Tim SAR gabungan telah menerjunkan 6 personel ke titik lokasi jatuhnya pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Hari ini proses evakuasi dihentikan karena cuaca buruk, namun tim SAR gabungan menginap lokasi.
"Enam personel evakuasi nginap di sana, kan bawa perlengkapan," kata Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI M. Dadan Gunawan kepada wartawan, Sabtu (24/6/2023).
Dadan mengatakan proses evakuasi pesawat SAM Air pada hari pertama ini terpaksa harus dihentikan lantaran cuaca buruk. Proses evakuasi akan dilanjutkan pada Minggu (25/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum ada informasi lagi paling mungkin kalau cuaca bagus dan sudah dipersiapkan, kira-kira diinventarisir korbannya berapa, yang masih hidup berapa, yang meninggal berapa, kan nanti bisa diperkirakan," ungkapnya.
Dadan menerangkan keenam personel SAR gabungan yang berada di lokasi jatuhnya pesawat SAM Air membawa handy talkie (HT). Hal itu disiapkan agar personel dapat memberikan informasi ke posko evakuasi yang berada di Wamena.
"Mereka bawa radio nanti akan kontak ke posko yang ada di Wamena. Pesawat baru turunin juga belum bisa ngapa-ngapain," imbuhnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan tim SAR gabungan yang terlibat dalam proses evakuasi ini berjumlah 14 orang. Proses evakuasi menggunakan helikopter Caracal HT-7201.
Benny menjelaskan proses evakuasi dimulai pada Sabtu (24/6) sekira pukul 13.15 WIT. Sebelumnya para personel SAR gabungan sudah lebih dulu melakukan briefing dan pengecekan perlengkapan masing-masing.
"Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 13.15 WIT setelah para personel telah selesai melakukan persiapan dan mengecek kelengkapan keselamatan masing-masing anggota yang selanjutnya bergeser ke titik jatuhnya pesawat," tutur Benny.
Sementara itu Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Jayapura Marinus Ohoirat menjelaskan bahwa nantinya proses evakuasi akan dilakukan di Jayapura. Termasuk proses identifikasi korban oleh tim disaster victim identification (DVI).
"Karena permintaan keluarga dan pihak pemilik PT SAM Air bahwa rencana akan dievakuasi ke Jayapura sekaligus untuk proses identifikasi oleh DVI. Jadi mungkin kita akan bawa ke Jayapura," pungkasnya.
SAM Air Jatuh di Yalimo
Untuk diketahui, pesawat jenis Cessna 208 Caravan milik maskapai SAM Air mengalami kecelakaan dalam penerbangan dari Bandara Elelim ke Lapangan Terbang Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (23/6).
Sebelum ditemukan dalam kondisi hancur dan terbakar di tengah hutan dalam area perbukitan. Pesawat tersebut sempat hilang kontak usai mengudara selama 7 menit.
Pesawat nahas tersebut dipiloti oleh Kapten Hari Permadi dan kopilot Levi Murib serta mengangkut empat penumpang masing-masing atas nama Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17) dan Kilimputni (20).
(ata/hmw)