Kebakaran yang melanda gudang sepatu dan sandal di Kota Gorontalo sudah padam setelah 34 jam bangunan dilalap api. Petugas pemadam kebakaran (damkar) kini tengah melakukan proses pendinginan.
"Kami hampir 34 jam memadamkan api di gudang ini. Jika dihitung sehari semalam lah kurang lebih seperti itu," ujar Koordinator Lapangan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Gorontalo Muhamad Luhtfei kepada detikcom, Sabtu (17/6/2023).
Peristiwa itu terjadi di Jalan Tengku Umar, Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Gorontalo pada Jumat (16/6) sekitar pukul 00.50 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini, hari kedua pagi ini pukul 10.00 Wita posisi sudah (kategori) kuning, artinya kemungkinan api yang menjalar keluar sudah tidak. Sekarang kita ini dalam proses pendinginan," jelas Muhamad.
Muhamad mengatakan petugas kesulitan memadamkan api lantaran akses menuju titik api terbatas. Pihaknya juga kekurangan suplai air.
"Kesulitan utama akses masuk ke lokasi kebakaran sampai kami kesulitan memadamkan api, kesulitan juga di sumber daya air yang masih minim," katanya.
Material yang terbakar berupa plastik dalam gudang juga mengakibatkan api sulit dipadamkan. Hal ini membuat sejumlah petugas juga kewalahan.
"Karena jenis bahan yang terbakar ini bahan plastik. Tingkat panas yang ditimbulkan bahan ini sangat tinggi," jelasnya.
Muhamad mengatakan sejumlah petugas Damkar dilaporkan cedera saat memadamkan api. Beberapa di antaranya juga mengalami kelelahan karena sesak napas.
"Jadi akibat kebakaran ini paling banyak tim pemadam cedera luka di bagian kaki dan tangan," tambah Muhamad.
Diberitakan sebelumnya, polisi tengah menyelidiki kebakaran tersebut. Dugaan sementara insiden ini dipicu adanya arus pendek listrik.
"Masih dugaan penyebab kebakaran karena arus pendek listrik," ujar Kabag Ops Polresta Gorontalo Kompol Suharjo, Jumat (16/6).
Camat Kota Selatan, Gorontalo, Sumariyadi Tone mengungkap ada 5 rumah warga ikut terbakar saat gudang sepatu dan sandal kebakaran. Sumariyadi memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
"Terdata 5 rumah dan 1 gudang (sepatu dan sandal), total keseluruhan 6 yang terbakar. Jadi total keseluruhan ada 36 jiwa dari jumlah 10 kepala keluarga," terangSumariyadi.
(sar/ata)