Kalimat pasif merupakan salah satu bentuk kalimat yang kerap digunakan dalam penggunaan bahasa sehari-hari. Lantas apa itu kalimat pasif?
Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Universitas Negeri Makassar (UNM), Asri Ismail, S.Pd.,M.Pd., menjelaskan kalimat pasif kerap disandingkan dengan kalimat aktif.
"Berbicara mengenai kalimat pasif tentu sebelumnya kita mengenal kalimat aktif. Kalimat aktif adalah kontradiktif dari kalimat pasif," kata Asri kepada detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asri mengatakan kalimat pasif yang memiliki perbandingan terbalik dengan kalimat aktif. Dimana predikat ikut menjadi penentu.
"Jadi kalau kita bicara kalimat aktif maka kalimat dimana subjeknya yang melakukan suatu tindakan. Kalau kalimat pasif maka subjeknya itu dikenai suatu tindakan atau kalimat yang subjeknya sebagai penderita dari apa yang disebutkan predikat, yang berfungsi verba," jelas Asri.
"Poin yang ingin saya tunjukkan adalah kalau kalimat pasif subjeknya mendapat tindakan pemberian, atau perlakuan kata kerja tertentu dalam kalimat. Kalimat pasif menunjukkan kalau subjek itu merupakan bagian yang menjadi tujuan dari adanya tindakan yang sedang atau telah dilakukan oleh objek," tambah Asri.
Dengan kata lain, kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan atau tindakan.
Masih bingung dengan kalimat pasif?
Nah buat detikers yang masih bingung, berikut ini contoh-contoh kalimat pasif.
Contoh Kalimat Pasif
- Afifah dimarahi oleh ibu.
- Mina tertangkap polisi karena mencuri.
- Chiko ketahuan mencuri oleh Ibu guru di sekolah.
- Mamang ditegur ustad karena mabuk.
- Cica ketawa terbahak nonton film.
- Halaman kantor disapu oleh Mita.
- Becak pak Anto tertarik kuda.
- Meja kaca itu pecah tertimpa benda berat.
- Peternak dilibatkan dalam sosialisasi.
- Petani jagung diajak oleh pemerintah untuk berwirausaha.
- Aksi demonstrasi dilakukan mahasiswa di Jalan Pettarani.
- Mahasiswa 7 semester terancam di-DO kampus.
- Pameran seni itu dibuka oleh gubernur Sulsel.
- Tas trisna tertinggal di rumah temannya.
- Taplak di ruang tamu sudah dicuci.
- Pintu Andi terkunci dari dalam.
- Ami terjatuh dari tangga
- Masalah harga sedang dibicarakan di kantor.
- Kebijaksanaan ini disambut oleh masyarakat.
- Orang itu kecurian motor.
- Uang telah kukiring ke Bank.
- Mangga tetangga dilempar Tono hingga jatuh.
- Sapi disembelih Bapak saat Idul Adha.
- Kue lebaran dimakan tamu saat berziarah.
- Wattpad dibaca Asih di kamar.
- Soal tes CPNS dipelajari kakak sebelum ikut seleksi.
- Makalah Abi terancam revisi karena ketahuan plagiat.
- Ani terkejut melihat Lina terjatuh.
- Bunga mawar merah itu terinjak si Mamang.
- Bola ditendang Dodi.
- Pengeluaran uang harus kau hemat.
- Celana saya terinjak sepatu.
- Tangan saya teriris pisau.
- Mina kena tipu temannya.
- Lisa tertimpa tangga.
- Adik kena bola temannya.
- Orang itu kerasukan oleh setan.
- Perbuatan jahat itu ketahuan oleh ibunya..
- Makalah ini harus kami tulis kembali.
- Buku ini sudah dibaca.
- Pemimpin itu harus segera diganti karena sikapnya yang korup.
- Buku tersebut sudah lama terjual.
- Rumah tua itu harus diperbaiki oleh pak saleh.
- Seorang asisten baru diangkat oleh Pak Budi.
- Tugas itu harus diselesaikan oleh kamu dan saya
- Mobil itu sudah saya cuci
- Pipi bayi itu nenek cium.
- Apel dibuang faizal.
- Saya berikan bukuku
- Barang itu dijual paman.
- Akan saya sampaikan pesanmu.
- Berita duka itu belum didengar oleh Ayah
- Buku-buku itu tak dijual orang di Malang.
- Mandi pukul 04.00 terasa sangat dingin.
- Ikan mas dimasak Bu Susi.
- Baju yang bersih telah disetrika Ibu.
- Atap kandang kuda kejatuhan kelapa.
- Ayam dipukul Udin.
- Pulau Jawa terancam oleh kepadatan penduduk.
- Gunung Semeru selalu tertutup oleh awan tebal.
- Pekerja itu kepayahan mengangkat karung berisi beras itu.
- Tangan ibu terpercik oleh minyak goreng.
- Anak-anak itu didatangkan dengan ibunya.
- Kalung ini dipesan untuk kakak.
- Pengumuman tadi dibuat untuk semua keluarga.
