Pemkab Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencari lahan seluas 1.000 hektare untuk mengantisipasi fenomena El Nino. Lahan tersebut akan difungsikan sebagai cadangan produksi petani saat musim kering tiba.
"Kami tindak lanjuti perintah Pak Bupati, dan kemarin sudah rapat dengan seluruh penyuluh pertanian. Mereka diminta untuk mencari lokasi 1.000 hektare yang bisa dibina, nanti akan dilengkapi embun dan pompa sebagai cadangan produksi ketika kekeringan datang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Wajo Ashar kepada detikSulsel, Rabu (24/5/2023).
Ashar mengatakan fenomena pemanasan muka laut diprediksi terjadi pada bulan Juni mendatang. Dia pun menyebut jika Pemkab Wajo juga mengupayakan agar air dari Danau Tempe bisa dipompa untuk mengaliri beberapa kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Air danau tempe yang terbuang ke laut kita minta supaya bisa dipompa untuk mengaliri ke Kecamatan Pammana, Majauleng, Bola, dan Takkalala. Hal ini sudah juga disampaikan oleh Pak Bupati saat rapat koordinasi dengan Pak Mentan," sebutnya.
"Kalau pun terjadi El Nino Wajo tidak ada masalah dengan pangan. Wajo masuk peningkatan produksi tertinggi di Indonesia, peningkatannya 23 persen atau meningkat 187.917,91 ton setiap tahunnya atau jika ditotal di tahun 2022 produksi gabah di Wajo sebesar 798.262,74 ton," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud mengaku telah meminta untuk difasilitasi ke Kementerian PUPR agar tinggi elevasi air di pintu Bendungan Gerak Tempe bisa diturunkan. Sehingga sekitar 15 ribu hektare area pertanian yang selama 4 tahun ini tidak bisa dimanfaatkan bisa dimaksimalkan kembali.
"Kami juga mengusulkan pembentukan kantong-kantong air di wilayah muara Danau Tempe ke Teluk Bone agar menutupi kebutuhan air wilayah Takkalalla dan Bola. Sekaligus memanfaatkan air Danau Tempe tidak terbuang begitu saja ke laut," ucapnya.
Amran menambahkan selain meminta kepada jajaran DPKP, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap dampak dari El Nino.
"El Nino ini adalah fenomena alam yang bersifat global tetapi dampaknya bisa dirasakan bervariasi di wilayah masing-masing. Dan ini harus kita waspadai, serta mari kita berdoa dan terus berusaha dalam kebersamaan, sinergitas dan kolaborasi agar kita meminimkan dampak El Nino ini," pungkasnya.
(afs/asm)