Bentrokan Antaretnis di India, 40 Orang Tewas Dalam 2 Hari

Berita Internasional

Bentrokan Antaretnis di India, 40 Orang Tewas Dalam 2 Hari

Tim detikNews - detikSulsel
Senin, 29 Mei 2023 17:14 WIB
A scooterist rides past a damaged water tanker that was set afire during a protest by tribal groups in Churachandpur in the northeastern state of Manipur, India, May 4, 2023. REUTERS/Stringer/File Photo
Foto: Bentrokan di Manipur, India. (REUTERS/Stringer/File Photo)
New Delhi -

Sebanyak 40 orang dilaporkan tewas akibat bentrokan antaretnis di wilayah Manipur yang terpencil di India bagian timur laut. Puluhan korban berjatuhan dalam waktu dua hari.

Kepala Menteri Manpur, N Biren Singh, menuturkan sekitar 40 terduga militan tewas bersama dua polisi dalam dua hari terakhir. Angka ini telah dikonfirmasi seorang pejabat pemerintah kepada AFP.

"Kami mendapati laporan sekitar 40 teroris telah ditembak mati," ungkap Singh, dilansir dari detikNews yang mengutip APF, Senin (29/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentrokan terbaru dilaporkan kembali terjadi pada Minggu (28/5). Bentrokan tersebut menyebabkan 70 orang meninggal dan membuat puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal dalam sebulan terakhir.

"Para teroris menggunakan senapan serbu M-16 dan AK-47 serta senapan sniper terhadap warga sipil. Mereka datang ke banyak desa untuk membakar rumah-rumah," sebut Singh.

ADVERTISEMENT

Pihaknya pun mengambil tindakan tegas. Pasukan keamanan diturunkan melakukan penanganan atas bentrokan tersebut.

"Kami telah mulai mengambil tindakan sangat tegas terhadap mereka dengan bantuan tentara dan pasukan keamanan lainnya," tegasnya.

Sementara sumber militer setempat yang mengonfirmasi ada empat orang tewas dalam 24 jam terakhir dalam bentrokan itu. Mereka disebut penjahat yang berusaha membakar rumah warga.

"Sedikitnya tiga penjahat bersenjata--yang berusaha membakar rumah-rumah kosong, dan menembaki pasukan keamanan ketika mereka mencoba menghentikan mereka--tewas dalam tembakan balasan," ucap sumber militer yang menolak disebut namanya itu kepada AFP.

Sementara satu lainnya tewas di wilayah Moreh. Lalu ada dua personel keamanan yang dilaporkan luka-luka.

"Satu lagi penjahat bersenjata tewas di Moreh dan tiga orang lainnya, termasuk dua personel keamanan, mengalami luka-luka," tutur sumber militer itu.

Diketahui, Manipur terletak di area terpencil India antara Bangladesh, China dan Myanmar. Wilayah ini telah sejak lama menjadi wilayah rawan konflik antara kelompok-kelompok etnis yang berbeda.

Pada awal Mei lalu, kekerasan antaretnis terjadi antara kelompok mayoritas Meitei, yang kebanyakan menganut agama Hindu, dan kelompok suku Kuki yang sebagian besar beragama Kristen.

Sebagian besar warga etnis Meitei tinggal di dalam dan sekitar ibu kota Imphal di Manipur. Sedangkan warga etnis Kuki tinggal di area perbukitan sekitarnya.

Kebanyakan korban dalam kerusuhan antaretnis itu berasal dari kelompok Kuki, dengan sejumlah desa dan gereja mereka dihancurkan oleh massa Meitei. Namun demikian, ada juga warga etnis Meitei yang menjadi target serangan kelompok Kuki di beberapa lokasi.

Penyebab Bentrokan Antaretnis

Bentrokan ini juga menyebabkan akses internet seluler terputus berminggu-minggu di wilayah itu. Bentrokan antaretnis ini diduga dipicu kemarahan kelompok Kuki atas prospek warga etnis Meitei mendapatkan jaminan kuota pekerjaan pemerintah dan tunjangan lainnya dalam bentuk tindakan afirmatif.

Prospek itu membangkitkan ketakutan lama di kalangan kelompok Kuki soal etnis Meitei mungkin juga diizinkan mendapatkan tanah di daerah-daerah yang saat ini disediakan untuk mereka dan kelompok etnis minoritas lainnya.

Ribuan tentara India dikerahkan untuk memulihkan ketertiban di Manipur. Sementara sekitar 30.000 orang terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi di kamp-kamp penampungan sementara yang dikelola militer.




(sar/hmw)

Hide Ads