Dugaan Praktik Perdukunan di Balik Bule Jerman Telanjang Bulat di Ubud Bali

Dugaan Praktik Perdukunan di Balik Bule Jerman Telanjang Bulat di Ubud Bali

Tim detikBali - detikSulsel
Minggu, 28 Mei 2023 12:30 WIB
Tangkapan layar bule Jerman telanjang di panggung pertunjukan tari Bali, di Puri Saraswati, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. (IST)
Foto: Tangkapan layar bule Jerman telanjang di panggung pertunjukan tari Bali, di Puri Saraswati, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. (IST)
Denpasar -

Warga negara asing (WNA) asal Jerman Darja Tuschinski (28) yang nekat telanjang bulat saat pertunjukan seni di Puri Saraswati Ubud, Gianyar, Bali, diduga ikut dalam praktik neoshaman atau perdukunan. Tuschinski pun disebut mengalami gangguan kejiwaan berat.

Psikiater Rumah Sakit Universitas Udayana Krisna Aji mengatakan, banyak bule di Ubud yang terindikasi memiliki gangguan mental. Hal ini menurutnya, terjadi setelah mereka mengikuti praktik perdukunan sejenis spiritualitas baru yang dikenal dengan istilah neoshamanisme.

"Mereka ke Ubud dan di Ubud mereka ditangani oleh neoshaman (perdukunan) yang tidak memiliki kompetensi sama sekali dalam hal mental," ungkap Krisna, dilansir dari detikBali, Minggu (28/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Praktik neoshaman ini, kata Krisna, sama seperti meditasi berbayar dan pengobatan herbal. Namun pengobatannya dan obatnya tidak jelas asal usulnya. Hal inilah yang membuat beberapa bule sampai dibawa ke rumah sakit dengan kondisi sudah mengamuk.

"Misalkan saja, ada kontradikasi dari melakukan mindfulness (kesadaran penuh), di mana hal tersebut tidak bisa dilakukan pada semua orang. Orang dengan kemampuan menilai realita yang buruk, lalu diajarkan melakukan mindfullness, pada akhirnya berujung pada bakat psikotiknya membesar dan makin parah," paparnya.

ADVERTISEMENT

Krisna menjelaskan seseorang yang mengalami gejala psikotik perlu segera dibawa ke psikiater atau rumah sakit jiwa. Sebab, orang gangguan jiwa klaster psikotik paling rentan untuk melakukan bunuh diri.

Terkait Tuschinski, Krisna mengatakan kondisinya sudah terbilang berat. Saat ini keseharian bule itu disebut sudah terganggu.

"Bule yang bugil itu, penggolongannya sudah berat karena fungsi kesehariannya sudah benar-benar terganggu," ungkap Krisna.

Krisna menjelaskan gangguan kejiwaan dibagi menjadi dua klaster, yaitu neurotik dan psikotik. Gangguan neurotik, antara lain cemas, depresi, hingga somatoform. Sedangkan psikotik adalah skizofrenia, depresi dengan gejala psikotik, bipolar dengan gejala psikotik.

"Dia (Tuschinski) ini termasuk klaster psikotik," kata Krisna.

"Tingkat ringan sampai berat pada gangguan kejiwaan tidak bisa dilihat dari diagnosa semata karena agak abu-abu. Ringan, sedang, berat itu penggolongannya adalah terganggu atau tidaknya fungsi keseharian orang tersebut," jelas psikiater yang juga penulis itu.

Menurutnya, banyak faktor yang bisa mengakibatkan seseorang mengalami gangguan jiwa. Krisna belum bisa memastikan penyebab gangguan kejiwaan pada Tuschinski lantaran belum pernah menanganinya langsung.

"Saya pun tidak tahu karena tidak wawancara langsung dengan pasien tersebut," kata Krisna.

Penyebab Bule Jerman Telanjang Bulat

Sebelumnya, polisi mengungkap salah satu penyebab Tuschinski telanjang bulat di pentas seni itu. Polisi menyebut Tuschinski mengalami gangguan jiwa karena kehabisan uang tinggal di Bali.

"Orang asing atas nama Darja Tuschinski mengalami gangguan kejiwaan atau depresi, karena sudah tidak memiliki uang untuk tinggal di Bali," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto dilansir detikBali, Rabu (24/5).

Menurut Satake, bule jerman itu tinggal di Ubud Bungalow Jalan Monkey Forest, Kecamatan Ubud sejak Rabu (17/5/2023) dan keluar pada Senin (22/5/2023). Tuschinski yang tinggal seorang diri diketahui kerap telanjang saat berjalan di area vila.

"Ia tinggal seorang diri. Selama tinggal di Ubud Bungalow, ia kerap telanjang dan berjalan-jalan di area vila," terang Satake.




(asm/ata)

Hide Ads