Niat Puasa 8 Dzulhijjah Lengkap Tata Cara dan Keutamaannya

Niat Puasa 8 Dzulhijjah Lengkap Tata Cara dan Keutamaannya

Edward Ridwan - detikSulsel
Senin, 26 Jun 2023 14:45 WIB
Ilustrasi puasa Arafah
Foto: Zaki Alfarabi/detikcom
Makassar -

Pada tanggal 8 Dzulhijjah umat islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Puasa ini disebut sebagai puasa Tarwiyah.

Puasa Tarwiyah ini memiliki sejumlah keutamaan bagi yang menjalankannya. Salah satunya adalah dapat menghapuskan dosa.

Nah, bagi detikers yang ingin menjalankan puasa sunnah ini, berikut bacaan niat puasa 8 Dzulhijjah yang bisa dilafalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah)

Mengutip dari laman NU Online, berikut lafal niat puasa 8 Dzulhijjah yang bisa dibaca,

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Arab latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT."

Bacaan niat di atas, dibaca pada saat malam hari hingga sebelum masuk waktu subuh. Adapun jika terlupa membaca niat pada malam hari, dan ingin membaca niat pada siang harinya berikut lafal niat yang bisa dibaca,

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'ala."

Niat ini dapat dibaca pada siang hari, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Tata Cara Puasa 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)

Tata cara melaksanakan puasa 8 Dzulhijjah (Tarwiyah) sama saja dengan puasa sunnah pada umumnya. Berikut poin-poinnya:

  1. Membaca niat
  2. Disunnahkan makan sahur pada waktu sebelum subuh
  3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan lain sebagainya, mulai dari terbit fajar sampai tenggelam matahari.
  4. Menyegerakan berbuka begitu tiba waktu magrib. Adapun bacaan doa berbuka yang dapat dibaca adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Doa buka buka puasa Tarwiyah versi kedua,

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ

Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

Artinya: "Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."

Tentang Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, dua hari sebelum Idul Adha. Imam Fakhruddin Ar-Razi menyebutkan bahwa hari Tarwiyah bermakna keadaan berpikir atau merenung.

Disebutkan bahwa ada 3 hal yang melandasi penamaan hari Tarwiyah, yakni perenungan Nabi Adam ketika membangun Ka'bah, perenungan Nabi Ibrahim ketika diperintah menyembelih anaknya, dan perenungan orang haji mengenai doa-doa yang ingin dipanjatkan pada hari Arafah nanti.

Para ulama Mazhab Syafi'i menganjurkan puasa khusus pada tanggal 8 Dzulhijjah selain dari pada puasa sunnah lain di bulan ini.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Syekh Said Muhammad Ba'asyin dalam kitab Busyral Karim,

"Puasa selama 8 hari sebelum hari Arafah dianjurkan. Ini yang dimaksud dengan perkataan matan, '10 Dzulhijjah'. Tetapi puasa pada 8 Dzulhijjah dianjurkan sebagai bentuk ihtiyath terhadap hari Arafah dan juga termasuk 8 hari pertama Dzulhijjah."

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Mengutip dari laman Kemenag RI, dijelaskan dalam kitab Al-Mausu'ah Al-FIqhiyah Al-Kuwaitiyah bahwa puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa-dosa selama setahun.

Selain itu orang yang mengerjakan puasa Tarwiyah akan mendapatkan pahala seperti pahala yang didapatkan oleh Nabi Ayyub ketika ditimpa penyakit kusta. Hal ini sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Naga-is,

"Barangsiapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayyub alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa alaihissalam."

Nah, itulah penjelasan tentang niat puasa 8 Dzulhijjah atau puasa Tarwiyah dengan tata cara dan keutamaannya. Selamat menjalankan ya, detikers!




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads