Polisi Usut Dugaan TPPO di Balik Kasus 40 Warga Bone Dideportasi Malaysia

Polisi Usut Dugaan TPPO di Balik Kasus 40 Warga Bone Dideportasi Malaysia

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 24 Jun 2023 15:05 WIB
TKI asal Kabupaten Bone, Sulsel dideportasi di Malaysia.
Foto: TKI asal Kabupaten Bone, Sulsel dideportasi di Malaysia. (Dok. Istimewa)
Bone -

Polisi menyelidiki dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di balik kasus 40 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dideportasi dari Malaysia. Ke-40 TKI ilegal itu kini sedang dimintai keterangan oleh penyidik.

"Yang dideportasi sudah dilakukan pemeriksaan karena ada beberapa yang non prosedural. Kasus sementara sidik karena ada laporan tindak pidana perdagangan orang (TPPO)," kata Kasat Reskrim Polres Bone AKP Boby Rachman kepada detikSulsel, Sabtu (24/6/2023).

Boby mengatakan dugaan perdagangan orang itu mencuat setelah 40 orang tersebut dideportasi usai dilakukan pemeriksaan. Dari 40 orang tersebut bahkan ada yang tidak memiliki paspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah dilakukan pemeriksaan dari yang dideportasi, ada yang tidak mengurus paspor, karena ada perantaranya. Setelah sampai di Malaysia mereka langsung ditangkap dan ditahan sama polisi Malaysia dan dipulangkan lewat Pelabuhan Parepare," sebutnya.

Boby menambahkan pihaknya sejauh ini sedang melakukan penyidikan terhadap kasus 40 orang yang dideportasi tersebut. Selain itu, juga akan memeriksa Disnaker Bone.

ADVERTISEMENT

"Kita jadwalkan dulu periksa Disnaker, karena dia yang mengetahui data. Ada pengurusnya ini 40 orang yang dideportasi, ini masih proses sidik, apalagi sudah menjadi atensi presiden," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 40 pekerja ilegal asal Kabupaten Bone dideportasi dari Malaysia. Mereka dipulangkan ke kampung halaman lantaran tidak punya dokumen keimigrasian.

"Ada 40 warga Bone yang dideportasi dari Malaysia," kata Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar, Jumat (23/6).

Rayendra mengatakan 40 orang tersebut dipulangkan secara bertahap ke Bone. Sejak 1 Januari sampai 31 Maret sebanyak 25 orang, kemudian 15 Juni ada 8 orang, dan 23 Juni ada 7 orang.

"Mereka datang bertahap. Mereka semua lewat Pelabuhan Parepare dan langsung pulang ke rumahnya," sebutnya.




(ata/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads