Sejumlah emak-emak menggeruduk gedung DPRD di Konawe Kepulauan (Konkep), Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menolak aktivitas tambang lantaran mencemari air bersih yang kerap digunakan dalam rumah tangga. Emak-emak tersebut bahkan terlibat aksi saling dorong dengan anggota Satpol PP.
"Ibu-ibu yang ada demo (bersitegang) dengan Satpol PP di DPRD Konawe Kepulauan," kata warga bernama Taity kepada detikcom, Rabu (7/6/2023).
Taity mengungkapkan sebanyak 50 orang emak-emak turun aksi yang tergabung dalam masyarakat Roko-Roko Raya, di antaranya Desa Bahaba, Teporoko, Roko-Roko, Dompo-Dompi dan Sukarela Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Konkep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi tersebut, warga mengeluhkan perubahan iklim yang terjadi akibat aktivitas tambang Konawe Kepulauan. Selain itu, warga juga mengeluhkan kekurangan air bersih.
"Total massa sekitar 50-an orang. Tuntutan massa aksi terkait persoalan RT RW (perusahaan tambang) dan pencemaran air bersih warga. Dugaan keras kita akibat itu (perusahaan tambang)" ujarnya.
Taity menuturkan saat ini warga yang berada di lingkar tambang di 5 desa tersebut sudah terdampak pencemaran air. Bahkan sumber mata air bersih warga sudah tidak bisa digunakan.
"Jadi sekarang dugaan besar dari GKP karena hujan menimbulkan pencemaran air bersih menjadi lumpur. Airnya sudah warna kuning kemerahan," ungkapnya.
Ia menjelaskan sebelum perusahaan tambang di wilayah mereka hadir sumber air masyarakat setempat tidak begitu menghawatirkan, bahkan sampai berimbas pada air hujan.
"Dulu itu sebelum ada perusahaan walaupun hujan dia tercemar (air keruh) memang tapi langsung selesai. Sekarang sudah tidak lagi," ungkapnya.
Taity mengaku permasalahan ini sudah muncul satu bulan belakangan ini Warga di 5 desa terdampak mengalami krisis air bersih. Pasalnya dari 4 sumber mata air di desa tersebut 3 diantaranya sudah tercemar.
"Sudah mau hampir satu bulan belum ada mata air yang pulih. Di sana itu ada 4 mata air, 3 sudah tercemar dan tinggal satu (yang bertahan)," ungkapnya.
Dari video yang dilihat detikcom, tampak puluhan emak-emak yang mencoba masuk ke dalam lingkungan kantor DPRD Konkep. Namun, petugas dari Satpol PP yang berusaha menghalangi mengakibatkan aksi saling dorong tersebut.
Massa mulai bergerak dari titik kumpul di Desa Roko-Roko sekitar pukul 08.00 Wita dan menuju gedung DPRD. Warga mulai berorasi sejak pukul 11.30 Wita hingga pukul 13.00 Wita.
Tidak ditemui anggota DPRD, massa kembali bergerak menyampaikan aspirasinya di kantor Bupati Konkep.
(afs/hmw)