Apa itu PBM dan PPU dalam UTBK 2023? Ini Penjelasan dan Contoh Soalnya

Apa itu PBM dan PPU dalam UTBK 2023? Ini Penjelasan dan Contoh Soalnya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Selasa, 09 Mei 2023 15:06 WIB
Suasana pelaksanaan UTBK hari pertama di Kampus Unhas.
Foto: Suasana pelaksanaan UTBK hari pertama di Kampus Unhas. (Rasmilawanti Rustam/detikSulsel)
Makassar -

PBM dan PPU penting diketahui peserta yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Kompuer (UTBK 2023) untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Lalu apa itu PBM dan PPU dalam UTBK SNBT 2023? Simak penjelasannya berikut ini.

Dalam UTBK 2023 terdapat beberapa materi yang akan diujiankan di SNBT kali ini. Ujiannya terbagi dalam 3 subtes, antara lain Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.

TPS merupakan tes untuk mengukur kemampuan kognitif siswa berupa penalaran dan pemahaman umum yang dianggap penting. Tes inilah yang digunakan untuk menguji peserta yang ingin melanjutkan studi di PTN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, sementara materi PBM dan PPU merupakan bagian dari komponen materi TPS yang harus dijawab peserta UTBK 2023. Berikut ini penjelasan terkait PBM dan PPU dalam UTBK 2023 yang dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber.

Apa itu PBM dalam UTBK 2023

PBM adalah singkatan dari pemahaman bacaan dan menulis. Ini menjadi bagian dari materi soal TPS yang menguji kemampuan bahasa peserta melalui bacaan teks yang diberikan.

ADVERTISEMENT

Dalam tes tersebut, peserta diharapkan mampu memahami isi bacaan dari teks yang diberikan. Selain itu, soal PBM dalam TPS juga menguji kemampuan peserta dalam memahami kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berikut ini contoh soal PBM dalam UTBK 2023 yang dapat dipelajari peserta sebelum mengikuti ujian:

Contoh Soal PBM dalam UTBK 2023

Bacalah teks berikut!

(1) Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan bahwa PPKM level 3 se-Indonesia pada masa libur Nataru yang dibatalkan pemerintah diganti dengan pembatasan kegiatan masyarakat pada masa Nataru. (2) Kebijakan itu diubah agar pembatasan yang diterapkan pada masa Nataru berlaku secara spesifik selama 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, bergantung situasi di masing-masing daerah. (3) Tito menyampaikan ada beberapa faktor yang membuat pemerintah membatalkan rencana PPKM Level 3 se-Indonesia pada masa libur Nataru.

(4) Pertama, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir relatif landai dan angka penularannya pun terbilang rendah. (5) Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan, antibodi masyarakat sudah terbilang tinggi. (6) Bahkan, Tito menyebut ada kemungkinan masyarakat di sembilan daerah aglomerasi telah mengalami kekebalan kelompok. (7) Kondisi daerah juga selalu dinamis dan tingkat vaksinasi yang meningkat. (8) Meski berubah istilah, pemerintah akan tetap menerapkan pembatasan, misalnya pengunjung mal dibatasi maksimum 75 persen dari kapasitas. (9) Hanya warga yang sudah menjalani vaksinasi dua dosis yang dapat beraktivitas di tempat publik dan penerapan aplikasi Peduli-Lindungi di ruang publik.

(10) Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI Purn. dr. Alexander K. Ginting, Sp.P(K), FCCP mengatakan bahwa ketentuan PPKM berpedoman pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan CoronaVirus Disease 2019 pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022. (11) Syarat perjalanan jarak jauh dalam negeri saat Nataru adalah wajib vaksinasi lengkap dan hasil antigen negatif maksimal 1 × 24 jam sebelum keberangkatan. (12) Untuk orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap ataupun tidak bisa divaksin karena alasan medis tak diizinkan untuk bepergian jarak jauh. (13) Bagi anak-anak, tetap dapat melakukan perjalanan dengan syarat lebih ketat. (14) Syaratnya telah melakukan PCR yang berlaku 3 × 24 jam untuk perjalanan udara atau antigen 1 × 24 jam untuk perjalanan darat atau laut.

Kata bisa pada kalimat (12) berhomonim dengan kata bisa pada kalimat ...

A. Setiap mahasiswa bisa mengajukan semester pendek di kampusnya.
B. Supaya bisa melakukan aktivitas berikutnya, Anda harus menyelesaikan tugas sebelumnya.
C. "Hore, sekarang saya bisa membuat teleskop dari bahan sederhana!" kata Angga.
D. Sesampainya di gerbang objek wisata, Anda bisa langsung masuk dengan menunjukkan tiket.
E. Kini bisa ular telah menjalar ke organ tubuh lainnya.

Kunci Jawaban: E

Pembahasan:

Homonim adalah kata yang memiliki kesamaan dalam segi fonologis (bunyi atau pengucapan) dan ortografis (tulisan), tetapi memiliki perbedaan dalam segi makna.

Kata bisa pada kalimat "Untuk orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap ataupun tidak bisa divaksin karena alasan medis tak diizinkan untuk bepergian jarak jauh." memiliki makna dapat.

Kata bisa pada kalimat tersebut berhomonim dengan kata bisa yang terdapat pada kalimat opsi E: Kini bisa ular telah menjalar ke organ tubuh lainnya. Kata bisa pada kedua kalimat tersebut memiliki kesamaan dari aspek fonologi dan ortografis, tetapi memiliki perbedaan dari segi makna. Kata bisa pada kalimat opsi E memiliki makna racun.

