Tim peneliti dan sukarelawan di Florida Natural History Museum menemukan sebuah kuburan gajah purba yang berusia sekitar 5,5 juta tahun. Kuburan ini berisi sisa-sisa fosil nenek moyang gajah yang telah lama punah.
Dilansir dari detikINET, sekitar 5,5 juta tahun yang lalu, nenek moyang gajah yang bernama gomphotheres telah punah dan mati di sekitar sungai prasejarah di Florida Utara. Kematian hewan ini diperkirakan terjadi pada waktu yang berbeda, akan tetapi tubuh mereka berada di lokasi yang sama dan dimakamkan hingga awal 2022.
Saat itu, tim menemukan kerangka gomphothere di situs penggalian fosil Montbrook. Kerangka fosil ini berupa fragmen dan tulang yang terisolasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari kemudian, para sukarelawan menemukan sebuah penemuan yang menyerupai kaki besar yang diduga sebagai bagian tubuh gomphothere. Sesaat setelah itu, mereka kemudian berhasil menemukan seluruh kerangka yang dinilai menarik.
"Ini adalah penemuan sekali seumur hidup. Ini kerangka gomphothere terlengkap dari periode waktu ini di Florida dan di antara yang terbaik di Amerika Utara," kata kurator paleontologi vertebrata di Florida Natural History Museum, Jonathan Bloch yang dikutip dari IFL Science.
Tim menduga hewan itu tak sendirian. Dari hasil penemuan kerangka, mereka menduga ini berasal dari satu individu dewasa dan kurang lebih tujuh spesies remaja.
Diperlukan lebih banyak penelitian mendalam sebelum tim dapat menentukan ukuran hewan tersebut secara akurat. Akan tetapi, Bloch yakin spesimen dewasa tingginya sekitar 2,4 meter termasuk taringnya, dan tengkoraknya berukuran lebih dari 2,7 meter. Sebagai gambaran, hewan ini kira-kira sebesar gajah Afrika modern.
"Gajah modern bepergian dalam kawanan dan bisa sangat melindungi anak mereka," jelas manajer koleksi paleontologi vertebrata di Museum Florida, Rachel Narducci.
"Tetapi menurut saya ini bukan situasi di mana mereka semua mati sekaligus. Sepertinya anggota dari satu atau beberapa kawanan terjebak di satu tempat ini pada waktu yang berbeda," jelasnya.
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini di Montbrook. Biasanya, kami hanya menemukan satu bagian kerangka di situs ini. Gomphotheres pasti terkubur dengan cepat, atau mereka mungkin terjebak di lekukan sungai yang alirannya berkurang," tambah Narducci.
Gomphotheres dan gajah modern merupakan kerabat gajah yang secara kolektif disebut proboscidea. Kerabat gajah ini pernah menghuni sebagian besar benua sampai manusia tiba.
Mamalia besar ini pertama kali muncul di Afrika, kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan Asia, hingga akhirnya melintasi Bering Land Bridge ke Amerika Utara. Selama waktu ini, mereka terus berkembang dan berusaha bertahan hidup dimanapun mereka menetap.
"Kita semua umumnya tahu seperti apa mastodon dan woolly mammoth, tetapi gomphothere tidak mudah untuk dikategorikan," kata Narducci. "Mereka memiliki berbagai ukuran tubuh, dan bentuk gading mereka sangat berbeda antar spesies."
Penemuan ini menawarkan prospek yang menarik untuk penelitian di masa depan. Penelitian ini juga memberikan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang hewan besar yang berkeliaran di Amerika Utara sejak lama.
"Bagian terbaiknya adalah berbagi proses penemuan ini dengan begitu banyak sukarelawan dari seluruh negara bagian Florida. Tujuan kami adalah untuk merakit kerangka raksasa ini dan memajangnya, mengambil tempat di samping mammoth dan mastodon ikonik yang sudah ada di Florida Natural History Museum," kata Bloch.
(alk/alk)