- Buku sejarah Islam dibaca oleh Aisyah.
- Ketam hidup dibeli oleh pak Nasrun di pasar.
- Cengkih ditanam oleh penduduk di daerah itu.
- Karung berisi beras itu diangkat oleh pekerja itu.
- Halaman rumah disapu oleh Anti.
- Bibit mangga dibawa oleh pak Rahmat ke kebun
- Pencuri ditangkap oleh polisi kemarin
- Kertas digunting oleh adik.
- Adik diantar oleh Ainun ke sekolah.
- Pengumuman hasil seleksi itu belum diterima oleh para peserta seleksi masuk pegawai negeri sipil.
- Seng rumah itu terangkat oleh angin.
- Baju dijahit oleh kami
- Kekasihnya sangat dicintai oleh pria itu.
- Pena saya dipinjam olehnya
- Tuti ingin disalami Andi.
- Muatan itu terlempar ke laut.
- Gunung Merapi terletak di Pulau Jawa.
- Soal ini terlepas dari rasa senang dan tidak senang.
- Soal itu diketahui oleh orang tuanya.
- Partai kita kemasukan unsur kiri.
- Investasi penggemukan sapi dijajaki oleh Pemprov Jateng yang ditawarkan pengusaha asal AS.
- Adapun Pertamina Dex dijual seharga Rp 13.150 per liter.
- Baju Lina ketumpahan minuman.
- Konten tergarap oleh ahlinya.
- Dua puluh SPBU kantong yang telah disiapkan, hampir semua bisa dioptimalkan penggunaannya
- Kupon berhadia dimenangkan Mina.
- Apalagi, logam mulia mudah dijual di pasar nasional maupun internasional.
- Namun, mulai 6 Januari 2014, kereta tambahan yang dijalankan.
- Miko terkalahkan dengan keberanian Andi.
- Salah satu sektor yang terpengaruh adalah angkutan dan logistik
- Pot bunga pecah tertabrak kucing.
- Bursa-bursa di Asia terpuruk pada perdagangan kemarin.
- Mida tereliminasi dari kontes dangdut.
- Masalah keluarga belum terselesaikan hingga saat ini.
- Meja itu telah dipindahkan oleh petugas kebersihan.
Cara Membuat Kalimat Pasif
Meski sudah memahami apa itu kalimat pasif, mungkin detikers masih bingung untuk memuatnya.
Dijelaskan oleh Asri, cara membuat kalimat pasif dapat dilakukan dengan dua cara.
"Jadi kalau kita bicara pemasifan dalam bahasa Indonesia, itu dapat dilakukan dengan dua cara. Apakah kita menggunakan verba yang prefiks di- dan menggunakan verba tanpa prefiks di-", jelas Asri Ismail .
Dengan demikian, berikut uraian cara membuat kalimat pasif:
1. Cara Pertama Membuat Kalimat Pasif Menggunakan Verba di-
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan verba di-:
a) Mengganti imbuhan me- menjadi di-
Untuk membuat kalimat pasif, maka perlu mengubah verba (kata kerja) berimbuhan me- menjadi di-. hal ini karena verba yang menggunakan imbuhan me- merupakan aktif, sedangkan imbuhan di- adalah pemasifan.
contoh:
- Aktif: 'me-' + 'angkat' = mengangkat
- Pasif: 'di-' + 'angkat' = diangkat
b) Menukar Subjek dengan Objek
Dalam kalimat aktif umumnya terdiri atas beberapa unsur yaitu S-P-O-K (subjek, predikat, objek, keterangan). Sementara dalam kalimat pasif, objek terletak di depan.
Contoh:
- Aktif: Gubernur Sulsel membuka pameran karya seni.
- Pasif: Pameran seni itu dibuka gubernur Sulsel.
c. Menambahkan Kata "oleh"
Untuk menunjukkan pelaku dalam kalimat maka perlu ditambahkan kata "oleh". Kata tersebut diletakkan setelah predikat.
Contoh: Pameran seni itu dibuka oleh gubernur Sulsel.
2. Membuat Kalimat Pasif Tanpa Verba Prefiks di-
Cara kedua ini dilakukan dengan menggunakan pronomina (kata ganti kepunyaan). Seperti ini, itu, dan tersebut.
Contoh:
- Buku tersebut sudah lama terjual.
Kata "tersebut" pada kalimat di atas merupakan pronomina. Artinya menunjukkan kepasifan dalam sebuah kalimat.
Tujuan Penggunaan Kalimat Pasif
Kalimat pasif sebagai salah satu jenis kalimat yang kerap digunakan dalam suatu wacana. Namun kalimat ini rupanya memiliki tujuan tertentu, yaitu:
- Untuk memudahkan menyampaikan wacana
- Pembaca dapat memahami wacana
- Kalimat pasif sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah karena mudah dipahami
- Untuk menentukan korban atau siapa yang dikenai penderita
- Untuk memudahkan penulis dalam menekankan siapa penderita dari kalimat wacana.