Sementara itu, kata bisa yang terdapat pada kalimat opsi A, B, C, dan D memiliki makna yang sama dengan kata bisa pada kalimat (12) dalam teks tersebut, yaitu bermakna dapat.

Dengan demikian, jawabannya adalah E.

Apa Itu PPU dalam UTBK 2023

PPU adalah singkatan dari pengetahuan dan pemahaman umum yang menilai kemampuan seseorang dalam memahami suatu bacaan. Meskipun dari penjelasannya terdengar mirip dengan PBM, namun soal PPU dan PBM tentu berbeda.

Soal PPU umumnya menguji kemampuan membaca dan logika peserta melalui sebuah bacaan dalam bentuk Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Sementara PBM lebih fokus pada teknik kemampuan bahasa Indonesia peserta melalui pemahaman bacaan dari sebuah teks. Biasanya soal yang diberikan dalam PBM, seputar penentuan judul, kata ganti, kata hubung, hingga kalimat baku.

Nah agar lebih paham, berikut ini contoh soal PPU dalam UTBK 2023:

Contoh Soal PPU dalam UTBK 2023

Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 1-2.
(1) Sebagian besar orang sering mengeluh karena terlalu sibuk. (2) Mereka umumnya ingin memiliki lebih banyak waktu luang. (3) Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa terlalu banyak waktu luang ternyata tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. (4) Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association, bertambahnya waktu luang memang dapat meningkatkan rasa bahagia. (5) Akan tetapi, perasaan itu hanya bertahan sampai titik tertentu. (6) Jika waktu luang yang dimiliki terlalu banyak, akan ada dampak buruk yang timbul.

(7) Untuk menyelidiki fenomena tersebut, para peneliti melakukan eksperimen daring yang melibatkan lebih dari 6.000 peserta. (8) Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki waktu luang sedikit merasa lebih stres daripada mereka yang memiliki jumlah waktu luang sedang. (9) Sementara itu, mereka yang memiliki waktu luang banyak juga merasa kurang produktif daripada mereka yang berada dalam kelompok sedang. (10) Lebih lanjut, temuan tersebut menunjukkan bahwa berakhir dengan waktu luang sepanjang hari untuk melakukan hal-hal yang diinginkan ternyata dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia. (11) Sebaliknya, orang harus berusaha untuk memiliki waktu luang dalam jumlah sedang agar dapat melakukan apa yang mereka inginkan.

Topik : Wacana

Subtopik : Konsep Kilat Ide Pokok dan Simpulan

1. Topik bacaan tersebut adalah ....
perbandingan antara orang yang memiliki waktu luang dengan orang yang sibuk
kelebihan dan kekurangan dari adanya waktu luang yang terlalu banyak
memiliki terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk
dampak buruk yang dialami oleh orang-orang yang memiliki waktu luang
Penelitian American Psychological Association tentang kesibukan dan waktu luang

Kunci Jawaban: C

Pembahasan: Topik dari sebuah bacaan sama halnya dengan ide pokok atau gagasan utama bacaan tersebut. Untuk dapat menemukannya, pembaca perlu memahami ide pokok ataupun informasi penting dalam setiap paragraf, kemudian menyimpulkan inti bacaan berdasarkan hal-hal tersebut.

Bacaan pada soal tersebut terdiri dari dua paragraf. Paragraf 1 menyebutkan bahwa terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk. Dalam paragraf 1, disebutkan pula adanya dampak buruk dari waktu luang yang terlalu banyak. Sementara itu, paragraf 2 membahas penelitian tentang jumlah waktu luang yang terbaik untuk dimiliki oleh setiap orang. Dalam paragraf 2, dijelaskan bahwa memiliki waktu luang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak baik. Jumlah waktu luang yang paling ideal adalah jumlah yang sedang. Berdasarkan isi kedua paragraf, dapat disimpulkan bahwa topik bacaan tersebut adalah terlalu banyak waktu luang tidak lebih baik daripada terlalu sibuk.

Pilihan A tidak tepat. Bacaan dalam soal hanya menjelaskan bahwa sama halnya dengan terlalu sibuk, memiliki terlalu banyak waktu luang juga tidak baik. Namun, perbedaan antara orang yang memiliki waktu luang dan yang orang sibuk tidak dibahas dalam bacaan.

Pilihan B tidak tepat. Kelebihan dari memiliki waktu luang yang terlalu banyak tidak dibahas dalam bacaan. Bacaan pada soal hanya membahas adanya dampak negatif dari terlalu banyaknya waktu luang.

Pilihan D tidak tepat. Sesuai bacaan, waktu luang dapat menimbulkan dampak negatif atau dampak buruk jika ada dalam jumlah terlalu banyak. Namun, jika dimiliki dalam jumlah sedang, waktu luang tidak berdampak negatif. Jadi, topik pada pilihan D tidak sesuai dengan bacaan.

Pilihan E tidak tepat. Penelitian American Psychological Association hanya dibahas pada paragraf 2 sebagai bukti penguat dari gagasan yang dibahas dalam paragraf 1, yakni adanya dampak negatif dari waktu luang yang terlalu banyak. Jadi, topik pada pilihan E tidak mewakili keseluruhan bacaan.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.




(edr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads