Sulawesi Tenggara

3 Polisi dan 2 Warga Terluka Buntut Demo di PT Antam Konawe Utara Ricuh

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Senin, 05 Jun 2023 16:53 WIB
Foto: Demo ricuh di Kantor PT Antam di Konawe Utara. (Nadhir Attamimi/detikcom)
Konawe Utara -

Aksi unjuk rasa di PT Aneka Tambang (Antam), Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) berakhir ricuh. Tiga aparat kepolisian dan dua warga dilaporkan terluka akibat kericuhan tersebut.

"Kalau laporan teman-teman di lapangan satu orang (warga massa aksi) berdarah di bagian kepala dan satunya luka-luka, saya belum tahu juga penyebabnya," ujar Koordinator massa aksi Jefry saat ditemui di lokasi, Senin (5/6/2023).

Jefry mengatakan kericuhan bermula ketika massa aksi hendak masuk ke areal Kantor PT Antam. Namun aparat kepolisian menghalangi sehingga terjadi aksi saling dorong.


"Jadi kericuhan diawali dengan dorong-dorongan antara kepolisian dan massa aksi. Karena kami memaksa masuk untuk menyegel kantor Antam tapi dihalangi polisi," ujar dia.

Kapolres Konawe Utara AKBP Priyo Utomo mengungkapkan dari pihak polisi juga ada tiga personel yang mengalami luka-luka. Priyo merinci penyebab polisi terluka karena adanya gesekan peralatan pengamanan yang mengenai personel.

"Ada tiga orang tadi terluka karena pergerakan gesekan teman dengan teman karena tamengnya. Jadi hanya lecet-lecet saja tidak ada yang terlalu dikhawatirkan," ungkapnya.

Ia menuturkan pelemparan batu dari arah massa dilakukan oknum yang mencoba menyusup di tengah massa aksi. Namun Priyo menuturkan kericuhan bisa dikendalikan dengan upaya persuasif oleh polisi.

"Kalau lempar batu mungkin ada oknum penyusup di luar yang memancing sehingga situasi sempat tidak terkendali, tapi alhamdulillah cepat dikendalikan semuanya," ujarnya.

Sedangkan tembakan gas air mata diklaim Priyo sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) unjuk rasa. "Tembakan gas air mata tadi itu karena aturan sesuai SOP yang ada, kita tembakan untuk peringatan," bebernya.

Sebelumnya, demo warga Konawe Utara di Kantor PT Antam berakhir ricuh. Massa aksi dan aparat keamanan saling lempar batu hingga polisi menembakkan gas air mata.

Pantauan detikcom di kawasan pertambangan Blok Mandiodo PT Antam, Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Senin (5/6), massa mulai berdatangan sekitar pukul 11.30 Wita. Warga yang tiba di lokasi langsung mencoba menerobos barikade polisi.

Polisi pun langsung menembakkan gas air mata ke arah warga. Sementara warga membalas dengan melempar batu ke arah aparat kepolisian.

Aksi itu dilakukan warga untuk menuntut PT Antam terkait aktivitas di blok Mandiodo yang dihentikan. Hal itu kemudian membuat banyak karyawan yang akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).



Simak Video "Video: Total Ada 959 Tersangka Demo Rusuh, Termasuk 295 Anak-anak"

(asm/sar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork