Doa tawasul adalah salah satu amal saleh yang dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lantas apa itu tawasul dan apa saja doa tawasul?
Tawasul adalah suatu perantara atau amalan yang dilakukan umat muslim agar doanya dikabulkan Allah SWT. Salah satu contoh bertawasul adalah dengan menyebut asmaul husna.
Jadi bagi detikers yang punya hajat atau doa yang ingin dipanjatkan kepada Allah, bisa mencoba doa tawasul agar hajatnya segera dikabulkan oleh Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa saja doa tawasul yang bisa diamalkan? Berikut ini contoh doa tawasul singkat dilansir detikSulsel dari laman NU Online.
Doa Tawasul Singkat
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Allâhumma innî atawassalu ilaika binabiyyika muhammadin shallallâhu alaihi wa sallam.
Artinya, "Ya Allah, aku bertawasul kepada-Mu melalui kemuliaan nabi-Mu, Nabi Muhammad SAW."
يَا رَبِّ بِالمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ
Yâ rabbi bil mushthafâ, balligh maqâshidanâ, waghfir lanâ mâ madhâ, yâ wâsi'al karami.
Artinya, "Tuhanku, berkat kemuliaan kekasih pilihan-Mu Rasulullah, sampaikanlah hajat kami. Ampunilah dosa kami yang telah lalu, wahai Tuhan Maha Pemurah."
Apa Itu Tawasul?
Masih dilansir dari NU Online, tawasul adalah salah satu cara umat Islam dalam berdoa kepada Allah SWT. Tawasul dilakukan dengan suatu wasilah atau segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah agar doa dikabulkan.
Tawasul dapat dilakukan dengan wasilah amal, wasilah orang-orang yang dekat dengan Allah atau wasilah lainnya. Tawasul yang secara bahasa artinya perantara dan mendekatkan diri ini disebutkan dalam firman Allah SWT:
يآأَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, " (Al-Maidah:35).
Jadi tawasul merupakan pintu dan perantara doa untuk menuju atau mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Macam-macam Tawasul
Kiai Wazir yang merujuk pada beberapa kitab tafsir menyampaikan macam-macam tawasul dengan mengacu pada surat Al Maidah ayat 35:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya (wasilah) dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kalian mendapat keberuntungan".
Berikut ini macam-macam tawasul:
1. Tawasul bi asmaillah (tawasul dengan nama Allah)
Tawasul ini disebut sebagai tawasul yang paling tinggi. Misalnya, a'ûdzu biqudratillah, a'udzu bi izzatillah dan yang lainnya.
Selain itu, tawasul ini juga bisa dilakukan dengan menyebut asmaul husna, baik itu secara lengkap ataupun sebagian atau tawasul dengan ismul a'dham.
2. Tawasul bi a'mal shalihat (tawasul dengan amal yang baik)
Tawasul yang satu ini dijelaskan Kiai Wazir dengan kisah 3 orang sahabat dalam kitab Riyadus Shalihin. Dikisahkan dalam perjalanan 3 orang sahabat ini menemukan gua kemudian mereka masuk ke dalam.
Saat sudah masuk, tiba-tiba ada angin kencang yang merobohkan batu besar sehingga menutupi gua. Mereka pun mengalami kesulitan, seminggu tidak makan dan memanggil-manggil orang tidak ada yang dengar.
Mereka kemudia muhasabah. Seorang dari mereka berdoa dan bertawasul dengan perbuatan birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua).
Akhirnya batu terdorong angin besar, dan ada sinar matahari. Kemudian yang lain berdoa dengan amal unggulannya hingga akhirnya batu tergeser sedikit demi sedikit.
3. Tawasul bis shalihin (tawasul dengan orang-orang saleh)
Tawasul kepada orang-orang saleh, baik masih hidup atau sudah meninggal. Diceritakan dalam hadits shahih, ada salah satu sahabat buta yang ingin bisa melihat.
Ia kemudian tawasul,
Allahumma inni as'aluka wa atawajjahu bi nabiyyika fi hajati hadzihi
Artinya: Ya Allah saya meminta dan menghadapmu dengan wasilah kepada Nabi dalam memenuhi kebutuhan saya ini.
Akhirnya sahabat tersebut bisa melihat.
"Tawasul kepada orang yang sudah meninggal, yang ditawassuli Nabi SAW. Para nabi itu masih hidup di kuburannya, apa yg dilakukan? Para Nabi melakukan shalat." kata Kiai Wazir.
4. Tawasul bi dzat (tawasul dengan dzat)
Tawasul ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti bi jahi (dengan kedudukan), bi hurmati (dengan kemuliaan), bi karamati (dengan kemurahan). Shalawat Nariyah merupakan tawassul bi dzat.
Tawassul yang keempat ini diperselisihkan oleh para ulama'. Kiai Wazir mengatakan, menurut sebagian besar ulama, tawassul dengan empat macam di atas tidak masalah, tetapi menurut Ibn Taimiyah, semua tawassul bisa diterima secara syariat kecuali tawassul bi dzat.
Itulah pengertian dan doa tawasul, semoga bermanfaat ya detikers.
(edr/edr)