.webp)
Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terlibat bentrok di kampus Universitas Muhammadiyah (Unim) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedua kubu massa terlibat saling kejar-kejaran di parkiran kampus hingga viral di media sosial.
"Soal video yang viral kejar-kejaran itu perkelahian dua kelompok di Kampus Unim Bone. Kedua kelompok itu PMII Komisariat UNIM Bone dengan kubu HMI Komisariat MIPA Unim Bone," kata Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar kepada detikSulsel, Selasa (20/6/2023).
Perkelahian itu terjadi di area kampus Unim di Jalan Abu Daeng Pasolong, Kelurahan Biru, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, pada Senin (19/6) kemarin sekitar pukul 16.00 Wita. Perkelahian dipicu karena cekcok sesama kader.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rayendra mengatakan kasus ini berawal saat mahasiswa inisial I yang merupakan Kader HMI dengan S terlibat cekcok di ruang kelas Prodi Agri Bisnis. I mem-bully dan memukul lengan sebelah kanan S, namun tindakan tersebut dilihat oleh mahasiswa PMII inisial AR yang merupakan sepupu S.
"AR yang merupakan sepupu S tidak terima sehingga mendatangi I dan mempertanyakan alasan mengganggu S. Dia kemudian memukul I sehingga terjadi perkelahian namun cepat dilerai oleh rekannya di dalam kelas," sebutnya.
Cekcok AR yang merupakan kader PMII dan I kader HMI lantas melebar ke lembaga masing-masing.
"Kedua oknum yang bertikai merupakan kader dari organisasi PMII dan HMI. AR kader PMII sedangkan I merupakan kader HMI," bebernya.
Terjadi Bentrokan
AR yang merupakan kader PMII menuju kelompok mahasiswa HMI untuk melakukan proses mediasi pukul 14.30 Wita.
"Setibanya di parkiran kampus AR langsung dikerumuni oleh kelompok HMI yang sementara berkumpul di lokasi tersebut sehingga terjadi perkelahian. AR lari menyelamatkan diri ke ruangan TU Kampus Unim Bone," jelasnya.
Menurut Rayendra, masalah kedua kelompok mahasiswa itu sudah diselesaikan pihak kampus.
"Permasalahan keduanya sudah diselesaikan oleh Wakil Rektor I UNIM Bone. Permasalahan di dalam ruangan kelas Prodi Agri Bisnis dianggap selesai dan kejadian tersebut hanya kesalahpahaman saja," sambung Rayendra.
(hmw/nvl)
