Pejabat Kemenhub Sebut SMP Athirah Belum Beri Penjelasan Kematian Anaknya

Kota Makassar

Pejabat Kemenhub Sebut SMP Athirah Belum Beri Penjelasan Kematian Anaknya

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Sabtu, 27 Mei 2023 14:35 WIB
Benny Yusuf Nurdin menangis histeris usai putranya, Basman Nafa Yaskura tewas terjatuh dari lantai 6 Sekolah Islam Athirah Makassar. Ihksan/detikSulsel
Foto: Benny Yusuf Nurdin menangis histeris usai putranya, Basman Nafa Yaskura tewas terjatuh dari lantai 6 Sekolah Islam Athirah Makassar. Ihksan/detikSulsel
Makassar -

Pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Benny Nurdin Yusuf mengaku belum menerima penjelasan dari pihak SMP Islam Athirah Makassar terkait kematian anaknya, Basman Nafa Yaskura (15). Benny juga mengatakan belum sempat ke sekolah.

"Untuk saya sendiri belum ada penjelasan sama sekali untuk saya pribadi, tapi mungkin dari keluarga saya (ada), saya tidak tahu," ujar Benny kepada wartawan, Sabtu (27/5/2023).

Selain itu, Benny menuturkan belum berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk meminta klarifikasi soal kematian anaknya. Dia mengaku masih dalam suasana berduka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini (belum mencari tahu ke pihak sekolah) karena saya masih dalam suasana berduka," ujarnya.

"Saya belum kuat untuk datang ke sekolahnya, saya belum kuat," katanya.

ADVERTISEMENT

Namun Benny memastikan bahwa pihak keluarga menemukan adanya kejanggalan atas kematian anaknya. Dia pun berharap aparat kepolisian melakukan pendalaman terhadap insiden kematian putranya.

"Tapi tentu harapan kami bahwa kejanggalan yang menurut kami dari keluarga ini suatu yang perlu menjadi pendalaman dari pihak berwajib tentu kami akan dorong," katanya.

Untuk diketahui, Basman ditemukan tewas di halaman sekolah Islam Athirah Makassar pada Rabu (24/5). Dia diduga sengaja melompat dari lantai 8 sekolahnya.

Paman Basman, Andy Setiadi menegaskan ada kejanggalan atas kematian keponakannya itu. Andy mengaku menerima 3 versi informasi berbeda dari guru soal kematian korban.

Dia menyebut pihak sekolah sebelumnya sempat melaporkan korban terlambat masuk ke sekolah. Namun tak lama berselang, pihak sekolah tiba-tiba melaporkan korban telah meninggal dunia.

"Kita juga dari pihak keluarga bingung, 3 info dapat dari gurunya tadi sebelum saya ambil HP-nya dia itu terlambat masuk sekolah, laporannya ke guru dia tidak masuk ke sekolah. Terus dikomunikasikan sama orang tuanya, ibunya bilang ada masuk. Ibunya terakhir kali komunikasi sudah ada di lift sekolah," kata Andy kepada wartawan di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu (24/5).

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...

Kemudian, Andy Setiadi juga mengungkap informasi yang menyebut barang-barang korban ditemukan di tempat terpisah. Tas korban ditemukan di kamar mandi sementara sepatu korban ditemukan di musala.

"Terakhir informasi saya dengar sepatu ada di musala, tasnya ada di kamar mandi," katanya.

Selain itu, Andy juga menyinggung soal kondisi korban saat ditemukan tewas. Sebab korban yang dilaporkan jatuh dari lantai 8 gedung sekolah namun tidak ditemukan luka fatal.

"Yang kita bingung biasa kan kalau logikanya orang jatuh pasti kepalanya ada pendarahan apa, tapi ini kakinya yang hancur, telapak, tangan patah, terus tulang ekor juga patah, bagian belakang memar biru-biru," lanjut Andy.

"Hasil yang saya foto biru-biru kuku ibu jari kayak mau tercabut," kata Andy.

Polisi sendiri sudah memberikan penjelasan atas beragam kejanggalan tersebut. Seperti misalnya keluarga sempat menerima 3 versi informasi berbeda, hal ini karena korban sempat bolos sehingga sempat dilaporkan terlambat ke sekolah.

Kemudian soal tas dan sepatu korban ditemukan berada di musala dan kamar mandi, hal ini karena korban disebut sempat salat di musala lantai 8 sekolah.

Sedangkan soal kondisi luka korban, polisi memastikan tak ada hal mencurigakan dari tubuh korban.

Halaman 2 dari 2
(hsr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads