Meteor Meledak di Langit Israel Jadi Fenomena Astronomi Langka

Meteor Meledak di Langit Israel Jadi Fenomena Astronomi Langka

Tim detikInet - detikSulsel
Senin, 17 Apr 2023 20:00 WIB
VALLEY OF FIRE STATE PARK, NEVADA - MAY 30: A meteor streaks above sandstone formations as the Earth passes through the debris trails of a broken comet called 73P/Schwassmann-Wachmann, or SW3, producing a never-before-seen meteor shower called the tau Herculids on May 30, 2022 in the Valley of Fire State Park, Nevada. SW3, which orbits the sun every 5.4 years, crumbled in 1995, resulting in large fragments spewing material that the Earth is passing through for the first time. (Photo by Ethan Miller/Getty Images)
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Ethan Miller
Jakarta -

Sebuah meteor meledak di langit Israel. Ledakan meteor ini menjadi fenomena astronomi yang langka atau jarang terjadi.

Melansir detikINET, meteor itu meledak pada Sabtu (15/4) waktu setempat. Warga setempat pun dibuat kaget dengan adanya peristiwa itu.

Dalam laporan Israel National News, Minggu (16/4/2023) penduduk setempat menyebut ada bola api melesat di langit. Setelah itu, benda tersebut meledak dan bikin gempar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ledakan tersebut berasal dari meteor berjenis bolide yang memasuki atmosfer Bumi yang melintas dengan kecepatan tinggi menuju timur laut yang kemudian meledak di atas Israel. Ledakan itu menciptakan cahaya terang sepersekian detik pukul 17.00 waktu setempat.

Asosiasi astronomi Israel telah menerima banyak laporan dari warga akan ledakan meteor tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami mendengar ledakan seperti dari pesawat," kata salah satu warga Israel yang menyaksikan kejadian ledakan meteor itu.

Selain itu, ada juga yang menyebutkan jika suara ledakan itu dikira rudal atau atau berasal dari Iron Dome, sistem pertahanan Israel mencegah rudal masuk ke wilayahnya.

Shlomi Eini menyebut dari asosiasi kelompok observasi meteor mengungkapkan jika ledakan meteor tersebut bukanlah sesuatu yang dilihat.

Menurut Ahli Asteroid di Weizmann Institute of Science, David Polishook, meteor tersebut diperkirakan memiliki diameter satu meter jika dilihat berdasarkan gambar dan video yang beredar.

"Ini lebih besar dari meteor biasa, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan peristiwa Chelyabinsk," ucapnya.

Sekadar diketahui, peristiwa Chelyabinsk merupakan kejadian masuknya asteroid dan meledak di langit Rusia pada 2013 silam. Ledakan yang cukup kuat itu menghancurkan jendela dan kerusakan fasilitas bangunan, bahkan membuat banyak korban luka.

Sedangkan ledakan meteor di Israel tidak menimbulkan kerusakan maupun korban.




(asm/asm)

Hide Ads