Pesawat milik maskapai PT. Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air jatuh di hutan Yalimo, Papua Pegunungan. Nasib 2 kru dan 4 penumpang dalam pesawat belum diketahui hingga kini.
Pesawat jenis Cessna 208 Caravan 675 yang dipiloti Kapten Hadi Permadi dan kopilot Levi Murib tersebut mengangkut 4 penumpang. Mereka masing-masing bernama Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17) dan Kilimputni (20).
Pesawat ini awalnya terbang dari Bandara Elelim menuju Lapangan Terbang Poik pada Jumat (23/6). Selanjutnya pesawat dilaporkan hilang kontak selama 7 menit setelah lepas landas pada pukul 11.10 WIT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pukul 11.10 WIT, pesawat SAM Air take-off di Bandara Elelim, namun hingga sampai pukul 12.20 WIT, pesawat belum juga mendarat di Distrik Poik," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Sabtu (24/6/2023).
![]() |
Setelah pesawat dinyatakan hilang kontak, petugas Bandara Wamena langsung memberangkatkan helikopter untuk melakukan pengecekan terhadap pesawat dengan nomor registrasi penerbangan PK-SMW tersebut. Setelah dicek, ditemukan puing pesawat SAM Air dalam posisi jatuh dan hancur dengan jarak 12 Km dari arah Bandara Elelim.
"Pesawat jatuh 12 Km dari arah Bandar Udara Elelim menuju Poik, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo dan saat ini Kapolres Yalimo telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk upaya evakuasi pesawat SAM Air yang jatuh tersebut," jelasnya.
Diketahui, sebelum terbang dari Bandara Elelim menuju Poik, pesawat SAM Air tersebut lebih dulu terbang pada pukul 07.20 WIT dengan rute Jayapura ke Kota Mulia di Kabupaten Puncak Jaya lalu ke Wamena di Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Jayapura Marinus Ohoirat menuturkan pesawat ditemukan dalam kondisi hancur di bagian depan. Sedangkan bagian belakang sampai tengah masih utuh.
"Jatuh di dekat bandara Poik. Pesawat hancur di bagian depan untuk bagian belakang sampai tengah masih utuh," tuturnya.
Marinus belum dapat memastikan terkait kondisi terakhir awak kabin dan para penumpang dalam pesawat tersebut. Dia berharap adanya mukjizat setelah melihat kerusakan pesawat yang cukup parah.
"Belum bisa kita katakan status korban seperti apa. Sebab saat ini baru kita lihat dari jauh juga kondisi pesawat seperti itu. Tapi kita masih mengharapkan mukjizat Tuhan, sehingga mudah-mudahan dapat kita temukan masih ada yang selamat, kalau bisa semua selamat," pungkasnya.
(ata/hmw)