Cerita Mengerikan di Balik Bunker PD II yang Ditemukan Arkeolog China

Cerita Mengerikan di Balik Bunker PD II yang Ditemukan Arkeolog China

Tim detikINET - detikSulsel
Kamis, 01 Jun 2023 23:00 WIB
Unit 731 Jepang zaman Perang Dunia II
Ilustrasi (Foto: Live Science)
Jakarta -

Sebuah bunker Perang Dunia II ditemukan terkubur di bawah tanah oleh para arkeolog di China. Rupanya, ada kisah mengerikan di balik bunker tersebut.

Dilansir dari detikINET, bunker tersebut dulunya digunakan para ilmuwan Jepang melakukan eksperimen mengerikan pada manusia selama Perang Dunia II.

Bunker tersebut ditemukan di dekat Kota Anda di Provinsi Heilongjiang, timur laut China. Dulunya bunker tersebut digunakan oleh Unit 731 tentara Jepang yang terkenal selama pendudukan Jepang di China dari tahun 1931 hingga 1945.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laboratorium tersebut merupakan tempat penelitian terbesar Unit 731, namun lokasi persisnya kini sudah hilang. Fasilitas tersebut dibangun oleh Jepang pada tahun 1941 dan beroperasi hingga Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II.

Pada tahun 1931, Unit 731 mulai bertugas sebagai unit kesehatan masyarakat yang dikelola Jepang. Namun, dalam perkembangannya, unit ini memperluas penelitiannya hingga ke eksperimen senjata biologi dan kimia yang aneh. Mereka memanfaatkan tawanan China, Korea, Rusia, dan Amerika sebagai objek eksperimen.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (1/6/2023), peneliti di Heilongjiang Provincial Institute of Cultural Relics and Archaeology yang menggali bunker tersebut, mengatakan bahwa penemuan mereka menyoroti warisan berkelanjutan dari kekejaman Unit 731 serta dampaknya terhadap upaya global dalam mencegah terjadinya perang senjata biologis.

Eksperimen sadis terhadap tersebut menyebabkan sebanyak 12 ribu pria, wanita, dan anak-anak terbunuh. Disebutkan bahwa uji coba yang dilakukan oleh Unit 731 tersebut mencakup pengujian granat, bom bakteri, penyembur api, dan senjata kimia.

Korban eksperimen tersebut mengalami berbagai kondisi yang sangat tidak manusiawi, mereka dehidrasi, dibunuh di dalam alat pemintalan, disuntikkan darah hewan yang sakit, disetrum sinar-X, dibedah tanpa anestesi, dan disimpan di dalam ruang bertekanan rendah hingga bola mata mereka pecah.

Salah satu eksperimen yang mereka lakukan yaitu melepaskan kutu yang terinfeksi wabah yang dibiakkan di laboratorium Unit 731. Wabah tersebut juga sengaja dijatuhkan menggunakan pesawat yang terbang rendah di atas kota-kota di China sehingga menyebabkan wabah penyakit yang menewaskan ratusan ribu orang.

Dalam penelitian yang dilakukan, para arkeolog telah menggali sebagian struktur berbentuk U yang panjangnya kira-kira 33 meter dan lebar 21 m dengan ruang dan terowongan yang saling berhubungan. Namun, tujuan dari setiap ruangan tersebut belum diketahui karena para arkeolog belum masuk ke dalamnya.

Kendati demikian, para arkeolog itu telah mengkategorikan beberapa ruangan yang mereka yakini sebagai laboratorium, ruang observasi dan pembedahan, sel tahanan, barak, garasi, rumah pemandian, ruang makan, dan sumur.

Pada September 1945, setelah kekalahan Jepang, Amerika Serikat menutupi bukti eksperimen mengerikan tersebut. Mereka diam memberikan kekebalan hukum bagi para pemimpin Unit 731 dari penuntutan atas kejahatan perang sebagai imbalan atas penelitian yang mereka lakukan.

Sebagian besar informasi ini kemudian dibawa ke Fort Detrick di Maryland, pusat program senjata biologis Perang Dingin AS antara tahun 1943 hingga 1969.

Para arkeolog yang melakukan penelitian mengatakan akan terus menggali situs tersebut. Mereka akan mengumpulkan lebih banyak detail tentang masing-masing kamar dalam struktur bangunan agar mereka bisa mengetahui bagaimana kamar-kamar itu saling terhubung dan membentuk bunker yang mengerikan.




(urw/urw)

Hide Ads