Penutupan Kantor Desa Corawali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) oleh mantan sekretaris desa (Sekdes) Andi Tenri Rawe berbuntut panjang. Alokasi dana desa (ADD) senilai Rp 1,2 miliar dan bantuan langsung tunai (BLT) di desa itu tidak cair dan terancam hangus.
"Dana desa untuk Desa Corawali tidak cair, gaji tidak ada yang keluar karena tidak ada rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMDes). BLT juga belum ada diterima oleh warga," kata Camat Barebbo, Faidah kepada detikSulsel, Sabtu (27/5/2023).
Faidah mengatakan Kepala Desa (Kades) Corawali, Muksin tidak dilibatkan. Dia mengatakan semua kegiatan di kantor desa justru diambil alih oleh Andi Tenri Rawe sehingga RPJMDes tidak selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Desa itu tidak dilibatkan sama sekali. Makanya saya tanya pak Desa untuk berpikir. Tapi, pak Desa pusing karena dia sebagai Sekdes (Andi Tenri) mau melebihi kewenangan kepala desa," sebutnya.
Faidah mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bone terkait polemik di Desa Corawali. Apalagi alokasi dana desa di Corawali cukup besar yakni sekitar Rp 1,2 miliar lebih.
"Ini sementara kerja keras pak Desa karena harus diselamatkan dana desa dan BLT, karena batasnya hanya sampai bulan Juni. Ketika tidak cair di bulan Juni itu otomatis akan hangus," bebernya.
Sementara itu, Kades Corawali Muksin mengaku tidak pernah dilibatkan dalam perumusan RPJMDes. Bahkan dokumen-dokumen soal BLT juga tidak pernah diberikan oleh Sekdes.
"Sama sekali tidak ada data saya pegang, Sekdes semua yang ambil alih mulai data kecil saya minta tidak ada naserahkan," ucapnya.
Muksin menuturkan dirinya baru terpilih sebagai kepala desa. Dia pun tidak memiliki data terkait warganya yang akan menerima BLT sebab data tersebut belum diserahkan oleh Andi Tenri yang sudah 3 periode menjabat Sekdes.
"Saya baru sebagai kepala desa, soal data saya buta. Termasuk dana desa ini yang akan cair saya tidak tahu, karena tidak adanya dokumen yang saya lihat, semua dokumen ada sama Sekdes," jelasnya.
"Sekdes ini (Andi Tenri) merupakan anak mantan Kades Corawali selama 3 periode, dia juga menjabat sekdes 3 periode. Saat pilkades kemarin, dia (sekdes) yang saya lawan," sambung Muksin.
Diberitakan sebelumnya, oknum Andi Tenri menutup kantor Desa Corawali usai dicopot dari jabatannya sebagai Sekdes. Aksi Tenri itu membuat pelayanan kantor desa dipindahkan di sebuah gudang.
"Pemindahan pelayanan masyarakat ini di gudang saya hanya sementara," kata Kepala Desa Corawali Muksin, Jumat (26/5).
Kantor Desa Corawali yang berada Kecamatan Barebbo ditutup sejak Selasa (23/5). Sementara gudang dijadikan tempat pelayanan sementara berada tidak jauh dari lokasi kantor desa.
(hsr/hmw)