Tes Potensi Skolastik (TPS) merupakan salah satu komponen yang diujikan dalam Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (UTBK-SNPMB). Selain TPS, ada satu komponen lainnya yang diujikan dalam tes tersebut, yaitu Tes Literasi.
Lantas, apa itu Tes Potensi Skolastik yang diujikan dalam UTBK? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini yang dikutip dari laman resmi SNPMB BPPP Kemendikbud.
Apa Itu Tes Potensi Skolastik?
Tes Potensi Skolastik adalah jenis tes yang bertujuan untuk menguji kemampuan berpikir calon mahasiswa baru yaitu kemampuan untuk memahami dan bernalar yang diperlukan untuk seseorang dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi. Kemampuan berpikir ini dapat berkembang melalui proses belajar dan pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terdapat 4 komponen yang diujikan dalam Tes Potensi Skolastik, yaitu penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman membaca, kemampuan memahami bacaan dan menulis, dan kemampuan kuantitatif. Berikut ini penjelasan lengkapnya masing-masing:
1. Kemampuan Penalaran Umum
Komponen kemampuan penalaran Umum dalam TPS bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya.
Kemampuan yang diujikan dalam kemampuan penalaran umum secara garis besar mencakup dua hal, yaitu kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya, serta kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya.
Dalam hal ini, terdapat kemampuan penalaran yang diuji, yaitu:
- Penalaran Induktif
Yaitu kemampuan untuk mengamati fakta atau kejadian untuk menemukan prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya.
Jumlah soal dalam UTBK: 10 soal
Waktu pengerjaan: 10 menit
- Penalaran Deduktif
Kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya.
Jumlah soal dalam UTBK: 10 soal
Waktu pengerjaan: 10 menit
- Penalaran Kuantitatif
Kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmatika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Jumlah soal dalam UTBK: 10 soal
Waktu pengerjaan: 10 menit
Contoh soal:
Perhatikan teks berikut!
Melihat kucing tiba-tiba mengkonsumsi rumput menimbulkan rasa kekhawatiran. Tak jarang juga para pemilik kucing mencoba mencegah kelakuan kucingnya yang tiba-tiba mengunyah rumput liar di sekitaran rumah. Sebuah penelitian mengatakan bahwa hal ini dilakukan karena tanaman yang tidak dapat dicerna kucing itu justru dapat membersihkan pencernaannya dari cacing parasit dengan memuntahkannya.
Manakah pernyataan berikut yang akan MEMPERKUAT hasil penelitian tersebut?
A. Rumput menjadi makanan sehat bagi kucing karena mudah dicerna.
B. Kucing yang muntah setelah memakan rumput memiliki usia yang lebih panjang.
C. Kucing yang memakan rumput memiliki cacing parasit dalam organ pencernaannya.
D. Pemilik kucing rajin memberikan rumput untuk membersihkan cacing parasit pada kucing.
E. Pemilik kucing mencegah kucingnya untuk memakan rumput karena rumput tidak dapat dicerna kucing.
Pernyataan yang memperkuat adalah pernyataan yang bersifat mendukung. Hasil penelitian mengatakan bahwa kucing memakan rumput karena tanaman yang tidak dapat dicerna kucing itu justru dapat membersihkan pencernaannya dari cacing parasit dengan memuntahkannya. Berikut ini adalah hasil analisis dari setiap pilihan jawaban terhadap hasil penelitian.
Pilihan jawaban A tidak tepat karena tidak sesuai dengan hasil penelitian. Rumput dapat dikatakan menjadi obat bagi kucing untuk membersihkan pencernaannya karena rumput sulit dicerna sehingga pernyataan pada pilihan jawaban A tidak memperkuat hasil penelitian.
Pilihan jawaban B tepat karena menurut hasil penelitian, rumput yang dimakan kucing akan membuat kucing muntah sehingga dapat membersihkan pencernaannya. Dengan bersihnya pencernaan dan terbebas dari cacing parasit, kucing akan memiliki usia hidup yang lebih panjang. Oleh karena itu, pernyataan pada pilihan jawaban B memperkuat hasil penelitian.
Pilihan jawaban C tidak tepat karena tidak memperkuat hasil penelitian. Hasil penelitian menjelaskan tentang manfaat rumput bagi kebersihan pencernaan kucing, sedangkan pilihan jawaban C membahas tentang kucing yang memakan rumput memiliki cacing parasit dalam organ pencernaannya.
Pilihan jawaban D tidak tepat karena tidak sesuai dengan hasil penelitian. Dalam hasil penelitian tidak dijelaskan mengenai pemilik kucing yang memberikan rumput untuk makan kucing. Dalam teks juga dikatakan bahwa tak jarang pemilik kucing mencoba mencegah kelakuan kucingnya yang tiba-tiba mengunyah rumput liar di sekitaran rumah. Artinya, kucing tidak diberikan makan rumput oleh pemiliknya, melainkan memakannya sendiri.
