan pemberitaan bohong," kata Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi AKP Fetrizal, seperti dikutip dari detikSumut, Senin (26/6).

"Yang dilaporkan adalah bapak Wali Kota Bukittinggi. Terkait informasi bohong, dugaan perbuatan inses antara ibu dengan anak kandungnya yang terjadi di Kota Bukittinggi," tambahnya.

Fetrizal menyebut pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda Sumbar untuk menangani perkara ini. Pasalnya terlapor atau yang diadukan adalah kepala daerah.

"Informasi yang dibeberkan Wali Kota Erman Safar sangat menyayat hati kami masyarakat Kurai V dan masyarakat Minang sedunia," kata salah satu warga dari Kurai V Jorong, Taufik Datuak Laweh.

"Sejak informasi ini tersebar ke publik, kami sudah resah. Kami mempertanyakan (ke Wali Kota) tapi tidak ada respons," tambah dia

Halaman 2 dari 2
(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads