Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari terbit hingga menjelang sholat Dhuhur. Setelah mengerjakan amalan sunnah ini, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa sholat dhuha.
Berikut ini doa sholat dhuha, lengkap dengan bacaan niat, hingga keutamaan melaksanakan sholat dhuha sebagaimana yang dilansir detikSulsel dari laman resmi NU Online.
Simak ulasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Doa Sholat Dhuha
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sholat dhuha dikerjakan pada waktu matahari terbit hingga menjelang sholat Dhuhur.
Seusai mengerjakan sholat dhuha, kita dianjurkan untuk membaca doa.
Doa Pertama
Berikut ini salah satu doa yang dianjurkan dibaca setelah sholat dhuha sebagaimana ditemukan di kitab-kitab fiqih Mazhab Syafi'i yaitu I'anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal.
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
Arab Latin: Allāhumma innad dhuha'a dhuha'uka, wal bahā'a bahā'uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.
Artinya: "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu."
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Arab Latin: Allāhuma in kāna rizqī fis samā'i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu'siran (mu'assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba'īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā'ika wa bahā'ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta 'ibādakas shālihīn.
Artinya: "Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."
Doa Kedua
Setelah membaca doa di atas, kita juga dianjurkan membaca lafal doa berikut ini:
اَللهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكُ أُقَاتِلُ
Bacaan latin: Allāhumma bika ushāwilu, wa bika uhāwilu, wa bika uqātilu.
Artinya: "Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang."
Doa Ketiga
Sebagai penutup, dianjurkan pula membaca doa sholat dhuha dengan lafal berikut ini. Doa ini dapat dibaca sebanyak 40 atau 100 kali jika memungkinkan
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Arab Latin: Rabbighfir lî, warhamnî, wa tub 'alayya innaka antat tawwâbur rahîm.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang."
Waktu Mengerjakan Sholat Dhuha
Sholat dhuha memiliki waktu utama untuk dikerjakan yaitu ketika terik matahari telah terasa panas. Dalam fiqih diistilahkan dengan rumus: 'setelah melewati seperempat siang' (dihitung dari awal subuh). Diperkirakan mulai sekitar jam 9 pagi.
Adapun hikmah dianjurkannya melaksanakan sholat dhuha pada waktu utama ini adalah agar setiap seperempat siang tidak kosong dari sholat.
Sholat dhuha dapat dilakukan sebagaimana sholat-sholat sunnah lainnya yaitu satu kali salam setiap 2 rakaat. Jumlah rakaat sholat dhuha minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat.
Niat Sholat Dhuha
Saat hendak mengerjakan sholat dhuha, kita dianjurkan melafalkan niat. Adapun lafal niat sholat dhuha, yaitu:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallî sunnatad dhahâ rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala."
Tata cara sholat dhuha sama dengan sholat pada umumnya. Adapun surah yang sunnah dibaca setelah surah al-Fatihah adalah surah as-Syamsu dan ad-dhuha, atau surat al-Kafirun dan al-Ikhlas.
Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Salah satu keutamaan yang akan didapatkan bagi mereka yang rajin melaksanakannya yaitu Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga nantinya.
Berikut beberapa keutamaannya:
1. Shalat Dhuha sebagai Sedekah
Salah satu keutamaan mengerjakan sholat dhuha adalah sholat tersebut menjadi sedekah semua tulang manusia. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut:
. عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ. فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى. (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Dzar radliyallahu 'anh, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:'Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma'ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan dua rakaat shalat dhuha mencukupi semuanya itu'," (HR Muslim).
2. Mendapatkan Ampunan Dosa
Keutamaan berikutnya dari mengerjakan sholat dhuhah adalah menjadi shalat kaum awwâbîn, yaitu orang-orang yang pulang (bertaubat) kepada Allah ta'ala sehingga mereka akan mendapatkan ampunan dosa.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut:
صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ. قَالَ: وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ. (رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu 'anh, ia berkata: 'Rasulullah ﷺ bersabda:
'Tidak ada yang menjaga shalat dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.'
Rasulullah ﷺ bersabda: 'Shalat dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat'," (HR al-Hakim dan ia berkata: "Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).
3. Tidak Dianggap Orang Lalai hingga Dibangunkan Surga
Selain keutamaan yang disebutkan di atas, terdapat beberapa keutamaan lainnya yang bisa didapatkan oleh orang-orang yang mengerjakan sholat dhuha.
Setiap dua rakaat sholat dhuha mempunyai keutamaan khusus sebagaimana dalam riwayat berikut:
عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: لَقِيتُ أَبَا ذَرٍّ، فَقُلْتُ: يَا عَمُّ اقْبِسْنِى خَيْرًا. فَقَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ: إِنْ صَلَّيْتَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لَمْ تُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا أَرْبَعًا كُتِبْتَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا سِتًّا كُتِبْتَ مِنَ الْقَانِتِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا ثَمَانِيًا كُتِبْتَ مِنَ الْفَائِزِينَ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا عَشْرًا لَمْ يُكْتَبْ لَكَ ذَلِكَ الْيَوْمَ ذَنْبٌ، وَإِنْ صَلَّيْتَهَا ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهِ لَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ. ( رواه البيهقي)
Artinya: "Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: 'Aku bertemu dengan Abu Dzar radliyallahu 'anh, lalu berkata:
'Wahai Paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan.'
Lalu ia menjawab: 'Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ sebagaimana Kamu bertanya kepadaku. Lalu beliau bersabda: 'Bila Kamu shalat dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai; bila Kamu shalat dhuha empat rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik; bila Kamu shalat dhuha enam rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat; bila Kamu shalat dhuha delapan rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung; bila Kamu shalat dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu; dan bila Kamu shalat dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga'," (HR al-Baihaqi).
Nah, Itulah doa sholat dhuha yang dianjurkan untuk dibaca setelah sholat serta bacaan niat dan keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/edr)