Tukang Ojek Diduga Tewas Kelelahan di Jalan Rusak Seko, Jasad Ditandu 6 Km

Tukang Ojek Diduga Tewas Kelelahan di Jalan Rusak Seko, Jasad Ditandu 6 Km

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Sabtu, 03 Jun 2023 13:47 WIB
Warga bersama polisi menandu jasad tukang ojek melewati jalan rusak di Seko, Luwu Utara, Sulsel.
Foto: Warga bersama polisi menandu jasad tukang ojek melewati jalan rusak di Seko, Luwu Utara, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Luwu Utara -

Tukang ojek bernama Gideon (50) di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal diduga karena kelelahan saat melewati jalan rusak di Kecamatan Seko. Jasadnya kemudian ditandu warga sejauh 6 kilometer karena jalan rusak tersebut benar-benar sulit diakses ambulans.

Jenazah Gideon ditandu dari Kecamatan Seko menuju Kecamatan Rongkong pada Kamis (1/6). Jasad korban ditandu menggunakan keranda yang terbuat dari bambu.

"Jenazahnya ditandu sejauh 6 Km menuju Kecamatan Rongkong. Di wilayah Seko itu tidak ada mobilitas ambulans karena jalan rusak," kata rekan korban sesama tukang ojek Seko, Fajar Limbong kepada detikSulsel, Sabtu (3/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajar mengungkapkan, warga bersama aparat kepolisian membantu menggotong jasad korban selama kurang lebih 1 setengah jam. Warga melewati jalan yang penuh kubangan dan berlumpur.

"Tidak ada yang bisa kami lakukan selain menggotong korban ke Kecamatan Rongkong, karena itu jarak yang paling dekat dari lokasi kejadian. Beruntung saya dibantu teman tukang ojek lainnya, warga dan personel polisi Polsek Limbong-Seko," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami bergantian mengangkat jenazah sampai dapat ambulans. Waktunya itu kurang lebih 1 setengah jam baru tiba, setelah lewati jalan rusak dan berlumpur," tambah Fajar.

Menurutnya, kondisi jalan rusak di Kecamatan Seko semakin hari makin memprihatinkan sehingga sulit dilalui kendaraan. Kerusakan jalan di Kecamatan Seko disebutkan sudah terjadi sekitar 20 tahun.

"Sudah lama sekali begini kondisinya, sudah mau hampir 20 tahun. Tapi begini mi, jalannya sekarang berlumpur, kendaraan roda 2 saja setengah mati, apalagi mobil, sudah tidak bisa dilalui," keluhnya.

Fajar mengatakan warga sudah lama mendorong pemerintah agar jalan di wilayah Seko bisa diperbaiki. Permintaan itu ditujukan kepada pemerintah pusat, provinsi, hingga pemerintah kabupaten.

"Sebenarnya kami juga sudah capek seperti ini, selalu meminta belas kasih dari pemerintah tapi tidak ada tindakan untuk memperbaiki jalan kami ini. Kami masyarakat harapkan, sekali ini perhatikan kami dan perbaiki jalan kami," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Gideon meninggal dunia di Kampung Mabusa, Kecamatan Seko pada Kamis (1/6) sekitar pukul 15.00 Wita. Korban diduga meninggal dunia akibat kelelahan setelah melewati jalan rusak Seko.

"Mungkin faktor kelelahan. Gideon berangkat dari Kecamatan Sabbang ke Seko, tapi setelah tiba di kampung Mabusa dia merasa kelahan, jadi singgah di warung setelah sampai Gideon sudah meninggal dunia," kata Fajar.




(sar/hmw)

Hide Ads