Kisah Penemuan Bangkai Titanic 1 September 1985

Kisah Penemuan Bangkai Titanic 1 September 1985

Tim detikInet - detikSulsel
Rabu, 31 Mei 2023 19:00 WIB
WHOI submersibles Human Occupied Vehicle (HOV) Alvin and Remote Operated Vehicle (ROV) Jason Jr. dive at the resting place of the Titanics wreck, July, 1986. WHOI Archives/Woods Hole Oceanographic Institution/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT
Bangkai Kapal Titanic. Foto: WHOI Archives/Woods Hole Oceanographic Institution/REUTERS
Jakarta -

Kapal Titanic merupakan kapal yang tenggelam dalam pelayaran perdananya dari Southampton ke New York. Titanic tenggelam di Samudra Atlantik Utara usai menabrak gunung es pada 15 April 1912.

Dilansir dari detikINET, dalam tragedi tersebut lebih dari 1.500 orang tewas. Peristiwa kapal pesiar tenggelam ini lantas menjadi yang paling mematikan di masa damai.

Titanic baru ditemukan setelah 73 tahun tenggelam, tepatnya pada 1 September 1985. Kapal pesiar ini ditemukan secara dramatis dengan kondisi terbelah dua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titanic ditemukan sekitar 690 km lepas pantai Newfoundland, Kanada, di kedalaman 3.800 meter oleh Tim gabungan AS-Prancis yang dipimpin mantan perwira angkatan laut AS Robert Ballard. Sebelumnya, di tahun 1977 mereka pernah melakukan ekspedisi untuk menemukan Titanic namun gagal.

Dengan bantuan kendaraan laut dalam yang dikendalikan dari jarak jauh bernama Argo, yang dilengkapi dengan sonar dan kamera, kapal Titanic ditemukan. Sebuah robot bernama Jason juga ditambatkan padanya yang menjelajahi dasar laut dan mengambil gambar dari dekat.

ADVERTISEMENT

Kemudian hasil gambar tersebut dikirim kembali ke ruang kontrol di kapal penarik dan gambar tersebut dapat segera dinilai.

Setelah pencarian selama seminggu, pada Minggu 1 September 1985, gambar awal Titanic yang ditangkap oleh Argo muncul di layar kapal penelitian Knorr. Kemudian keesokan harinya, bagian utama bangkai kapal Titanic ditemukan dan Argo mengirimkan kembali foto-foto pertama kapal tersebut sejak tenggelam 73 tahun sebelumnya.

Usai penemuan bangkai kapal, Ballard kemudian melakukan 11 kali penyelaman ke lokasi dengan kapal selam. Dia mengungkapkan kapal itu terbelah jadi dua, tapi banyak bagiannya yang secara mengejutkan terpelihara dengan baik.

Pada bangkai kapal, ahli kelautan menemukan ratusan hingga ribuan keping puing dalam radius dua mil persegi. Dalam penemuan ini, awak kapal knorr mulai merayakannya dan sebotol sampanye dibuka. Tapi Ballard kemudian merasa malu.

"Kami merasa malu telah merayakannya. Mendadak kami menyadari bahwa kami tidak seharusnya menari di atas makam seseorang," katanya.

Ballard menentang upaya menyelamatkan artefak dari kapal. Ia menganggap bangkai kapal Titanic terlalu rapuh untuk diangkat dan dilindungi di bawah konvensi UNESCO.

"Tidak ada cahaya di kedalaman ini dan hanya sedikit kehidupan yang dapat ditemukan. Ini adalah tempat tenang dan damai, lokasi yang pas untuk sisa-sisa tragedi laut terbesar ini untuk beristirahat. Selamanya semoga tetap seperti itu," cetusnya.




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads