Pelaksanaan shalat Idul Adha dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada tanggal 10 Dzulhijjah. Berikut bacaan niat shalat Idul Adha lengkap dengan tata caranya!
Mengutip NU Online, syarat dan rukun shalat yang dilaksanakan pun tak jauh berbeda dengan shalat pada umumnya. Beserta dengan berbagai hal yang membatalkan.
Shalat Idul Adha dapat dilakukan sejak terbitnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga waktu Zuhur di hari yang sama tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shalat Idul Adha dilakukan dua rakaat. Shalat ini dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah. Namun, boleh juga shalat Idul Adha ini dilaksanakan secara sendirian (munfarid) jika terlambat berjamaah.
Karena tak sering dilakukan seperti shalat wajib, umat Muslim pun terkadang lupa dengan bacaan niat shalat Idul Adha dan tata cara pelaksanaannya.
Nah, detikSulsel telah merangkum bacaan niat dan tata cara pelaksanaan shalat Idul Adha untuk detikers yang akan menjalankannya. Yuk, kita simak!
Bacaan Niat Shalat Idul Adha
Selain diniatkan di dalam hati, berikut bacaan niat yang dilafalkan:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Ushallî sunnatan li 'îdil adlhâ (imaman/makmuman) rak'taini lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."
Namun begitu, kata dalam kurung (imaman atau makmuman) tak perlu ditambahkan apabila pelaksanaan shalat dilakukan secara sendirian.
Tambahan "imâman" perlu dilafalkan ketika menjadi imam shalat. Sedangkan, ketika menjadi makmum perlu ditambah "makmûman" sebagaimana termaktub di atas.
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Adha
Berikut tata cara shalat id secara tertib sebagaimana disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus.
- Didahului niat. Baik di dalam hati maupun yang dilafalkan.
- Takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa.
- Setelah membaca doa iftitah, shalat ini dilanjutkan dengan membaca takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama.
Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca lafal berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila.
Artinya: "Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang."
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha besar."
- Setelah itu, barulah membaca Surat al-Fatihah.
- Berikutnya, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ.
- Dilanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
- Lalu berdiri untuk rakaat kedua.
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sejumlah lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan "allâhu akbar" seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, disunnahkan untuk melafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin di atas.
- Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku', i'tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.
- Jamaah shalat juga disunnahkan untuk menyimak khutbah Idul Adha selepas shalat. Namun, hal ini tidak berlaku bagi orang yang shalat Idul Adha secara sendirian.
Nah, itu lah bacaan niat dan tata cara pelaksanaan shalat Idul Adha yang disyariatkan Islam untuk dijalankan. Semoga bermanfaat, ya!
(alk/urw)