3 Bangkai Sapi Mati Ditemukan Mengambang di Pantai Klandasan Ulu Balikpapan

Kalimantan Timur

3 Bangkai Sapi Mati Ditemukan Mengambang di Pantai Klandasan Ulu Balikpapan

Riani Rahayu - detikSulsel
Senin, 26 Jun 2023 17:22 WIB
Warga di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) digegerkan dengan penemuan 3 ekor bangkai sapi di Pantai Klandasan Ulu.
Foto: Sapi ditemukan mati di Pantai Klandasan Ulu. (dok.istimewa)
Balikpapan -

Warga di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) digegerkan dengan penemuan 3 ekor bangkai sapi di Pantai Klandasan Ulu. Penyebab sapi mati dan terdampar di pantai belum diketahui.

"Iya, yang satu sapi dari semalam ditemukan mati di tepi pantai, sudah dikuburkan tadi pagi sekitar pukul 07.00 Wita, lalu siang ini ditemukan lagi dua sapi mati mengapung di laut," ujar personel Polairud Polda Kaltim Bripka Taufik Ismail kepada detikcom, Senin (26/6/2023).

Dua sapi terlihat masih mengapung di Pantai Klandasan Ulu pada Senin (26/6) sekitar pukul 13.00 Wita. Dua bangkai sapi tersebut belum dievakuasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih menunggu arahan dinas terkait, apakah akan dievakuasi nanti atau bagaimana. Sapinya masih mengapung di sana," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Balai Karantina Balikpapan Akhmad Alfaraby membenarkan temuan tersebut. Namun dari Balai Karantina tidak menemukan adanya kekurangan sapi yang masuk melalui pelabuhan.

ADVERTISEMENT

"Untuk Balai Karantina, sapi yang terdata di kami itu yang masuk melalui pelabuhan. Hanya saja dari data yang kami terima sesuai antara dokumen yang masuk dan jumlah sapinya," kata dia.

"Di luar dari wilayah Karantina itu merupakan pantauan dari dinas, entah barang itu (sapi) dibuang atau bagaimana. Takutnya ada kapal yang tenggelam tapi belum ada laporan yang masuk. Namun data kami terima sesuai jumlahnya," tambahnya.

Sementara, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan Sri Wahyuningsih mengaku belum mengidentifikasi bangkai sapi tersebut. Sebab tidak ditemukan kode di telinga.

"Identitas biasanya ada pada kuping, tidak dapat kami ketahui untuk sapi yang terdampar tersebut karena kupingnya hilang semua," tuturnya.

Sejauh ini, dari hasil pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya penyakit menular. Hanya saja untuk penyebab pasti matinya sapi tersebut tidak bisa dipastikan.

"Untuk pengambilan sampel dari bangkai sapi yang terdampar di pantai tidak dilakukan, mengingat bangkai diduga telah melebihi 8 jam sehingga sudah autolisis dan banyak bakteri kontaminan lain yang dapat mengaburkan hasil pemeriksaan," jelasnya.

"Untuk sementara pemeriksaan secara makroskopik di lapangan tidak ditemukan adanya tanda-tanda penyakit menular," lanjutnya.




(hsr/sar)

Hide Ads