Kumpulan Peribahasa Tentang Pendidikan dan Maknanya

Kumpulan Peribahasa Tentang Pendidikan dan Maknanya

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Selasa, 30 Mei 2023 01:00 WIB
Ilustrasi puisi cinta
Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto
Makassar -

Peribahasa banyak digunakan untuk memberi nasihat, teguran atau sindiran dengan menggunakan bahasa kiasan. Ada berbagai tema peribahasa, salah satunya tentang pendidikan.

Peribahasa merupakan suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat padat, ringkas, sederhana dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan aturan tingkah laku.

Dalam KBBI, peribahasa memiliki dua pengertian. Pertama, peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu. Kedua, peribahasa merupakan ungkapan atau kalimat ringkas, padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peribahasa menyiratkan pesan dan nasihat tentang kehidupan, termasuk tentang pendidikan. Pesan-pesan tentang pendidikan dan menuntut ilmu tertuang dalam beberapa peribahasa. Salah satu yang cukup populer adalah "Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya".

Nah, berikut ini kumpulan peribahasa tentang pendidikan yang dikutip dari buku Kumpulan Peribahasa & Pantun Indonesia Terlengkap.

ADVERTISEMENT

Kumpulan Peribahasa Tentang Pendidikan dan Maknanya

1. Lubuk akal tepian ilmu

Maknanya: Orang pandai tempat bertanya.

2. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.

Maknanya: Jika tidak rajin dan giat belajar, tak akan tercapai cita-cita kita.

3. Bagaimana contoh, begitulah gubahnya.

Maknanya: Murid selalu meniru tauladan gurunya seorang anak selalu mencontoh kelakuan orang tuanya.

4. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari

Maknanya: Sebagai guru harus memberi contoh yang baik kepada muridnya, karena murid akan mengikuti setiap tindak dan laku gurunya.

5. Mengguru dahulu sebelum bergurau.

Maknanya: Tuntutlah ilmu dulu setinggi langit sebelum bersenang-senang.

6. Ilmu lebih tua daripada harta.

Maknanya: Ilmu tak akan habis, sedangkan harta bisa habis.

7. Ilmu padi, makin berisi makin menunduk.

Maknanya: Orang berilmu pada umumnya merendahkan diri.

8. Tidak ilmu suluh padam.

Maknanya: Orang bodoh akan tak tahu keadaan di sekitarnya dengan ilmu kita bisa meraih apa yang kita cita-citakan.

9. Punggung parang pun, jika diasah niscaya tajam juga.

Maknanya: Jika mau belajar, pasti akan jadi pandai.

10. Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.

Maknanya: Jika ingin pandai,rajinlah belajar. Jika ingin kaya, hiduplah berhemat.

11. Tajam pisau karena diasah.

Maknanya: Seseorang menjadi pandai karena ia tekun belajar.

12. Biar miskin asal cerdik, terlawan juga orang kaya.

Maknanya: Ilmu jauh lebih berharga dari harta kekayaan.

13. Walau disepuh emas lancung, kilat tembaga tampak jua.

Maknanya: Bagaimana pun mendidik orang jahat, tetap saja akan tetap tampak kejahatannya.

14. Kaluak paku asam belimbing, anak dipangku kemenakan dibimbing.

Maknanya: Orang tua harus mampu mendidik dan membimbing anaknya serta kepada saudara yang lebih muda.

15. Tatkala rebung tak dipatah, jadi aur apa gunanya.

Maknanya: Mendidik anak sebaiknya dari kecil, agar kelak dewasa tidak menyusahkan.

16. Beriak tanda tak dalam.

Maknanya: Orang yang banyak bicara biasanya bodoh.

17. Dendang dengan telur.

Maknanya: Mengajarkan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri.

18. Apa gunanya kemenyan sebesar tungku tidak dibakar.

Maknanya: Tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain.

19. Yang bisa penggera ayam.

Maknanya: Orang bodoh tidak selamanya menjadi orang yang tidak berguna suatu saat orang bodoh akan sangat berguna.

20. Mengajar buaya berenang.

Maknanya: Orang yang sudah pandai tidak perlu diajari.

21 Tak usah itik diajar berenang.

Maknanya: Tidak ada gunanya mengajar orang yang sudah tahu.

22. Jangan diajar orang tua makan dalih.

Maknanya: Jangan mengajari orang yang sudah pintar.

23. Seperti harimau menyembunyikan kuku.

Maknanya: Pada umumnya orang yang berilmu akan menyembunyikan kepandaiannya.

24. Padi hampa tegak tangkainya.

Maknanya: Orang yang sombong dan banyak omong biasanya tidak berilmu.

25. Seperti padi hampa, makin lama makin mencongak.

Maknanya: Orang sombong dan tak berilmu makin lama makin sombong dan banyak omongnya.

26. Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh.

Maknanya: Orang yang berilmu dan bijak, tak mungkin melakukan sikap tercela.

Demikian beberapa peribahasa tentang pendidikan yang dapat digunakan untuk menyampaikan nasihat maupun sindiran. Semoga bermanfaat ya detikers!




(alk/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads