Soft skill adalah aspek yang tak kalah penting dalam menunjang kesuksesan seseorang. Dapat dikatakan sebagai keterampilan bawaan atas sifat seseorang yang tidak bisa dipelajari secara formal.
Definisi soft skill merupakan kemampuan seseorang yang diperoleh dari lingkungan dan aktivitas sehari-hari. Jika seseorang dalam aktivitasnya melakukan hal yang positif dan membangun dalam sebuah lingkungan, maka seseorang tersebut memiliki soft skill yang baik.
Soft skill memiliki beberapa cakupan mulai dari kesadaran diri dalam berpikir kritis, pemecahan masalah, berani mengambil resiko serta manajemen waktu dalam pengendalian diri. Selain itu, soft skill juga mencakup rasa percaya diri, empati, berinisiatif, layak dipercaya, berhati-hati, serta mampu menyesuaikan diri dalam kondisi apapun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini contoh serta perbedaan antara soft skill dan hard skill.
Contoh Soft Skill
Berikut contoh dari soft skill yang dikutip dari laman Kementerian keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI).
1. Komunikasi
Diketahui komunikasi merupakan kunci dan unsur penting dalam kehidupan sehari-hari dan juga dunia kerja. Tanpa adanya komunikasi maka aktivitas yang dilakukan bisa saja berantakan
Dalam dunia kerja, komunikasi yang dibutuhkan ialah pendengar aktif, mampu bernegosiasi, public speaking, storytelling, komunikasi nonverbal, komunikasi verbal, presentasi dan juga organisasi.
2. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah atau problem solving merupakan soft skill yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Karena setiap pekerjaan pasti akan menghadapi berbagai jenis masalah.
Organisasi atau perusahaan membutuhkan orang-orang yang mampu berpikir kritis dan mampu memecahkan sebuah masalah dengan baik. yang termasuk dalam problem solving adalah, kreativitas, research, manajemen risiko, kerjasama tim dan mampu berpikir kritis.
3. Kepemimpinan
Dalam sebuah organisasi kepemimpinan sangat penting, meskipun bukan seorang manajer atau pemimpin tetapi kita juga diharapkan memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengukur seberapa cerdas dalam mengambil keputusan. Beberapa keterampilan yang termasuk dalam kepemimpinan yaitu manajemen konflik, delegasi, membuat keputusan, manajemen proyek, dan juga mentoring.
4. Adaptasi
Seberapa cepat seseorang dapat beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah ukuran bagi organisasi atau perusahaan untuk merekrut pegawai. Mampu beradaptasi juga sangat dibutuhkan, karena dalam dalam dunia kerja seringkali seseorang menghadapi sebuah perubahan.
Adapun yang harus dipahami dari adaptasi yaitu, konsistensi, organisasi, optimisme, fleksibel dan juga komunikatif.
5. Etika Kerja
Etika kerja sangat dibutuhkan dalam urusan pekerjaan maupun hubungan dengan lingkungan kerja. Menjaga etika akan memberikan penilaian yang baik dari atasan.
6. Pengambilan keputusan
Soft skill ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam memilih secara tepat dan cepat dari dua atau lebih alternatif pilihan yang ada.
7. Manajemen waktu
Soft skill yang tidak kalah penting untuk dimiliki oleh seorang pegawai adalah manajemen waktu. Ketika pekerjaan sedang menumpuk, pegawai akan lebih mudah untuk tetap fokus jika memiliki kemampuan tersebut.
Dari beberapa contoh tersebut dapat dilihat seberapa pentingnya soft skill, karena dalam dunia kerja tidak hanya membutuhkan orang-orang pintar dari sisi hard skill saja tetapi juga sangat membutuhkan orang-orang yang memiliki soft skill yang baik.
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Soft skill dan hard skill merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi dunia kerja. Berikut ini perbedaan antara soft skill dan hard skill yang dikutip dari laman Sampoerna University.
Soft skill adalah kemampuan yang erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Kemampuan ini akan menunjukkan bagaimana seseorang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam dunia kerja, soft skill sangat penting untuk diketahui dan diperhatikan karena, apabila seorang karyawan kurang dalam hal ini maka bisa mempengaruhi kinerja tim dan perusahaan.
Kemampuan tersebut bersifat lebih umum, artinya pekerjaan apa pun pasti membutuhkan keterampilan ini. Termasuk dalam hal komunikasi, manajemen waktu, motivasi hingga kecerdasan emosional.
Sementara itu, hard skill adalah kemampuan yang dapat dipelajari, evaluasi, dan diukur. Karena hard skill dapat dipelajari, maka hal ini juga mampu dikembangkan melalui pendidikan formal, kursus, pelatihan perusahaan hingga sertifikasi. Untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan seseorang dalam hard skill ini salah satunya bisa dilihat dari isi dari ijazah yang didapat.
Ijazah atau sertifikat bisa membuktikan jika seseorang tersebut memang menguasai hard skill.
Jadi keduanya dapat dibedakan dari segi asalnya. Soft skill lebih cenderung dapat dilihat dari besaran EQ, sementara hard skill dari tingginya nilai IQ.
Diketahui IQ merupakan sesuatu yang bersifat dari lahir dan membuat seseorang memiliki hard skill yang baik. Sementara EQ merupakan hal yang terbentuk lewat lingkungan, keluarga dan yang lainnya.
Selain itu, soft skill dan hard skill juga dapat dibedakan dari segi kaitan. Soft skill merupakan keahlian yang berkaitan dengan kepribadian seseorang sementara hard skill lebih ke pekerjaan teknis yang dipakai saat bekerja.
Nah itulah penjelasan terkait pengertian, contoh serta perbedaan antara soft skill dan hard skill. Semoga bermanfaat ya detikers!
(alk/alk)