Tragis Tukang Ojek Pengantar Sembako Tewas Kelelahan Lintasi Jalan Rusak Seko

Tragis Tukang Ojek Pengantar Sembako Tewas Kelelahan Lintasi Jalan Rusak Seko

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 08:50 WIB
Tukang ojek di Seko, Luwu Utara meninggal diduga karena kelelahan usai lewati jalan rusak.
Foto: Tukang ojek di Seko, Luwu Utara meninggal diduga karena kelelahan usai lewati jalan rusak. (Dok. Istimewa)
Luwu Utara -

Tukang ojek bernama Gideon (50) di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga tewas kelelahan usai melintasi jalan rusak parah di Kecamatan Seko. Gideon yang mengantar sembako sempat istirahat hingga meninggal.

Gideon dilaporkan meninggal di sebuah warung di Kampung Mabusa, Kecamatan Seko, Lutra pada Kamis (1/6) sekitar pukul 15.00 Wita. Gideon menempuh perjalanan jauh dengan medan ekstrem melewati kubangan jalan rusak dan berlumpur.

"Mungkin faktor kelelahan. Memang kita tukang ojek sudah sering lewati jalur ini, tapi namanya kita manusia juga pasti capek juga," ungkap rekan korban sesama tukang ojek Seko, Fajar Limbong kepada detikSulsel, Sabtu (3/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajar menjelaskan awalnya Gideon berangkat membawa sembako pesanan warga dari Kecamatan Sabbang menuju Seko pada Rabu (31/5). Gideon sempat menginap di Desa Labembeng sebelum tiba di lokasi tujuannya.

"Dia angkut sembako begitu ke Seko. Awalnya sehat, bahkan sempat bernyanyi-nyanyi kemudian singgah bermalam di Labembeng," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Fajar, tukang ojek menginap dalam perjalanan sudah hal yang wajar terjadi di Seko. Pasalnya perjalanan yang ditempuh tidak mudah dan membutuhkan tenaga ekstra.

"Biasanya kan kita tukang ojek ini menempuh waktu 2 hari 1 malam kalau ke Seko karena jalanan (rusak)," tambah Fajar.

Keesokan harinya, Gideon melanjutkan perjalanan lalu singgah di warung Kampung Mabusa, Seko pada Kamis (1/6) sore. Gideon memesan makanan karena kondisi tubuhnnya sudah gemetar.

"Waktu di Kampung Mabusa itu dia sempat singgahi warung minta nasi dalam keadaan gemetar," ucapnya.

Fajar melanjutkan, pemilik warung kemudian datang membawa pesanan Gideon. Namun Gideon sudah ditemukan tidak sadarkan diri.

"Pas pemilik warungnya datang bawa nasi yang diminta, Gideon sudah ditemukan tidak sadarkan diri," jelas Fajar.

Jasad Gideon Ditandu 6 Km

Setelah dilaporkan meninggal, jasad Gideon kemudian dipulangkan ke rumahnya. Jasad Gideon ditandu menggunakan keranda yang dibuat dari bambu dari Kecamatan Seko menuju Kecamatan Rongkong sejauh 6 kilometer.

"Jenazahnya ditandu sejauh 6 Km menuju Kecamatan Rongkong. Di wilayah Seko itu tidak ada mobilitas ambulans karena jalan rusak," papar Fajar.

Fajar mengungkapkan, warga bersama aparat kepolisian membantu menggotong jasad korban selama kurang lebih 1 setengah jam. Warga melewati jalan yang penuh kubangan dan berlumpur.

"Jadi kami bergantian mengangkat jenazah sampai dapat ambulans. Waktunya itu kurang lebih 1 setengah jam baru tiba, setelah lewati jalan rusak dan berlumpur," pungkasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads