UNM Makassar Pertimbangkan Tes Urine Massal Usai Heboh Bunker Narkoba

Kota Makassar

UNM Makassar Pertimbangkan Tes Urine Massal Usai Heboh Bunker Narkoba

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Sabtu, 10 Jun 2023 17:44 WIB
Bunker narkoba di FBS UNM Kampus Parang Tambung, Makassar. detikSulsel/Ihksan
Foto: Bunker narkoba di FBS UNM Kampus Parang Tambung, Makassar. detikSulsel/Ihksan
Makassar -

Universitas Negeri Makassar (UNM) mempertimbangkan melakukan tes urine secara massal buntut heboh bunker narkoba dalam kampus. 5 orang diduga oknum alumni UNM sebelumnya ditangkap terkait bunker narkoba tersebut.

Pertimbangan tes urine massal ini disampaikan oleh Wakil Rektor III Universitas Negeri Makassar (UNM) A Muhammad Idkhan yang menjawab pertanyaan wartawan apakah pihaknya akan melakukan tes urine. Dia mengatakan ide ini akan disampaikan ke jajaran rektorat kampus.

"Itu nanti (tes urine), masukan yang bagus nanti akan kami akan sampaikan pada pihak rektorat kalau itu memang kita harus lakukan akan kita lakukan," ujar Idkhan kepada wartawan di UNM Kampus Parang Tambung, Jalan Mallengkeri, Makassar, Sabtu (10/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idkhan mengatakan pihaknya memang langsung melakukan bersih-bersih dalam kampus. Petugas kampus melakukan penyisiran usai terungkapnya bunker narkoba itu.

"Jadi setelah kejadian kami dapatkan, pada hari itu juga malamnya itu melakukan rapat koordinasi dengan wakil dekan 3, dan kita melakukan penyisiran secara tertutup karena kemungkinan ada hal-hal yang mengganggu, dan alhamdulillah setelah kami melakukan penyisiran belum ada satupun yang kami dapatkan," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia juga berjanji pihaknya akan lebih meningkatkan keamanan dalam kampus usai terbongkarnya bunker narkoba tersebut.

"Dari sisi keamanan itu akan kami tingkatkan lagi sehingga ke depannya hal seperti ini tidak akan terulang dan terjadi kembali," ujarnya.

Idkhan sebelumnya juga menanggapi pernyataan kepolisian yang menyebut kasus narkoba di kampus ini sudah terjadi sejak lama. Dia mengaku pihaknya baru mengetahui hal tersebut.

"Jadi sebenarnya kami tidak ketahui itu lagi kami menginginkan koordinasi dari pihak kepolisian, bahwa kalau memang dikatakan sejak lama kenapa baru sekarang. Harusnya kalau tahu ada seperti itu koordinasi dengan kami di kampus," kata dia.

Keberadaan bunker narkoba di dalam salah satu kampus di Makassar awalnya disampaikan oleh Dirnarkoba Polda Sulsel Kombes Dodi Rahmawan. Dia menyebut bunker itu sempat menyimpan 3 kilogram sabu lengkap dengan catatan transaksi jual belinya.

"(Bunker berupa) ada brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi. Pengakuan terakhir sebenarnya sudah masuk 3 kilo karena beredar cukup lama," kata Dodi dalam dalam keterangannya di Mapolda Sulsel, Kamis (8/6).

Namun Dodi belum mengungkap lebih jauh seluk beluk bunker narkoba tersebut dengan alasan pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap sindikat di balik adanya bunker narkoba tersebut.

Belakangan dicurigai bunker narkoba tersebut berada di dalam UNM Makassar kampus Parang Tambung. Hal itu kemudian dibenarkan oleh Presiden BEM Fakultas Bahasa dan Sastra Rusci Lestari Syam.

"Saya benarkan perihal adanya bunker di dalam kampus FBS," ujar Rusci Lestari Syam kepada detikSulsel, Sabtu (10/6).




(hmw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads