Jorok! Kanal di Mamuju Sudah Setahun Dipenuhi Sampah Sepanjang 500 Meter

Sulawesi Barat

Jorok! Kanal di Mamuju Sudah Setahun Dipenuhi Sampah Sepanjang 500 Meter

Hafis Hamdan - detikSulsel
Kamis, 08 Jun 2023 14:05 WIB
Sampah penuhi kanal di Mamuju, Sulbar.
Foto: Sampah penuhi kanal di Mamuju, Sulbar. (Hafis Hamdan/detikcom)
Mamuju -

Warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan tumpukan sampah yang memenuhi kanal sejak setahun terakhir. Sampah tersebut menumpuk sepanjang 500 meter.

Pantauan detikcom di Jalan Maccirinai, Kelurahan Binanga, Kamis (8/6/2023), kanal tersebut dipenuhi sampah plastik hingga organik. Tumpukan sampah mengeluarkan bau tak sedap.

Air kanal juga terlihat berwarna hitam. Sementara itu, tak ada tempat sampah yang berada di depan rumah warga di sisi kanan maupun kiri kanal tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampah penuhi kanal di Mamuju, Sulbar.Sampah penuhi kanal di Mamuju, Sulbar. Foto: (Hafis Hamdan/detikcom)

Salah satu warga setempat bernama Afdal mengaku sampah menumpuk di kanal tersebut sudah ada sejak setahun terakhir. Menurutnya, petugas kebersihan juga tidak lagi datang mengambil sampah warga.

"Lama mi sampah ini, 2022 sudah begini (sampah menumpuk). Dulu juga ada yang mau kasih tempat sampah untuk warga, tapi sampai sekarang tidak ada," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Afdal menyebut wilayah sekitar kanal sering dilanda banjir jika memasuki musim hujan. Sampah-sampah yang berada di kanal juga naik hingga masuk ke rumah warga saat air meluap.

"Kalau banjir parah karena naik air. Sampah juga ikut naik, jadi kalau air surut, warga di sini na buang lagi sampah masuk (ke kanal)," bebernya.

Sementara itu, Lurah Binanga Firman Syah mengatakan saat ini pihaknya baru akan melakukan koordinasi dengan DLHK dan PU Mamuju. Dia menilai perlunya kerja sama semua pihak dalam menangani sampah tersebut.

"Kerja sama antar beberapa stakeholder dalam hal ini DLKH, PU juga, jadi sangat diharapkan kerja sama semua pihak," jelasnya.

Lebih jauh dia menjelaskan pihaknya sempat mengusulkan tempat sampah bagi warganya melalui program Marasa yang dicanangkan Pemprov Sulbar pada 2022 lalu. Hanya saja program tersebut dibatalkan.

"Saya dari tahun lalu kebetulan ada program dari pemerintah provinsi (Pemprov Sulbar) program Marasa, kita usulkan bak sampah, mesin pencacah sampah dan bank sampah, ada timnya kita persiapkan juga. Cuman program Marasa dibatalkan tahun lalu," ungkapnya.

Menurut Firman, sampah yang menumpuk di kanal tersebut merupakan buangan dari warga sekitar hingga kiriman dari hulu. Pihaknya pun berharap kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampahnya di kanal tersebut.

"Itu sampah (menumpuk) kiriman dan warga sekitar juga yang membuang sampah. Perlu memang kesadaran masyarakat tidak memadati kanal dengan sampah," pungkasnya.




(asm/hmw)

Hide Ads