Haji dan umrah adalah ibadah yang didamba-dambakan umat muslim dan wajib dilakukan bagi yang mampu. Namun ada sejumlah amalan yang pahalanya setara dengan melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Melansir detikHikmah, para sahabat Rasulullah SAW meriwayatkan amalan-amalan yang pahalanya setara haji dan umrah tersebut. Rasulullah menyebut jika dzikir setelah salat subuh sampai matahari terbit kemudian diikuti dengan salat dua rakaat adalah salah satu amalan yang baik.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW seperti dikatakan Anas RA,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barang siapa salat Subuh berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah SWT sampai terbit matahari, kemudian ia salat dua rakaat, maka amalan itu sama dengan pahala menunaikan ibadah haji dan umrah secara sempurna, sempurna, dan sempurna." (HR At Tirmidzi dan ia mengatakan hadits ini hasan)
Bacaan Dzikir Setelah Subuh
Sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW, ada berbagai macam bacaan dzikir yang bisa dibaca setelah salat subuh. Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menukil riwayat yang terdapat dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan Ibnu Majah yang dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud, berikut salah satu dzikir yang dibaca pada pagi hari:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, hanya bagi-Nya kekuasaan dan hanya bagi-Nya segala puji. Dialah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Selain itu, dalam Kitab Shahih Bukhari juga terdapat hadits yang memuat bacaan dzikir ringan di lisan, namun memberatkan timbangan amal. Rasulullah SAW pernah bersabda, sebagaimana diceritakan Abu Hurairah RA,
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Artinya: "Ada dua kalimat, yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh ar-Rahman, 'Subhanallah wa bi hamdih (Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya)', dan 'Subhanallahil 'azhim (Maha Suci Allah yang Maha Agung)." (HR Muttafaq 'Alaih)
Kemudian juga terdapat bacaan dzikir yang paling disukai Allah SWT dalam Kitab Shahih Muslim. Berikut ini bacaannya:
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إلا الله، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar."
Keutamaan Dzikir Setelah Subuh
Keutamaan lain dari membaca dzikir setelah subuh juga masih ada. Dalam Al-Gunyah li Thalibi Thariq al-Haq 'Azza wa Jalla karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani terdapat riwayat dari al-Hasan bin Ali RA mengenai keutamaan dzikir setelah subuh.
Al-Hasan bin Ali RA mengatakan mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa salat Subuh di masjidnya kemudian duduk dzikir kepada Allah Ta'ala hingga menjelang matahari terbit, ketika itu dia memuji Allah lalu menunaikan salat dua rakaat, Allah akan memberinya sejuta istana di surga. Setiap istana terdapat sejuta bidadari. Masing-masing bidadari ditemani sejuta pelayan, dan di sisi Allah dia termasuk orang-orang yang bertobat."
Riwayat tersebut terdapat dalam Tadzkirah al-Maudhu'at.
(asm/asm)