Sejumlah negara memiliki kawasan api abadi termasuk Indonesia, yakni api biru di kawah Gunung Ijen. Namun ada satu negara yang memiliki api abadi yang diperkirakan sudah menyala lebih dari 6 ribu tahun.
Melansir detikEdu, api tersebut dinamakan Burning Mountain dan ditemukan para penjelajah pada abad ke-18. Mereka sempat mengiranya sebagai gunung berapi, namun ternyata merupakan batu bara yang membara selama ribuan tahun dan diketahui belum pernah padam.
Burning Mountain terletak di New South Wales, Australia. Para ilmuwan percaya bara api Burning Mountain sudah menyala setidaknya selama 6 ribu tahun. Bahkan ada yang berpendapat jika api tersebut sudah menyala lebih dari itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi api adalah sekitar 30 meter atau 98 kaki di bawah Gunung Wingen. Diketahui, kata wingen dalam bahasa aborigin penduduk Wonaruah setempat berarti api.
Letak sumbernya tidak memungkinkan untuk dilihat karena berada di dalam tanah, termasuk seberapa besar ukurannya. Meski begitu, asap yang keluar dari gunung menjadi bukti keberadaannya.
"Tidak ada yang tahu ukuran api di bawah Burning Mountain," kata profesor ilmu api di Imperial College London, Guillermo Rein kepada Science Alert, dikutip dari IFL Science.
Rein mengatakan ukuran Burning Mountain hanya dapat diperkirakan. Dia menyebut kemungkinan ukurannya seperti sebuah bola.
"Kemungkinan adalah sebuah bola berukuran 5-10 meter atau berdiameter 16-32 kaki, dengan temperatur 1.000 derajat celsius (1.832 fahrenheit)," ungkapnya.
Disebutkan bahwa api yang berkobar di sana dipicu oleh tumpukan batu bara yang ada di bawah gunung. Seperti halnya dengan sebongkah batu bara yang memutih di perapian, api tanpa kobaran merayap melalui batu bara dengan kecepatan kira-kira 1 meter per tahun.
Perkiraan Usia Api
Perkiraan usia api ini dilakukan dengan cara mengukur jalur api yang membentang sekitar 4 mil atau 6,5 kilometer dan laju bakarnya. Namun faktanya, tidak ada yang tahu kapan api ini mulai menyala.
Sejauh ini, belum ada yang mengetahui bagaimana api Burning Mountain mulai berkobar dan nyaris dapat dipastikan penyebabnya bukanlah manusia. Sambaran petir dan api semak-semak dinilai sebagai penyebab yang paling mungkin.
Profesor Rein juga pernah menulis sebuah postingan blog yang menerangkan kunjungannya ke Burning Mountain. Dia menjelaskan, panas yang keluar dari sana menyebabkan sekitar 50 meter area di sekitar puncak bukit, tidak memiliki tumbuhan apa pun.
Dia pun mencatat, batu bara yang menyala di bawah tanah juga ditemukan di tempat lain di dunia, utamanya China, India, dan Amerika Serikat.
Contohnya, kebakaran tambang di Centralia, Pennsylvania tersulut tidak sengaja pada 1962 di tambang batu bara yang terbengkalai. Terlepas dari berbagai usaha untuk mengakhiri api tersebut, diperkirakan kobarannya akan tetap ada 250 tahun lagi.
Burning Mountain dapat dilihat sekilas jika mengunjungi Burning Mountain Nature Reserve. Lokasinya kurang dari empat jam berkendara dari Sydney. Namun, pastikan jika mengunjungi Burning Mountain, tidak menyalakan rokok.
(asm/asm)