Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mempelajari kasus tewasnya Siswa SMP Islam Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura (15). Hal itu dilakukan penyidik sebelum dilakukannya gelar perkara khusus.
"Belum (dijadwalkan gelar perkara khusus) masih dipelajari (kasusnya)," ujar Dirkrimum Polda Sulsel Kombes Jamalauddin Farti kepada wartawan di Mapolda Sulsel, Jumat (16/6/2023).
Jamalauddin menjelaskan pihaknya tidak mempermasalahkan jika memang mesti diadakan gelar perkara khusus nantinya. Dia mengatakan semua pihak terkait akan dipanggil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gelar perkara khusus itu artinya semua akan kita undang, mulai dari pelapor, diikuti dari Bidkum, Itwasda, dari propam, semuanya," ucapnya.
Jamalauddin menambahkan pihaknya terbuka untuk siapapun yang mau mengajukan permohonan gelar perkara khusus. Kendati demikian, pihaknya menyarankan untuk tidak berharap lebih karena belum tentu setelah gelar perkara kasus berakhir sesuai ekspektasi.
"Kalau kita pasti kita respon semua, apapun pasti kita respon. Tapi hasilnya juga ya artinya masyarakat ini jangan selalu ketika ini pasti begini, tidak. Karena ini ada 2 sisi ada pelapor ada terlapor sehingga kepuasan kita ambil jalan tengah saja. Puas tidak puas ya begitulah hasilnya," tutupnya.
Keluarga Belum Puas
Kasus yang awalnya ditangani Polrestabes Makassar ini sempat disetop dengan alasan Basman diduga tewas karena sengaja melompat dari lantai 8 sekolah. Namun pihak keluarga mengaku belum puas dengan hasil penyelidikan kepolisian tersebut.
"Kalau pihak keluarga sudah ikhlas atas kematian almarhum. Hanya pihak keluarga di sini kalau bilang dikatakan belum ya mungkin belum puas," kata ujar ketua tim kuasa hukum Andi Arfan Sahabuddin kepada detikSulsel, Selasa (13/6).
Penyidik Polrestabes Makassar sebelumnya memeriksa 23 saksi di kasus tersebut hingga akhirnya penyelidikan dihentikan. Namun pihak keluarga meminta penyelidikan diperdalam.
"Makanya diperlukan lagi penyelidikannya, panggil semua saksi, rekonstruksi ulang, periksa semua yang kompeten, mari kita transparan ungkap apa sebenarnya yang terjadi,"katanya.
(hmw/ata)