Penjelasan Ilmiah soal Fenomena Bulan yang Tampak di Siang Hari

Penjelasan Ilmiah soal Fenomena Bulan yang Tampak di Siang Hari

Tim detikEu - detikSulsel
Minggu, 21 Mei 2023 22:30 WIB
Gerhana Bulan
Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Bulan merupakan benda langit yang umumnya sering dijumpai pada malam hari ketika langit sudah gelap. Akan tetapi, di beberapa kesempatan ada fenomena yang menarik yang terjadi pada bulan yakni, dapat dilihat di siang hari dan berdampingan dengan matahari.

Dilansir dari detikEdu, fenomena itu menarik perhatian sebagian orang. Diketahui melalui laman Live Science, munculnya Bulan di siang hari disebabkan oleh atmosfer Bumi dan siklus orbit alami satelit.

Atmosfer dan Penampakan Bulan Pada Siang Hari

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui partikel gas pada atmosfer mampu menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang pendek, seperti cahaya biru dan ungu yang menghasilkan warna biru pada langit Bumi.

Profesor astronomi dan astrofisika di Universitas Villanova, Pennsylvania, Edward Guinan mengatakan bahwa, apabila bulan ingin terlihat di siang hari maka ia harus mampu mengalahkan cahaya yang tersebar dari matahari, seperti yang disampaikan oleh.

ADVERTISEMENT

Bulan tak akan nampak dari Bumi selama dua atau tiga hari di sekitar bulan baru. Hal tersebut disebabkan oleh posisi cahaya matahari yang tersebar lebih terang dibandingkan cahaya milik bulan.

Tetapi, akibat kedekatan relatif Bulan dengan Bumi (rata-rata 384.400 km) membuat cahaya yang dipantulkan bulan akan terlihat lebih terang dibandingkan dengan benda-benda langit lain yang memantulkan cahaya dengan jarak yang lebih jauh.

Guinan menambahkan, walaupun cahaya milik Bulan atau bintang sudah begitu terang namun cahaya tersebut tak bisa mengalahkan cahaya Matahari yang tersebar di langit sehingga kita tidak dapat melihatnya di siang hari.

Para astronomi mengukur kecerahan benda langit tersebut menggunakan kecerahan permukaan dengan mengukur jumlah cahaya yang dipancarkan di langit malam.

Bulan dan Bumi memiliki jarak yang lebih dekat dibandingkan dengan bintang lainnya mengakibatkan kecerahan dari permukaan Bulan lebih besar dari kecerahan permukaan langit. Guinan menjelaskan, fenomena tersebut yang memudahkan kita untuk melihat Bulan di siang hari.

Meski itu terjadi, ada sejumlah faktor lain yang dapat mempengaruhi munculnya bulan di siang hari, seperti fase Bulan, musim, dan kecerahan langit.

Fase Untuk Melihat Bulan di Siang Hari

Diketahui Bulan akan berada di atas horizon selama 12 jam dalam sehari, tetapi penampakannya mungkin tak selalu sejalan dengan waktu siang hari. Pada musim dingin, hari akan lebih pendek dan waktu bulan untuk terlihat di siang hari juga menjadi lebih singkat.

Guinan menambahkan, waktu terbaik untuk melihat bulan di siang hari adalah selama satu minggu pasca fase bulan baru, saat itu bulan akan dapat terlihat naik di langit timur.

Tak hanya itu, pada saat satu minggu setelah bulan purnama juga menjadi waktu terbaik untuk melihat bulan di siang hari. Karena, bulan akan terlihat di pagi hari dan akan terbenam di langit barat.

Dua waktu tersebut merupakan periode terpanjang di mana bulan akan terlihat berdampingan dengan matahari di langit, dengan waktu rata-rata lima hingga enam jam sehari.

Namun, pada saat bulan purnama, bulan akan tidak terlihat sama sekali di siang hari. Dalam laman NASA tertulis, fenomena bulan purnama menyebabkan bulan terletak di seberang matahari.

Di fase ini lah bulan akan muncul di langit saat matahari terbenam dan akan terbenam saat matahari mulai terbit.

(ata/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads