Ini Perbedaan Hari Lahir dan Hari Kesaktian Pancasila, Jangan Sampai Salah!

Ini Perbedaan Hari Lahir dan Hari Kesaktian Pancasila, Jangan Sampai Salah!

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Kamis, 01 Jun 2023 15:29 WIB
Ilustrasi Garuda Pancasila
Foto: Getty Images/iStockphoto/Niko Mufrida
Makassar -

Hari Lahir Pancasila diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahun. Peringatan ini berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila, yang diperingati setiap 1 Oktober.

Lantas apa perbedaannya? Simak ulasannya berikut ini.

Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila memiliki latar sejarah yang berbeda. Meskipun keduanya merupakan hari penting nasional yang berkaitan dengan dasar negara Indonesia, Pancasila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Lahir Pancasila berkaitan dengan sejarah perumusan dasar negara Republik Indonesia. Peringatan ini merujuk pada momen sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. Di mana pada sidang tersebut, Presiden Soekarno pertama kalinya menyebutkan kata Pancasila, yang merupakan bahasa Sanskerta.

Dikutip dari laman Kemdikbud RI, kata Pancasila terdiri dari dua kata. Yakni "panca" yang artinya lima dan "sila" yang berarti prinsip atau asas.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Hari Kesaktian Pancasila merupakan peringatan yang berkaitan dengan peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI.

Untuk memahami lebih jelas perbedaan dari kedua hari peringatan penting tersebut,, berikut ulasan sejarah Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila yang telah dirangkum detikSulsel.

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Melansir dari laman Kemenkumham RI, Hari Lahir Pancasila ditetapkan pada tanggal 1 Juni tahun 2016. Penetapan tersebut berdasarkan surat Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

Adapun alasan pemilihan tanggal 1 Juni merujuk pada momen sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) dalam menyusun dasar negara. Sidang tersebut berlangsung tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945. Di mana pada momen tersebut Presiden Soekarno pertama kalinya menyebutkan kata Pancasila.

Dalam buku Modul Pancasila oleh Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi RI, disebutkan bahwa sidang BPUPKI tersebut berlangsung selama 2 masa persidangan. Yakni masa sidang pertama pada 28 Mei-1 Juni 1945 dan masa sidang kedua pada 10-17 Juli 1945.

Berbagai tokoh bangsa hadir dan turut memberikan gagasannya tentang dasar negara yang akan menjadi dasarnya Indonesia merdeka. Di antaranya adalah Moh. Yamin, R.A.A. Wiranatakoesoema, K.R.MT.H. Woerjaningrat, Soesanto Tirtoprodjo, Drs. Moh. Hatta, Soepomo, R. Abdoelrahim Pratalykrama dan tak ketinggalan Ir. Soekarno.

Semua tokoh tersebut memberikan sumbangsih ide dan gagasan tentang pokok-pokok dasar negara Indonesia. Seperti Mr. Moh. Yamin yang mengusulkan tiga poin yaitu Permusyawaratan, Kebijaksanaan, dan Ketuhanan. R.A.A Wiranatakoesoema mengusulkan tentang rasa persatuan, Woerjaningrat mengusulkan bahwa kemerdekaan harus bersendi kekeluargaan bangsa Indonesia, dan lain sebagainya.

Namun pada hari itu, Ir. Soekarno lah yang mengemukakan dengan jelas dan utuh tentang 5 prinsip dasar negara, yaitu;

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau peri-kemanusiaan
  3. Mufakat, atau demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Selanjutnya, serangkaian sidang dan pertemuan pun digelar dalam rangka menyempurnakan rumusan Pancasila dan UUD negara. Hingga pada tanggal 18 Agustus 1945, rumusan Pancasila secara resmi dan sah ditetapkan pada sidang PPKI sebagaimana yang kita ketahui saat ini.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Telah disebutkan sebelumnya, Hari Kesaktian Pancasila merujuk pada peristiwa pemberontakan G30S PKI pada tahun 1995. Mengutip dari buku Kegagalan Kudeta G 30 S PKI karya M.Fuad Nasar, peristiwa G30S PKI merupakan upaya pemberontakan untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno saat itu.

Peristiwa tersebut berlangsung pada Kamis 30 September 1965 malam hingga Jumat 1 Oktober dini hari. Saat itu, sejumlah prajurit TNI yang merupakan binaan PKI melakukan aksi penculikan dan pembantaian secara sadis terhadap para jenderal pimpinan TNI Angkatan Darat.

Enam jenderal pimpinan Angkatan Darat dan seorang perwira pertama gugur dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan.

Pemerintah kemudian memberikan gelar kepada mereka sebagai Pahlawan Revolusi, yang gugur karena telah melindungi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Untuk mengenang momen tersebut, maka tanggal 1 Oktober diperingati Sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Demikian ulasan sejarah dari Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila. Semoga membantu ya detikers!




(alk/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads