Curhatan Dokter RS di India Kebanjiran Pasien Korban Tabrakan Kereta Maut

Curhatan Dokter RS di India Kebanjiran Pasien Korban Tabrakan Kereta Maut

Tim detikHealth - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 22:00 WIB
Tabrakan Maut di Odisha jadi Kecelakaan Kereta Terparah di India dan Dunia
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Jakarta -

Dua kereta penumpang terbalik dan hancur di India timur menewaskan lebih dari 280 orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Rumah Sakit (RS) dan pusat kesehatan yang berada di sekitar area tabrakan kereta pun dibanjiri korban tewas dan luka-luka.

Bahkan, habisnya ruangan untuk menampung jenazah di RS membuat SMA Bahanaga disulap menjadi kamar mayat darurat. Masih ada ratusan jenazah yang menumpuk menunggu untuk diidentifikasi oleh keluarga mereka.

Tenaga medis pun tengah berjuang untuk mengimbangi banyaknya antrean dan perawatan untuk para pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang petugas medis di rumah sakit markas distrik Balasore, dr Mrutunjay Mishra mengatakan stafnya telah bekerja sepanjang malam setelah ratusan pasien membanjiri bangsal mereka sekaligus.

"Saya telah menjalani profesi ini selama beberapa dekade, tetapi belum pernah melihat kekacauan seperti itu dalam hidup saya," ujarnya kepada The Guardian.

ADVERTISEMENT

Selain itu, seorang dokter dari perguruan tinggi kedokteran dan rumah sakit SCB di Cuttak mengungkapkan bahwa beberapa korban yang selamat dari tragedi itu telah kehilangan anggota tubuhnya dan juga mengalami luka serius.

"Rumah sakit kebanjiran korban luka. Mereka berbaring di lantai. Kami bergegas dari satu pasien ke pasien lainnya. Saya baru saja berhasil merawat luka seorang anak perempuan kecil - dia baik-baik saja. Tapi kami tidak tahu tentang orang tuanya," ucap dokter yang tidak disebutkan namanya itu.

Kecelakaan kereta ini tercatat paling mematikan di India. Diketahui, kereta maut ini menewaskan lebih dari 280 orang dan melukai ratusan orang lainnya.

Saat tim penyelamat tiba mereka tak lagi menemukan korban yang selamat dari reruntuhan dua kereta penumpang. Mayat yang tergeletak di tanah dekat rel ditutupi kain putih.

Tim penyelamat dan para penduduk setempat bergegas lari untuk membebaskan ratusan orang yang masih terjebak di rel gerbong di bawah logam bengkok dan pecahan kaca.

"Pada jam 10 malam (pada hari Jumat) kami dapat menyelamatkan para penyintas. Setelah itu, kami mengangkat jenazah," kata Sudhanshu Sarangi, direktur pemadam kebakaran dan departemen darurat negara bagian Odisha, kepada APNews.

"Ini sangat, sangat tragis. Saya belum pernah melihat yang seperti ini dalam karier saya," ujarnya.




(alk/alk)

Hide Ads