Ciri-Ciri Kalimat Pasif
Dikutip dari jurnal Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Ponorogo yang berjudul "Analisis Struktur Kalimat Pasif Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Melalui Contrastive Recognition" karya Rifa Suci Wulandari, terdapat beberapa ciri-ciri yang menandai kalimat pasif, yaitu:
- Subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif
- Predikat menggunakan awalan di-, ke-an atau ter-
- Pada umumnya kata kerja didahului dengan kata ganti orang ku dan kau-, dan
- Kata "oleh" dalam kalimat pasif dapat dihilangkan dan tidak merubah makna
Jenis-Jenis Kalimat Pasif
Dikutip dari jurnal Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul "Analisis Kalimat Aktif dan Pasif Pada Rubrik Opini dalam Surat Kabar Harian Suara Merdeka Berita Ekonomi-Bisnis Bulan Agustus 2014" bahwa menurut Kridalaksana ada dua jenis kalimat pasif terdiri atas dua jenis. Diantaranya kalimat pasif dengan subjek dan pasif tanpa subjek.
Kalimat pasif dengan subjek adalah kalimat ini memiliki objek atau subjek yang melakukan kegiatan. Pasif tanpa subjek adalah kalimat pasif ini tidak memiliki subjek, jadi subjek bukan fokus yang utama.
Semenatara itu, menurut Sugono kalimat pasif dalam bahasa Indonesia terdiri dari tiga macam. Jenis yang dimaksud yaitu: (1) kalimat pasif berprefiks di-
(tipe I), (2) kalimat pasif tanpa prefiks di- plus pelaku (tipe II), (3) kalimat pasif berprefiks ter- (tipe III).
1) Kalimat Pasif Tipe I
Kalimat pasif ini merupakan kalimat aktif transitif dapat dijadikan kalimat pasif dengan mengubah unsur objek menjadi subjek. Hal tersebut mengakibatkan perubahan bentuk verba predikat yang berprefiks me- (n) menjadi prefiks di-.
Contoh:
Aktif: Masyarakat (s) menyambut (p) kebijaksanaan itu (o).
Pasif: Kebijaksanaan itu (s) disambut (p) oleh masyarakat (o).
Aktif: Pengusaha itu (s) membawa (p) ayah (o).
Pasif: Ayah (s) dibawa (P) pengusaha itu (o).
2) Kalimat Pasif Tipe II
Kalimat pasif tipe II merupakan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif dengan unsur pelaku pronominal persona (kata ganti orang) pertama, kedua, dan ketiga (saya, kita, kami, kamu, dia dan mereka) mempunyai bentuk yang berbeda dari tipe I.
Pada tipe I predikat kalimat pasif berupa verba pasif yang ditandai oleh prefiks di-.Sedangkan pada tipe II ini predikat kalimat pasif tidak berprefiks di-, dan tidak pula berprefiks me-, verba pengisi predikatnya diperoleh dengan cara menanggalkan prefika me- (n) dari verba aktifnya.
Contoh:
Aktif: Saya telah mengirimkan lamaran ke kantor.
Pasif: Lamaran telah kukirim ke kantor.
Aktif: Kau harus menghemat pengeluaran uang.
Pasif: Pengeluaran uang harus kau hemat.
Perlu diketahui, kata ganti kedua kau dan ku diperlukan sebagai awalan dengan tulisan serangkai dengan verba.
3) Kalimat Pasif Tipe III
Kalimat pasif tipe III merupakan kalimat yang memiliki predikat verba pasif yang berprefiks ter-. Dalam kalimat pasif ini subjek dikenai perbuatan yang
dinyatakan predikat, sedangkan maknanya adalah "tidak sengaja".
Contoh:
- Kaki saya (s) terinjak (p) orang (o)
- Telunjuk (s) teriris (p) pisau (o)
Selain tiga tipe di atas, terdapat pembagian lain dari jenis kalimat pasif yang dijelaskan dalam buku 'Sintaksis: Pengantar Kemahiran Berbahasa Indonesia' yang disusun oleh Siti Rumilah, yakni:
1) Kalimat Pasif Biasa
Kalimat Pasif Biasa adalah kalimat pasif yang terdapat di kalimat aktif transitif. Untuk predikatnya sendiri selalu berawalan dengan imbuhan "di-", "ter-" dan "ke-an".
Contoh:
- Apel dibuang faizal.
- Barang itu dijual paman.
2) Kalimat Pasif Zero
Kalimat Pasif Zero adalah kalimat yang unsur objek pelaku berdekatan dengan unsur objek penderita tanpa ada sisipan dari kata yang lain. Ciri lainnya ialah unsur predikat berakhiran "-kan" sehingga membuat awalan "di" menghilang dari predikat.
Selain itu, predikat juga bisa menggunakan kata dasar yang bersifat kata kerja. Terkecuali kata kerja "aus" (kata kerja yang tidak bisa menggunakan awalan "me-" dan "ber-")
Contoh:
- Akan saya sampaikan pesanmu.
- Saya berikan bukuku.
Demikianlah penjelasan tentang contoh kalimat pasif. Sudah paham kan detikers?
(alk/edr)