Kisah Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah dengan Mahar 20 Unta Betina

Kisah Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah dengan Mahar 20 Unta Betina

Tim detikHikmah - detikSulsel
Minggu, 18 Jun 2023 23:00 WIB
Mata, telinga, dan lubang hidung unta juga sudah berevolusi untuk menahan pasir gurun yang tertiup angin.
Foto: Ltshears/Wikimedia Commons
Jakarta -

Khadijah binti Khuwalid bin Asad merupakan istri pertama Nabi Muhammad SAW. Selama bersamanya, Nabi Muhammad tidak pernah menikah dengan wanita lain sampai Khadijah wafat.

Nabi Muhammad menikahi Khadijah RA di usia 25 tahun. Saat meminang Khadijah, Nabi Muhammad memberikan mahar berupa 20 ekor unta betina muda.

Melansir detikHikmah, hal tersebut diceritakan Ibnu Hisyam dalam Kitab Sirah Nabawiyah-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikisahkan Khadijah RA adalah perempuan yang memiliki garis keturunan mulia di tengah-tengah kaumnya. Ia merupakan wanita bijak, cerdas, dan Allah SWT memberikan segala kehormatan kepadanya.

Tak hanya itu, ia juga merupakan seorang saudagar perempuan yang mulia dan kaya raya. Ia memberikan upah kepada kaum lelaki untuk memutar hartanya dengan cara bagi hasil. Orang Quraisy sejak dulu memang berjiwa bisnis.

ADVERTISEMENT

Pada suatu hari, Khadijah RA mendengar informasi tentang Nabi Muhammad SAW. Kala itu, Rasulullah SAW belum diangkat sebagai nabi.

Nabi dikenal sebagai pemuda yang jujur dalam perkataan, amanah, dan berakhlak mulia. Hal ini lantas membuat Khadijah RA mengutus seseorang untuk menawarkan kerja sama.

Singkat cerita, Nabi Muhammad SAW menerima tawaran itu. Beliau menjual barang-barang dagangan Khadijah RA ke Syam ditemani Maisarah. Selain ke Syam, Nabi juga menjual dagangan di Makkah. Banyak yang tertarik membeli dagangan tersebut.

Maisarah kemudian menceritakan perjalanannya saat berdagang menemani Rasulullah SAW kepada Khadijah RA. Setelah mendengar dan mencerna cerita Maisarah, Khadijah RA mengirimkan utusan kepada Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan maksud Khadijah RA dengan menawarkan diri untuk diperistri.

"Sepupuku, aku menyukaimu karena kekerabatanmu, kedudukanmu di antara kaummu, sikap amanahmu, kemuliaan akhlakmu, dan kejujuran perkataanmu," ucap Khadijah RA waktu itu.

Setelah Khadijah RA mengutarakan maksudnya, Nabi Muhammad SAW menyampaikan hal itu kepada paman-pamannya. Akhirnya, beliau ditemani pamannya yang bernama Hamzah bin Abdul Muththalib menemui ayah Khadijah RA, Khuwailid bin Asad. Hamzah meminang Khadijah RA untuk Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ibnu Hisyam, Nabi Muhammad SAW saat itu memberikan mahar berupa 20 ekor unta betina muda.

Ibnu Ishaq turut meriwayatkan, setelah menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Khadijah RA melahirkan semua anak lelaki Nabi Muhammad SAW kecuali Ibrahim. Putra-putri mereka adalah ath-Thahir, ath-Thayyib, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah.

Sementara itu, menurut Ibnu Hisyam, anak lelaki sulung Nabi Muhammad SAW adalah Qasim lalu Thayyib dan Thahir. Sedangkan anak perempuan sulungnya adalah Ruqayyah, disusul Zainab, Ummu Kultsum, dan Fathimah.

Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Qasim, Thayyib, dan Thahir meninggal pada masa jahiliyah. Sedangkan semua anak perempuan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah RA hidup sampai masa Islam. Mereka memeluk Islam dan ikut hijrah bersama Rasulullah SAW.




(alk/asm)

Hide Ads