Konservasi Indonesia (KI) mengungkap ada 55 persen kawasan keanekaragaman hayati di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya tidak masuk dalam wilayah konservasi. Kondisi ini pun diharapkan menjadi perhatian pemerintah untuk segera dilindungi.
Fitri mengatakan tahun 2022 Pemerintah Indonesia bersama organisasi Bird Life dan Asean melakukan penelitian pada 3.838.115 hektare (ha) di wilayah Papua Barat dan 1.407.786 ha Provinsi Papua Barat Daya.
"Yang diteliti berupa elevasi, litologi, tumbuhan, vertebrata, ketersediaan air dan burung cenderawasih. Tercatat, 3.838.155 ha kawasan memiliki keanekaragaman hayati tinggi," ujar Program Director Konservasi Indonesia, Fitri Hasbuan kepada detikcom, Rabu (24/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian menunjukkan Papua Barat dan Papua Barat Daya memiliki 127 tipe ekosistem, 23.293 aset ekosistem, 18 ekosistem alami, dan 9 ekosistem buatan.
"Kami juga menemukan keanekaragaman hayati kurang lebih 1.200 tumbuhan dan 500 jenis spesies vertebrata yakni 400 jenis burung, 40 jenis reptil, 40 jenis amfibi, dan 60 jenis mamalia," imbuhnya.
Dia menjabarkan tiga daerah yang memiliki aset ekosistem terbanyak yakni Kabupaten Kaimana, Tambrauw dan Kabupaten Teluk Bintuni. Sementara daerah yang memiliki jenis vertebrata ialah Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Manokwari Selatan.
"Mirisnya, 55 persen dari 3.838.155 ha yakni 2.115.287 ha kaya akan keanekaragaman hayati, justru berada di luar kawasan konservasi, termasuk dalam hutan produksi dan areal penggunaan lain," ungkapnya.
Fitri pun meminta dukungan pemerintah provinsi agar turut mencegah kepunahan. Salah satunya dengan cara menerbitkan satu aturan perlindungan dan memperluas area konservasi.
"Harus ada satu kebijakan berupa UU atau peraturan yang melindungi kawasan itu (kawasan keanekaragaman hayati tinggi)" terangnya.
"Atau berdayakan masyarakat daerah dengan membuat ekowisata. Terbukti daerah kita kaya bagaimana kita berkolaborasi dan bagaimana pemerintah melindungi daerah-daerah ini," tambahnya.
(asm/sar)