Pilihan jawaban E tidak tepat karena tidak memperkuat hasil penelitian. Hasil penelitian menjelaskan manfaat memakan rumput bagi kucing, sedangkan pernyataan pada pilihan jawaban E menjelaskan keadaan yang dikatakan pada kalimat kedua dalam teks.
2. Pengetahuan dan Pemahaman Umum
Komponen kedua yang diujikan dalam TPS adalah pengetahuan dan pemahaman umum. Bagian ini didesain untuk menguji kemampuan seseorang untuk memahami dan mengkomunikasikan pengetahuan yang dianggap penting di lingkungan budaya Indonesia terutama keterampilan dalam berbahasa, menggunakan kata, dan keluasan serta kedalaman pengetahuan umum. Termasuk di dalamnya pengetahuan praktis tentang bahasa, informasi, dan konsep-konsep khusus yang berbasis verbal dan kebahasaan.
Jumlah soal dalam UTBK: 20 soal
Waktu pengerjaan: 15 menit
Contoh soal:
Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 1-2.
(1) Sebagian besar orang sering mengeluh karena terlalu sibuk. (2) Mereka umumnya ingin memiliki lebih banyak waktu luang. (3) Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa terlalu banyak waktu luang ternyata tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. (4) Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association, bertambahnya waktu luang memang dapat meningkatkan rasa bahagia. (5) Akan tetapi, perasaan itu hanya bertahan sampai titik tertentu. (6) Jika waktu luang yang dimiliki terlalu banyak, akan ada dampak buruk yang timbul.
(7) Untuk menyelidiki fenomena tersebut, para peneliti melakukan eksperimen daring yang melibatkan lebih dari 6.000 peserta. (8) Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki waktu luang sedikit merasa lebih stres daripada mereka yang memiliki jumlah waktu luang sedang. (9) Sementara itu, mereka yang memiliki waktu luang banyak juga merasa kurang produktif daripada mereka yang berada dalam kelompok sedang. (10) Lebih lanjut, temuan tersebut menunjukkan bahwa berakhir dengan waktu luang sepanjang hari untuk melakukan hal-hal yang diinginkan ternyata dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia. (11) Sebaliknya, orang harus berusaha untuk memiliki waktu luang dalam jumlah sedang agar dapat melakukan apa yang mereka inginkan.
1. Topik bacaan tersebut adalah ....
A. perbandingan antara orang yang memiliki waktu luang dengan orang yang sibuk
B. kelebihan dan kekurangan dari adanya waktu luang yang terlalu banyak
C. memiliki terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk
D. dampak buruk yang dialami oleh orang-orang yang memiliki waktu luang
E. Penelitian American Psychological Association tentang kesibukan dan waktu luang
Kunci Jawaban: C
Pembahasan: Topik dari sebuah bacaan sama halnya dengan ide pokok atau gagasan utama bacaan tersebut. Untuk dapat menemukannya, pembaca perlu memahami ide pokok ataupun informasi penting dalam setiap paragraf, kemudian menyimpulkan inti bacaan berdasarkan hal-hal tersebut.
Bacaan pada soal tersebut terdiri dari dua paragraf. Paragraf 1 menyebutkan bahwa terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. Dalam paragraf 1, disebutkan pula adanya dampak buruk dari waktu luang yang terlalu banyak. Sementara itu, paragraf 2 membahas penelitian tentang jumlah waktu luang yang terbaik untuk dimiliki oleh setiap orang. Dalam paragraf 2, dijelaskan bahwa memiliki waktu luang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak baik. Jumlah waktu luang yang paling ideal adalah jumlah yang sedang. Berdasarkan isi kedua paragraf, dapat disimpulkan bahwa topik bacaan tersebut adalah terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk.
2. Makna yang sama dari kata dampak pada kalimat (6) terdapat pula pada kata ....
A. impak
B. efek
C. imbas
D. akibat
E. implikasi
Kunci Jawaban: A
Pembahasan: Setiap kata memiliki maknanya masing-masing. Selain itu, ada pula kata-kata tertentu yang memiliki makna yang sama dengan kata lain. Kata yang bermakna sama dengan kata lain disebut sinonim.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata dampak memiliki tiga arti, yakni (1) 'benturan', (2) 'pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif)', dan (3) 'benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum (pusa) sistem yang mengalami benturan itu'. Dalam bacaan, kata dampak muncul pada kalimat (6) yang berbunyi Jika waktu luang yang dimiliki terlalu banyak, akan ada dampak buruk yang timbul. Kata dampak pada kalimat tersebut bermakna 'pengaruh kuat yang mendatangkan akibat'. Kata tersebut bersinonim atau bermakna sama dengan kata impak yang dapat berarti 'pengaruh yang kuat; dampak'.
3. Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis
Komponen selanjutnya yang diujikan dalam TPS adalah kemampuan memahami bacaan dan menulis yang meliputi kemampuan dasar dalam membaca, kelancaran membaca, dan keterampilan menulis yang diperlukan untuk memahami bahasa tulis dan ekspresi pikiran melalui tulisan. Kemampuan ini mencakup kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan yang lebih kompleks seperti memahami wacana tertulis dan menulis cerita.
Jumlah soal dalam UTBK: 20 soal
Waktu pengerjaan: 25 menit
Contoh soal:
Bacalah paragraf berikut!
(1) Para peserta lomba telah menyelesaikan karyanya. (2) Tibalah para juri untuk menilai karya-karya itu. (3) Dengan penuh antusias para peserta menunggu dan dengan perasaan berdebar-debar. (4) Mereka menanti keputusan juri. (5) Banyak karya-karya yang menjadi favorit dalam lomba ini, sehingga juri mengalami kesulitan menentukan pemenangnya.
Perbaikan kalimat tidak efektif pada nomor (5) adalah....
A. Banyak karya-karya favorit dalam lomba sehingga juri mengalami kesulitan menentukan
pemenangnya.
B. Banyak karya favorit lomba, sehingga juri mengalami kesulitan menentukannya.
C. Banyak karya-karya favorit lomba, sehingga juri mengalami kesulitan menentukannya.
D. Banyak karya yang menjadi favorit dalam lomba ini sehingga juri mengalami kesulitan menentukan
pemenangnya.
E. Karya-karya favorit lomba ini banyak sehingga juri mengalami kesulitan menentukannya.
Jawaban: D
Pembahasan: Yang sesuai dengan syarat kehematan kalimat efektif dan yang lengkap adalah jawaban 'Banyak karya yang menjadi favorit dalam lomba ini sehingga juri mengalami kesulitan menentukan pemenangnya'.
4. Kemampuan Kuantitatif
Kemampuan kuantitatif merupakan komponen terakhir yang diujikan dalam Tes Potensi Skolastik. Pengetahuan kuantitatif adalah kedalaman dan luasnya pengetahuan yang terkait dengan matematika.
Kemampuan kuantitatif dapat diperoleh melalui pembelajaran dan mewakili kemampuan untuk menggunakan informasi kuantitatif dan memanipulasi simbol-simbol angka. Kemampuan ini mencakup pengetahuan mengenai ukuran perhitungan matematika, pemecahan masalah matematika, dan pengetahuan umum matematika.
Pengetahuan kuantitatif merupakan hal yang berbeda dengan penalaran kuantitatif. Pengetahuan kuantitatif merupakan sekumpulan pengetahuan matematika yang diperoleh seseorang, termasuk kemampuan untuk melakukan perhitungan matematika. Sedangkan, penalaran kuantitatif merupakan kemampuan untuk menalar secara induktif dan deduktif dalam memecahkan masalah-masalah yang berupa angka-angka.
Jumlah soal dalam UTBK: 15 soal
Waktu pengerjaan: 20 menit
Contoh soal:
Dalam suatu kelas terdapat 12 murid laki-laki dan 16 murid perempuan. Rata-rata nilai ulangan Matematika di kelas tersebut adalah 80. Setelah melihat hasil tersebut, guru Matematika memberikan kesempatan kepada 4 murid, dengan nilai masing-masing 52, 56, 62, dan 66, untuk melakukan remedial. Diketahui bahwa nilai rata-rata peserta remedial naik 7 poin.
48. Jika sebelum remedial, rata-rata nilai ulangan murid laki-laki di kelas tersebut adalah 78, rata-rata nilai ulangan murid perempuan adalah ...
A. 80,5
B. 81
C. 81,5
D. 82
E. 82,5
Jawaban: C
Pembahasan:
Jumlah total nilai ulangan adalah 80x28 = (a1+...+a12) + (b1+...+b16) = 12x78 + (b1+...+b16).
Jadi, nilai rata-rata ulangan murid perempuan adalah (b1+...+b16)/16 = (80x28-12x78)/16 = 81,5.
49. Untuk bilangan bulat a, b dan c didefinisikan a*b*c = a + b. Nilai dari 1*2*3 adalah....
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
E. 11
Jawaban: C
Pembahasan:
a*b*c = a + b2
1*2*3 =1+23
= 9
Nah, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai Tes Potensi Skolastik yang mencakup pengertian, komponen-komponen, serta contoh soalnya. Semoga bermanfaat!
(urw/urw)