Nyawa wanita paruh baya berinisial R alias D (56, sebelumnya tertulis 58) di Klaten, dihabisi rekan kerjanya bernama Turah alias Daud (40) dengan cara kepalanya dipenggal. Polisi menyebut kejadian pembunuhan ini merupakan kasus mutilasi.
"Pelaku mencekik, membanting, kemudian memutilasi bagian tubuh korban yaitu kepala korban. Korban ini merupakan teman satu rumah," jelas Kapolres Klaten AKBP Warsono dilansir dari detikJateng, Kamis (22/6/2023).
Peristiwa ini terjadi di Dusun Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Klaten pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Warsono mengungkap pembunuhan dan mutilasi itu terjadi saat lampu di lokasi kejadian padam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku awalnya bangun dan sempat meminta lilin di kamar korban. Selanjutnya pelaku tiba-tiba mencekik leher korban hingga korban teriak minta tolong.
"Pelaku bangun dan sempat meminta lilin di kamar korban. Pelaku kemudian mencekik leher korban saat posisi berdiri, sehingga korban berteriak meminta tolong," kata Warsono.
Saat korban meminta tolong, Turah langsung mencekik, membanting, kemudian memenggal kepala korban menggunakan golok. Selanjutnya pelaku membersihkan dirinya di wastafel.
"Kemudian tersangka mencuci pakaian dan tangan di wastafel," imbuh Warsono.
Pelaku Rekan Kerja Korban
Diketahui, korban dan pelaku bukan warga Klaten. Keduanya hanya pendatang yang bekerja di rumah kontrakan tersebut.
Korban merupakan warga Dusun Kemiri, Desa Sambirejo, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jateng. Sementara pelaku berdomisili di Desa Nangsri tetapi merupakan warga dari Bandung, Jawa Barat.
"Bukan orang sini, yang satu orang (D korban) Wonosobo dan yang satu orang (D pelaku) Bandung. Itu ngakunya lho," ujar warga depan rumah lokasi kejadian, Supandi (65), Kamis (22/6).
Supandi menyebut korban dan pelaku tidak memiliki hubungan, baik hubungan sedarah maupun hubungan suami istri. Mereka hanyalah pekerja di rumah tempat kejadian tersebut.
"Ini mereka itu karyawan, sama-sama kerja di sini, bukan suami istri. Keduanya bekerja memilih dan mengemasi beras untuk dijual," kata Supandi.
Dia mengatakan keduanya hanya pekerja dari M dan S yang saat ini tinggal di Bandung. Rumah yang ditempati korban dan pelaku hanya rumah kontrakan.
"Jadi cuma rumah ngontrak atau apa. Yang wanita (korban) sudah sekitar tiga tahun dan yang pria (pelaku) baru sekitar tiga bulan," lanjut Supandi.
(asm/asm)