Tri Suci Waisak 2023: Pengertian dan Rangkaian Perayaannya

Tri Suci Waisak 2023: Pengertian dan Rangkaian Perayaannya

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 07:50 WIB
Ragam Persiapan Jelang Waisak di Sejumlah Wilayah Indonesia
Ilustrasi (Foto: Antara Foto)
Makassar -

Tri Suci Waisak merupakan sebuah istilah yang erat kaitannya dengan peringatan Hari Raya Waisak. Lantas, apa itu Tri Suci Waisak? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Waisak merupakan hari raya bagi umat Buddha. Peringatan tersebut untuk merayakan 3 peristiwa penting. Karena itulah, Hari Raya Waisak juga kerap disebut dengan Tri Suci Waisak.

Pengertian Tri Suci Waisak

Dikutip dari laman Samaggi Phala, Hari Suci Waisak atau Tri Suci Waisak atau Vaisakha Puja merupakan sebuah hari suci bagi umat Buddha. Perayaan hari tersebut untuk memperingati 3 peristiwa suci yang terjadi pada pribadi Guru Besar Buddha Gotama, yaitu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Pangeran Siddharta lahir di Taman Lumbini tahun 623 Sebelum Masehi.
  2. Petapa Gotama mencapai bodhi atau Penerangan Sempurna di Bodhi Gaya pada usia 35 tahun.
  3. Buddha Gotama mencapai Parinibbana (mangkat) di Kusinara pada usia 80 tahun.

Makna Peringatan Tri Suci Waisak

Peristiwa Tri Suci Waisak merupakan momen refleksi untuk mengajak seluruh umat Buddha untuk kembali merenungkan perjuangan hidup Buddha Gotama. Meskipun merupakan Putera Mahkota Siddharta Gotama yang dibesarkan dengan segala kemewahan, Gotama rela meninggalkan semuanya.

Hal ini dilakukan bukan karena terpaksa atau pun untuk kepentingan duniawi. Gotama melakukannya karena dorongan untuk mencari sesuatu yang hakiki.

ADVERTISEMENT

Setelah berjuang mempertaruhkan hidupnya, akhirnya Gotama berhasil mencapai Dhamma (hukum/aturan bagi agama Buddha) yang maha luhur pada tahun 588 Sebelum Masehi. Selanjutnya, Gotama berkelana beratus-ratus ribu kilometer untuk membabarkan Dhamma kepada semua lapisan masyarakat tanpa memandang kasta.

Sang Buddha bukan sekadar Pengajar Dhamma, bukan sekadar pengajar agama, tetapi lebih dari itu. Sang Buddha tidak hanya mengajarkan jalan menuju kesejahteraan dan kebahagian, tetapi juga selalu menunjukkan contoh teladan bagi semuanya.

Pada peringatan Tri Suci Waisak ini, umat Buddha diajak untuk menelaah kehidupan masing-masing, untuk senantiasa berpedoman kepada Buddha Dhamma. Meskipun Sang Buddha telah lama mangkat (tahun 543 Sebelum Masehi), namun ajaran Sang Buddha atau Buddha Dhamma hingga kini tetap abadi.

Peringatan Peristiwa Tri Suci Waisak merupakan momen untuk menumbuhkan semangat baru pada umat Buddha dalam perjuangan menghadapi segala tantangan dalam hidup.

Umat Budha sudah sepantasnya berterima kasih kepada Guru Besar Buddha Gotama. Atas jasanya, umat Buddha mengenal Dhamma yang menjadi bekal kehidupan ini.

Secara garis besar, Dhamma yang dibabarkan oleh Sang Buddha itu dapat diringkas menjadi tiga kalimat sederhana, tetapi sungguh ampuh dan keramat, yaitu:

  1. Janganlah berbuat jahat.
  2. Tambahlah kebaikan.
  3. Sucikanlah hati dan pikiran.

Sejarah Penetapan Hari Raya Waisak

Dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, perayaan Tri Suci Waisak ditetapkan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (World Fellowship of Buddhists atau WFB) pertama di Sri Lanka tahun 1950.

Hari suci bagi umat Buddha tersebut kini menjadi perayaan penting yang diperingati setiap tahun.

Di Indonesia, Hari Raya Waisak ditetapkan sebagai hari libur nasional. Penetapan tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983.

Perayaan Tri Suci Waisak di Indonesia

Perayaan Waisak di Indonesia dilaksanakan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dalam perayaan tersebut ada tiga acara pokok rangkaian acara, yaitu:

  1. Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
  2. Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu/biksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
  3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.

Rangkaian Kegiatan Hari Tri Suci Waisak 2567 BE/2023

  1. Minggu, 21 Mei 2023. Karya Bhakti di Taman Makam Pahlawan (TMP) secara serentak di kota-kota se-Indonesia;
  2. 30-31 Mei 2023. Pengobatan gratis di lapangan Candi Borobudur dengan jumlah mencapai 7200 pasien;
  3. Jumat, 2 Juni 2023. Pengambilan Api Dharma Mrapen lalu di sakralkan di Candi Mendut;
  4. Sabtu, 3 Juni 2023. Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit lalu disakralkan di Candi Mendut;
  5. Minggu, 4 Juni 2023. Peringatan Puncak Hari Tri Suci Waisak dimulai dengan prosesi berjalan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.

Detik-Detik Waisak 2023

Detik-detik Waisak 2567 BE 2023 akan berlangsung pada hari Minggu, 4 Juni 2023 pukul 10:41:19 WIB di Candi Borobudur.

Pada detik-detik waisak ini ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 3 kali, pemercikan air suci, doa paritta Jayanto dan umat bersikap anjali.

Setelah itu acara waisak 2023 di Borobudur akan ditutup dengan acara pelepasan lampion.

Nah, demikianlah tadi ulasan tentang Tri Suci Waisak 2023. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(urw/hsr)

Hide Ads